Shella, Kita Tak Tahu Kedepan Seperti Apa Jika Belum Berani Mencoba!
Iniloh.com Jakarta- Shella, seorang perempuan asal Depok, memiliki kisah hidup yang penuh liku namun sarat dengan semangat pantang menyerah.
Berasal dari keluarga Tionghoa Ambon, Shella tumbuh tanpa pernah mengenal sosok ayahnya.
Sejak bayi, ia dibesarkan oleh nenek dan tantenya.
“Masa kecil saya bisa dibilang agak sedih. Saya tidak pernah tahu siapa ayah saya, bahkan saya sempat tidak diinginkan.
Waktu lahir, mama sempat ingin menjual saya ke toko emas di Pasar Minggu, tapi nenek memutuskan untuk merawat saya,” cerita Shella dengan hati yang lapang.
Kini, ibunya menetap di Hongkong dan telah menjadi warga negara sana.
Meski hidupnya tidak mudah, Shella tumbuh menjadi perempuan yang mandiri dan penuh semangat. Saat ini, ia bekerja membantu tantenya di toko listrik keluarga.
Selain itu, Shella juga memiliki usaha sampingan merangkai buket bunga dan buket uang untuk acara-acara seperti wisuda dan ulang tahun.
“Ini sekadar sampingan, tapi saya senang bisa berkreasi dan menghasilkan sesuatu yang indah,” ujarnya.
Perjalanan Shella dalam dunia olahraga dimulai dari keinginannya untuk menaikkan berat badan. Ia sering mendapat komentar negatif tentang tubuhnya yang kurus.
Namun, titik baliknya terjadi di akhir tahun 2022, ketika ia mengalami patah hati yang mendalam.
“Saat itu, saya stres, tidur pagi, dan menyiksa diri sendiri. Sampai akhirnya saya jatuh sakit typus,” kenangnya.
Setelah berkonsultasi dengan psikolog, Shella mendapat nasihat yang mengubah hidupnya:
“Kamu harus sayangi diri sendiri. Cari kegiatan yang bisa membuatmu happy.”
Shella pun memutuskan untuk kembali ke gym dan mencoba berbagai kelas olahraga.
Di sinilah ia bertemu dengan Joshua Astono, seorang pelatih yang mengenalkannya pada dunia lari.
“Awalnya saya tidak suka lari, tapi setelah mencoba, saya malah jatuh cinta.
Lari membantu saya move on dari patah hati dan membuat saya lebih sehat,” ujarnya.
Shella kemudian bergabung dengan komunitas lari dan menemukan keluarga baru yang penuh dengan energi positif.
Suka duka Shella dalam dunia lari pun beragam. Sukanya, ia bisa bertemu dengan orang-orang hebat dan mendapatkan banyak ilmu dari para senior.
“Anak saya juga jadi suka lari dan bercita-cita menjadi atlet nasional,” tambahnya dengan bangga.
Namun, dukanya, Shella masih sering mengalami body shaming.
“Tapi saya tidak mau pusing. Saya tanggapi dengan senyuman dan terus berusaha membuktikan bahwa saya kuat dan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang,” tegasnya.
Shella memiliki harapan besar untuk masa depannya. Ia ingin sehat dan panjang umur agar bisa melihat anaknya tumbuh dewasa dan menjadi pelari hebat.
Selain itu, Shella sedang menulis novel berdasarkan kisah hidupnya.
“Novel ini tentang perjalanan saya dari awal ikut lari sampai sekarang. Saya berharap suatu hari nanti novel ini bisa terbit dan bahkan diangkat ke layar lebar,” ujarnya dengan penuh harap.
Novel tersebut ia dedikasikan untuk para pelari di seluruh Indonesia.
Melalui akun Instagramnya, @mocca_free, Shella sering membagikan kisah hidup dan perjalanan larinya.
Ia ingin menginspirasi banyak orang untuk tidak takut memulai sesuatu yang baru.
“Jangan pernah takut untuk memulai. Kita tidak akan tahu ke depannya akan seperti apa kalau belum mencoba,” pesannya.
Source image: shella
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
