Sosok Moeldoko Di Mata Kades Talunombo Wonosobo

Wonosobo, 25 Desember 2022

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…..

Tepat setahun ini saya kembali mengabdi di desa saya, desa Talunombo Sapuran, Kabupaten Wonosobo setelah menerima anugerah inspiratif tingkat nasional tepat setahun lalu.

Saya terus berikhtiar dan belajar membangun nusantara ini dari pinggiran, dari lingkungan terdekat saya ini. Terobosan, ketidakniscayaan yang orang umum anggap mustahil atau tak lumrah  adalah tantangan dan harus saya pelajari dari berbagai sudut agar minimal ada kecerahan atau titik solusi menuju arah sana.

Memandangi piagam anugerah ini serasa detak saya berdetak lebih kencang. Apalagi yang saya mampu, saya pertaruhkan semua harta, bahkan jiwa untuk ikut membangun dari pinggiran semampu saya.

Sekali lagi, apa yang kiranya bisa saya dapatkan untuk kemaslahatan akan saya kejar dan upayakan.

Merdeka Award 2021:  Kades Inspiratif Indonesia 2021. Tepat setahun sudah berlalu. Sosok yang menyerahkan kepada saya penghargaan yang saya dedikasikan kepada 2300n warga saya ini ternyata sosok yang se-frekuensi dengan saya yang hanya seorang Kepala Desa dari daerah pelosok nan jauh dari hingar bingar  keramaian dan kemajuan kota.

Kepala Desa yang untuk sebagian orang dibilang gila, keras kepala dan robot katanya.

Tapi pencapaian Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI) periode 2021-2026 itu  memberi suntikan energi yang besar. Saya pelajari terus, saya amati fase dan terobosan beliau dalam memimpin HKTI.

Yang terbaru Bapak mencoba untuk menjajaki teknologi IPAT-BO atau Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik dimana sebagai  cara produksi holistik atau terencana dengan menitikberatkan pemanfaatan kekuatan biologis tanah dan tanaman untuk melipatgandakan hasil Bapak sedang upayakan.

 Bapak ingin agar angka rata-rata hasil produktivitas padi baru mencapai 5-6 ton per hektar, dan perlu ditingkatkan produktivitasnya menjadi 7-8 ton per hektar.

Bapak juga berikhtiar membuka lahan baru di Singkep Barat, Lingga Riau seluas 86 hektare, tak lupa dan terus di ulang-ulang Bapak mengajak untuk para milenial geluti dan masuk menjadi petani. Profesi Penyangga Tatanan Negara Ini ialah profesi yang menjanjikan dan keren di masa depan. Ini kata Bapak di depan anak muda yang ditemui di mana saja.

Kemudian saya dengar dari senior dan pengurus pusat di HKTI, Bapak juga berhasil membentuk dan memperluas kepengurusan HKTI sampai dengan 34 provinsi.

Beliau tidak akan berhenti sampai periode kepengursan ini usai, dengan target lebih masuk dan sampai dengan 514 kabupaten dan 800 kecamatan lewat Gapoktan.

Tidak bisa saya  sebutkan satu persatu apa yang dilakukan dan sedang proses pembenahan agar kinerja atau visi HKTI menjadi  sarana penghimpun segenap potensi insan tani Indonesia dengan jenis komoditas usaha taninya ini. Alat penggerak pengarah perjuangan insan tani Indonesia. Sarana penampung dan penyalur aspirasi amanat penderitaan rakyat tani penduduk pedesaan.

Ada pertanian berbasis digital untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian di Indonesia.yang Bapak sedang ikhtiarkan, harga-harga komoditi pertanian seeprti cabai, sayur dan lainnya Bapak control selalu, ada lagi komunikasi dan program GTRA ( Gugus Tygas reforma Agrarua) yang terus Beliau intensifkan agar dampaknya terasa dan efektif sampai lingkup bawah.

Saya masih ingat, saat Bapak menyerahkan penghargaan ini sambil berbisik” Selamat ya mas, terus berinovasi dan hubungi saya jika ada kendala atau target pertanian dan lainnya di Wonosobo.”

Saya sadar, saya hanya petani yang kebetulan di amanahi oleh warga menjadi Kepala Desa, tapi saya ingat saat pertama kali merantau ke negeri seberang Malaysia dan hanya berbekal ijazah STM mampu menjadi manager atau pimpinan untuk perusahaan tatakota di Kuala Lumpur dan perkebunan sawit.

Saya memimpin ratusan SDM dari warga Filipina, Malaysia sendiri, etnis  China dan saudara saya dari tanah air. Bos saya di sana merasa puas, bahkan sampai sekarang masih berkomunikasi dan berhubungan.

Yang menjadi catatan pribadi saya dan pelecut untuk warga saya, walau saat itu posisi saya sebagai manager, saya tak malu untuk berjualan baju, pulsa dll di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur.

Penggarisbawahannya ialah senada dengan pesan Bapak yang tempo hari dipesankan kepada saya, jangan lelah dan putus asa. Di detik terakhir pasti ada jalan, dan kita terlahir sebagai petarung.

Tetap bergerak dalam hening. Tetap tersenyum apapun yang penilaian orang lain berikan. Kita percaya dengan mimpi baik dan kemampuan dan prestasi positif kita untuk negara.

Bapak dalam proses perjalanan panjang menjadi Panglima TNI, menjadi Ketua HKTI, menjadi Kepala Staf Presiden sampai detik ini memberikan motivasi dan pelajaran kepada saya untuk tetap teguh, cara momong yang baik kepada warga dan lingkungan sekitar serta jangan ragu untuk belajar hal baru dan upaya menuju solusi-solusi baru.

Kira-kira demikian saja curhat saya. Semoga menjadi cerita yang menginspirasi, tonggak cita-cita yang terus harus diperjuangkan dan mimpi saya agar desa saya menjadi basis pertanian terpadu bisa terlaksana dengan arahan dan bimbingan Bapak Moeldoko.

Alhamdulilah Pak, desa saya sudah sedikit saya buat beberapa aktifitas dan aksi yang mendekati ke mimpi tersebut. Masih banyak pembenahan dan kekurangannya tentu saja.

Bismilah,  semoga Bapak Moeldoko yang jauh disana, di pusat pemerintahan mendengar curhat saya, cerita kami ribuan warga Talunombo Wonosobo, dan kiranya sudi mampir  ke sini, menjenguk dan menyapa kami untuk suntikan energi saya pribadi dan 800an ribu warga Wonosobo yang sebagian besar berprofesi petani, dan jadi tulang punggung basis penghasil di Jawa Tengah.

Maturnuwun atas perhatiannya Bapak Moeldoko. Ada salah mohon di maafkan nggih Pak. Salam takdzim saya Badarudin seorang petani dan pelayan desa di Wonosobo.

Wabillahi taufik  wal hidayah. Wassalamualaikum wr wb….

You May Also Like

Santania Siburian, Tetap Semangat Kejar Cita-cita, Ada Air Mata dan Pengorbanan, Tapi Percayalah Ada Hasil yang Sepadan
Santania Siburian, Tetap Semangat Kejar Cita-cita, Ada Air Mata dan Pengorbanan, Tapi Percayalah Ada Hasil yang Sepadan
Lisa Indria, Jalani Pola Hidup Sehat Untuk Potong Mata Rantai Penyakit Genetis
Lisa Indria, Jalani Pola Hidup Sehat Untuk Potong Mata Rantai Penyakit Genetis
Witia Nuraini Devasari, Jangan Sampai Kesuksesan di Depan Mata Terhambat karena Kemalasan
Witia Nuraini Devasari, Jangan Sampai Kesuksesan di Depan Mata Terhambat karena Kemalasan
Holi Yulianto, Jadilah Diri Sendiri,dan Melajulah Apalagi Jika Itu Baik Untuk Kita dan Di Mata Tuhan
Holi Yulianto, Jadilah Diri Sendiri,dan Melajulah Apalagi Jika Itu Baik Untuk Kita dan Di Mata Tuhan
Tya Restami, Sosok Pertama sebagai Golfluencer Perempuan
Tya Restami, Sosok Pertama sebagai Golfluencer Perempuan
Triya Nisya Hadyan, Ingin Menjadi Sosok Bermanfaat untuk Ibu-ibu Lain
Triya Nisya Hadyan, Ingin Menjadi Sosok Bermanfaat untuk Ibu-ibu Lain