Shinta Faradiba, Hiduplah Dengan Proses Kamu Sendiri!

Iniloh.com Jakarta- Setiap orang memiliki cerita tentang tanah kelahirannya, dan bagi Shinta Faradiba, Banda Aceh adalah lebih dari sekadar tempat ia dibesarkan, ia adalah sebuah perasaan.

Perempuan yang lahir dan besar di Serambi Mekkah ini menggambarkan kotanya dengan penuh cinta: sebuah kota dengan penduduk yang sangat ramah terhadap siapapun, tingkat toleransi yang tinggi antar umat beragama, dan kehidupan yang rukun dan damai.

Lingkungan yang hangat dan sangat kekeluargaan,” tuturnya.

Fondasi inilah yang membentuk Shinta menjadi pribadi yang ramah, terbuka, dan menghargai setiap perbedaan yang ada.

Karier Shinta saat ini dibangun di salah satu perusahaan BUMN terkemuka, di mana ia menjalani peran sebagai Sekretaris dan Administrator Umum.

Pekerjaan ini menuntut ketelitian, keteraturan, dan kemampuan berkomunikasi yang baik, semua skill yang tampaknya selaras dengan sifatnya yang hangat dan terorganisir.

Namun, di luar rutinitas kantor, Shinta adalah pribadi yang penuh dengan energi dan rasa ingin tahu.

Ia memiliki ketertarikan yang besar pada olahraga lari (run sport), sebuah hobi yang mencerminkan disiplin dan tekadnya.

Selain itu, dua hal yang paling ia sukai adalah traveling dan kulineran bersama ibunya.

Momen kebersamaan dengan sang ibu ini jelas sangat berharga, menunjukkan betapa erat ikatan keluarga dalam hidupnya.

Ia juga menyelami dunia yang lebih tenang melalui hobi membacanya, mencari pengetahuan dan ketenangan di balik lembaran-lembaran buku.

Seperti halnya kehidupan profesional kebanyakan orang, pekerjaan Shinta juga memiliki dua sisi yang saling melengkapi.

Hal yang paling ia sukai adalah kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru setiap harinya, dengan berbagai karakter dan latar belakang yang berbeda.

Setiap interaksi adalah sebuah pelajaran dan pengalaman baru yang memperkaya wawasannya.

Namun, di balik kesukaannya itu, terselip juga sebuah duka: waktu untuk keluarga menjadi lebih sedikit.

Ini adalah sebuah tantangan klasik yang dihadapi banyak orang yang berkarier, sebuah pengorbanan yang dilakukan demi masa depan, tetapi selalu diiringi kerinduan akan kehangatan rumah.

Harapan Shinta untuk masa depannya terdengar sederhana namun sangat mendalam.

Ia berdoa untuk kesehatan yang terus menyertai dirinya dan sang ibu. Dalam hal karier, ia ingin terus berkembang dan maju.

Namun, yang paling utama, ia memohon kepada Allah untuk terus diberi kesempatan agar dapat berguna bagi orang-orang di sekitarnya.

Ini menunjukkan bahwa kesuksesan baginya bukanlah soal pencapaian materi semata, melainkan tentang seberapa besar dampak positif yang bisa ia berikan kepada masyarakat.

Pesan hidup yang ia pegang teguh adalah sebuah mantra yang powerful untuk generasi yang sering kali terjebak dalam perbandingan:

“Hiduplah dengan prosesnya kamu sendiri, jangan hidup dengan prosesnya orang lain.

Nikmati setiap prosesnya, sakitnya & kesempatannya.” 

 

 

Source image: Shinta

You May Also Like

Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Sharfina Sheila Rosada, Kesuksesan Bukan Saja Pencapaian Prestasi Tapi Juga Menikmati Proses yang Ada
Sharfina Sheila Rosada, Kesuksesan Bukan Saja Pencapaian Prestasi Tapi Juga Menikmati Proses yang Ada
Marina Susanti, Hiduplah dan Berkatalah dengan Baik Karena Itu Semua Ialah Doa
Marina Susanti, Hiduplah dan Berkatalah dengan Baik Karena Itu Semua Ialah Doa
Marsha Simanjuntak, Hiduplah Sesuai Kehidupan Kita Sendiri!
Marsha Simanjuntak, Hiduplah Sesuai Kehidupan Kita Sendiri!
Chicka Felissa, Proses Adalah Bagian dari Perjalanan Kita Menuju Kesuksesan
Chicka Felissa, Proses Adalah Bagian dari Perjalanan Kita Menuju Kesuksesan