Shania Salsabila, Karena Perempuan Sukses Tidak Akan Ditindas Orang Lain!
Iniloh.com Jakarta- Dari kota Pontianak di Kalimantan Barat yang sibuk, hadir sebuah cerita tentang ketangguhan, pengabdian, dan kemenangan atas kata-kata negatif.
Shania Salsabila, seorang perempuan muda yang menghadapi kehidupan dengan kepala tegak dan hati yang lapang.
Ia menggambarkan kota kelahirannya sebagai tempat di mana masyarakatnya sibuk dengan urusannya masing-masing, “Tetapi kalau bertemu tetap bertegur sapa dan saling tolong kok.”
Nilai kesetiakawanan sosial inilah yang mungkin menjadi fondasi bagi pilihannya untuk berprofesi di dunia yang penuh dengan pelayanan.
Saat ini, kesibukan utama Shania adalah mempersiapkan diri menyambut wisuda.
Namun, ia bukanlah tipe yang hanya menunggu. Dengan proaktif, ia telah mulai mencari pekerjaan dan berbagai pelatihan untuk menunjang pengalamannya.
Ia menyadari betul tuntutan di dunia kesehatan, “karena kalau kata orang orang jadi nakes itu harus siap belajar seumur hidup hehe.”
Sebuah kesadaran yang menunjukkan keseriusannya dalam menjalani profesi mulia ini.
Bagi Shania, kebahagiaan terbesar dalam perjalanannya adalah mampu membanggakan orang tua, pasangan, keluarga, dan teman-temannya.
“Bisa membantu banyak orang dengan profesiku sebagai ners,” adalah panggilan jiwanya.
Bahkan, hal yang mungkin dianggap remeh oleh orang lain, seperti “mendengarkan keluh kesah pasien,” justru menjadi sumber kebahagiaannya sendiri.
Namun, jalan yang ia pilih tidak selalu mulus. Ia menghadapi kenyataan pahit bahwa setiap profesi dan jalan yang kita pilih selalu ada orang yang gak suka dan selalu ingin menjatuhkan kita.
Kata-kata pesimis dan merendahkan sempat menghampirinya, dengan ucapan bahwa ia “gak akan jadi apa-apa” dan kuliahnya “gak akan pernah selesai.”
Tapi, Shania bukanlah pribadi yang mudah patah. Dengan bangga ia menyatakan,
“Tapi alhamdulillah aku bisa buktikan kalau aku mampu.” Semua duka itu akhirnya tercover oleh sukacita yang ia rasakan atas pencapaiannya.
Menatap masa depan, harapan Shania begitu tulus dan penuh dengan prioritas yang jelas. Pertama dan terutama, ia berharap setiap langkahnya adalah langkah yang diridhoi sama Allah dan orang tua. Kemudian, harapan yang sangat praktis:
“Segera dapat pekerjaan dan segera dihalalin pastinya sama doi.”.
Sebuah campuran antara spiritualitas, karier, dan kehidupan personal yang ia impikan.
Dari pengalaman pahit manisnya, Shania memiliki pesan yang sangat kuat untuk teman-teman sebayanya.
Pesannya sarat dengan ketegasan dan motivasi:
“Jalani saja apa yang mau kita jalani, berdoa, ikhtiar, dan tawakal kepada Allah pastinya. Jangan pernah takut untuk gagal, karna kita hari ini adalah impian untuk banyak orang.
Kalau ada yang jelekin kita abaikan aja, mereka juga gak biayain hidup kita. Anggap aja omongannya sebagai motivasi untuk kita terus upgrade diri.
Tetap semangat dan terus gapai cita cita setinggi tingginya. Karena perempuan yang sukses gak akan mudah untuk ditindas orang lain.”
Source image: shania
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
