Siti Nurvia, Jadi tetap Semangat Menebar Kebaikan!
Iniloh.com Jakarta- Di antara gedung-gedung pencakar langit Jakarta Selatan, tumbuhlah seorang perempuan dengan kepedulian yang melampaui batas ruang kerjanya.
Siti Nurvia, yang menghabiskan masa kecil hingga SMA di Jakarta Selatan dan kini kembali setelah menikah, menyimpan kenangan indah tentang kota metropolitan yang dulu lebih hijau.
“Meskipun daerah Jakarta, jaman dahulu di sini masih banyak sungai atau empang/rawa-rawa,” kenangnya dengan rindu.
Masa kecilnya diwarnai petualangan alam yang mungkin tak terbayangkan oleh anak-anak Jakarta masa kini:
“Seneng banget explore hal-hal tersebut, ketemu capung jarum, siput kecil, kecebong.”
Karier utama Siti sama sekali tidak berhubungan dengan aktivisme sosial.
Ia adalah seorang IT Banker di salah satu bank swasta multinasional terbesar, sebuah posisi profesional yang menuntut ketelitian dan disiplin tinggi.
Namun, di luar dunia perbankan yang serba terstruktur, ia memiliki passion lain yang justru membuatnya dikenal banyak orang.
Sejak 2021, Siti menjadi cukup “vokal” terkait isu-isu Palestina.
“Aku merasa memiliki platform yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya tentang keputusannya untuk bersuara.
Hasilnya nyata: “Alhamdulillah terbukti orang-orang di sekitarku jadi aware dan suka bertanya apa sih yang sebenarnya terjadi.“
Tak hanya isu internasional, isu-isu dalam negeri pun ia bahas di platform Instagramnya, dengan tujuan mulia: agar followers-nya aware dan bisa berpikir kritis terhadap isu-isu yang terjadi saat ini.
Bagi Siti, kebahagiaan terbesar dari aktivitasnya adalah “Bisa sharing terbuka untuk segala sesuatu yang terjadi” dan mampu “mengajak teman-teman untuk berpikir kritis.”
Namun, menjadi vokal tentu ada konsekuensinya.
Ia kerap dicap “terlalu vokal,” terutama ketika mengkritisi kebijakan pemerintah seperti UU TNI.
Julukan lambe turah pun sempat disematkan padanya, meski yang ia bahas bukan gosip artis. Tapi dengan santai ia menanggapi, “Gapapa sih itu risiko dari hobby ini.”
Harapan Siti mencerminkan pribadi yang seimbang antara kebutuhan pribadi dan kepedulian sosial.
Untuk diri dan keluarga, ia berdoa “diberi kesehatan, kelancaran, kemudahan, keberkahan, kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.”
Namun, tidak lupa ia menyelipkan harapan kolektif: “#IndonesiaTerang dan #FreePalestine.”
Dua quote favoritnya mengungkap dasar dari seluruh aktivitasnya. Pertama, ayat Al-Qur’an:
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.“
Kedua, prinsip “Fastabiqul Khairat” – berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Jadi tetap semangat menebar kebaikan di manapun berada.”
Source image: Siti nurvia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










