Shilla Akbar, Hidup Singkat Isilah dengan Senyum Setiap Bangun Kita

Iniloh.com Jakarta- Lahir di Palembang, tepatnya di kawasan Plaju, Shilla Akbar menghabiskan 10 tahun pertama hidupnya di kota yang dikenal dengan jembatan Ampera dan pempeknya itu.

Keberadaan sang ayah yang bertugas di Palembang membuatnya akrab dengan budaya dan kehangatan masyarakat Sumatera Selatan.

Namun, takdir membawanya pindah ke Jakarta, kota tempat ia tumbuh remaja dan belajar tentang arti dinamika kehidupan.

Palembang memberikan dasar tentang kesederhanaan dan kerja keras, sementara Jakarta mengajarkan saya untuk cepat beradaptasi dan berpikir visioner,” ujarnya.

Shilla mengawali karier sebagai karyawan di beberapa perusahaan. Ia mengaku “cukup beruntung” karena selalu mendapat kesempatan baik di setiap tempatnya bekerja.

Namun, di awal tahun 2024, ia memutuskan untuk keluar dan fokus pada bisnis salon kuku yang dirintisnya.

Saya ingin mencoba hal yang lebih personal, di mana saya bisa langsung berinteraksi dengan pelanggan dan mengekspresikan kreativitas,” ungkapnya.

Keputusan ini tidak hanya didasari oleh passion, tetapi juga keinginan untuk memiliki kontrol penuh atas waktu dan prioritas hidupnya.

Kini, bisnis salon kukunya berkembang pesat. Shilla tak setengah-setengah: ia turun tangan langsung mengurus segala detail, mulai dari pemilihan warna cat kuku, pelatihan karyawan, hingga strategi pemasaran.

Saya percaya, bisnis akan bertahan jika pemiliknya terlibat aktif. Apalagi ini menyangkut estetika, kita harus detail dan konsisten,” tegasnya.

Selain mengurus salon, Shilla juga mengelola bisnis suaminya, mendampingi tumbuh kembang anak-anak, dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Baginya, kunci segalanya adalah time management yang ketat dan komitmen untuk tidak menyerah.

Saya membuat jadwal harian yang jelas. Pagi untuk keluarga, siang ke bisnis, malam evaluasi.

Kadang lelah, tapi melihat senyum anak-anak dan perkembangan bisnis, semua terbayar,” ceritanya.

Ia mengaku bahwa kebahagiaannya saat ini datang dari kemampuan menyeimbangkan peran sebagai ibu, istri, dan pengusaha.

“Saya belajar bahwa kebahagiaan bukan tentang memiliki segalanya, tapi mensyukuri dan mengoptimalkan apa yang sudah ada,” ucapnya, merujuk pada filosofi hidup yang dipegang teguh.

Di balik kesibukannya, Shilla punya doa terbesar untuk suami dan anak-anaknya.

Untuk sang suami, ia berharap kesehatan dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.

Dia partner terbaik saya. Semoga selalu kuat menghadapi cobaan hidup,” tuturnya.

Sementara untuk anak-anak, ia ingin mereka tumbuh dengan adab yang baik, akhlak mulia, dan jiwa bertanggung jawab.

“Materi bisa dicari, tapi karakter adalah warisan terpenting,” tegasnya.

Untuk bisnis, ia berharap setiap langkahnya membawa kebaikan, bukan hanya untuk keluarganya, tapi juga orang lain.

Saya ingin salon ini jadi tempat yang membuat pelanggan merasa percaya diri sekaligus nyaman. Juga, membuka lapangan kerja untuk sekitar,” tambahnya.

Shilla kerap membagikan pesan motivasi di akun Instagram @shilla_akbar. Salah satu kutipannya yang paling mengena adalah:

“Jadilah versi terbaik dalam hidupmu sendiri. Bahagia itu seperti apa yang kamu cari, tapi jangan lupa, jika yang sudah ada tak pernah disyukuri, kamu akan terus merasa kurang.”

Pesan ini ia buktikan sendiri lewat perjalanan hidupnya: dari anak kecil di Palembang, karyawan di Jakarta, hingga pengusaha yang mandiri.

Ia juga menekankan pentingnya keberanian mengambil risiko.

Dulu, saya tidak pernah membayangkan bisa punya bisnis sendiri. Tapi ketika kesempatan datang, saya ambil. Hasilnya? Saya justru menemukan kepuasan yang tidak ternilai,” ujarnya.

Bagi Shilla Akbar, bisnis salon kuku bukan sekadar tentang keindahan fisik. Ini adalah medium untuk menyebarkan energi positif, baik melalui pelayanan pada pelanggan maupun keteladanan pada keluarga.

Dengan prinsip syukur dan manajemen waktu yang ia pegang teguh, ia membuktikan bahwa wanita bisa menjadi multitasker ulung tanpa kehilangan identitas diri.

Melalui Instagramnya, ia kerap membagikan tips bisnis, momen kebersamaan dengan keluarga, dan kutipan-kutipan penyemangat.

Hidup ini singkat. Jadi, isi dengan hal-hal yang membuatmu bangun setiap pagi dengan senyum,” tulisnya dalam satu unggahan.

Dengan semangat pantang menyerah dan hati yang selalu bersyukur, Shilla terus mengukir cerita suksesnya, satu lapis cat kuku pada suatu waktu.

 

Source image: shilla

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran