Septi Ambar, Terus Merawat Harapan Jangan Takut Bermimpi dan Melangkah

Iniloh.com Profiler | Septi Ambar lahir di Purwokerto dan tumbuh besar di desa. Kehidupan sederhana di lingkungan pedesaan tidak pernah menjadi penghalang baginya untuk bermimpi besar.

Justru, keterbatasan yang ada membentuknya menjadi pribadi yang kreatif dan visioner.

Sejak kecil, ia terbiasa memanfaatkan segala potensi alam sebagai media belajar.

Didikan keluarga yang berpikiran terbuka dan memiliki visi jauh ke depan juga semakin menguatkan prinsip hidupnya.

Salah satu nasihat yang selalu diingatnya adalah,

“Terbanglah tinggi menembus langit, tapi tetaplah membumi.”

Kini, Septi aktif sebagai penggiat sosial. Sejak kecil, ia bercita-cita menjadi seorang guru. Selepas menempuh pendidikan S1, ia sempat bekerja di kampus almamaternya dan melanjutkan studi S2 di bidang yang sama.

Dedikasinya dalam dunia akademik membawanya menjadi dosen selama tujuh tahun di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta.

Meski merasa bersyukur atas pencapaiannya, ia kemudian menyadari bahwa rutinitas yang monoton membuatnya merasa stagnan. Ia merasa ada bagian lain dalam hidupnya yang belum tergali.

Keputusan besar pun diambil—Septi memilih keluar dari dunia akademik untuk menemukan panggilan hidupnya yang lebih luas.

Kecintaannya terhadap buku membawanya mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), meskipun harus tutup akibat pandemi.

Tak berhenti di situ, ia turut mendirikan Komunitas Ibu Peduli Bullying pada tahun 2018, sebuah komunitas yang memberikan edukasi dan dukungan kepada para ibu terkait isu bullying.

Pengalamannya di komunitas ini semakin memperkaya wawasannya tentang pentingnya literasi dan advokasi sosial.

Pada tahun 2019, ia mulai menekuni dunia menulis dan menemukan gairah baru dalam hidupnya.

Hingga kini, ia telah menerbitkan 19 buku solo dan lebih dari 45 buku antologi. Perjalanan menulisnya membuahkan berbagai penghargaan, di antaranya juara 1 lomba artikel nasional pada tahun 2023.

Salah satu karyanya juga masuk nominasi Karya Pustaka Terbaik dalam bidang kesehatan mental di Perpustakaan Nasional pada tahun 2024.

Tak hanya itu, di awal tahun 2024, ia menginisiasi Bullying Corner, sebuah ruang diskusi yang fokus pada edukasi bullying dengan melibatkan relawan dari kalangan mahasiswa dan pelajar.

Di tengah kesibukannya sebagai ibu dari tiga putri, istri, dan bagian keluarga, Septi tetap produktif dan aktif dalam berbagai bidang.

Ia merasa bahwa kehidupannya kini lebih bermakna, karena bisa menyeimbangkan peran dalam keluarga sekaligus berkontribusi bagi masyarakat.

Tak hanya menulis, ia juga mengeksplorasi minatnya dalam memasak. Salah satu produk kulinernya, Spesial Paha Kambing, cukup dikenal dan diminati banyak orang.

Bagi Septi, hidup adalah tentang bertumbuh dan berbagi. Baginya, kebahagiaan sejati datang dari kebebasan berekspresi, berkarya, serta memberi manfaat bagi sesama.

Ia tak memungkiri bahwa ada masa-masa jenuh dan lelah, tetapi hal itu dianggapnya sebagai bagian dari perjalanan hidup yang penuh warna.

Harapan terbesar Septi adalah terus memperbaiki diri, belajar dari kesalahan, dan tetap rendah hati.

Ia ingin selalu menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya, istri yang menjadi sahabat bagi suaminya, serta perempuan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Septi percaya bahwa selama niat baik terus dirawat, setiap langkah pasti dimudahkan oleh-Nya.

Teruslah merawat harapan, jangan takut bermimpi, jangan takut melangkah.

Meski jalannya tak sesuai rencana, selalu yakin bahwa setiap usaha yang baik akan dimudahkan.

Rawat niat, jaga hati, dan jangan segan untuk memberi.

Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.”

 

Source image: septi ambar

You May Also Like

Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses