Soybatul Adawiah, Boleh Istirahat Sebentar, Tapi Jangan Berhenti!

Iniloh.com Jakarta- Setiap orang memiliki awal cerita yang membentuk perjalanan hidupnya, dan bagi Soybatul Adawiah yang akrab disapa Soyba, awal itu dimulai dari tanah Padang.

Di sana, ia dibesarkan dengan pelajaran berharga tentang rasa syukur dan kesederhanaan.

Kedua orangtuanya mengajarkan sebuah prinsip fundamental: jika menginginkan sesuatu, ia harus bekerja dan menabung terlebih dahulu. Meski berasal dari keluarga sederhana, Soyba kecil tak pernah merasa kekurangan.

Justru, dalam kesederhanaan itu, ia leluasa bermimpi. Setiap hari, ia memanjatkan doa untuk mimpi-mimpi yang dulu terasa mustahil.

Kini, dengan mata berbinar, ia bersyukur karena hal-hal yang dulunya rasanya gak mungkin satu persatu bisa aku rasakan.

Perjalanannya adalah bukti nyata bahwa doa dan usaha tak pernah sia-sia.

Kisah Soyba di dunia konten kreatif berawal dari sebuah kerinduan sederhana.

Saat kuliah, ia sudah menyukai aktivitas memotret dan membuat video, meski hanya bermodal ponsel dengan kamera terbatas. Dalam hati, ia selalu berdoa,

Yaallah, aku pengen bgt diendors kayak orang-orang, gak perlu dibayar, dikasih produk aja kayaknya spesial banget rasanya.

Doa polos itu menjadi pendorongnya untuk beraksi. Ia mulai berjualan dessert, skincare, dan baju.

Keuntungannya ia gunakan dengan bijak untuk membeli kebutuhan konten, seperti baju untuk foto.

Langkah strategisnya berlanjut dengan mengikuti ajang pejantat di kampus dan kemudian Putri Hijab.

Dari sinilah branding-nya terbentuk. Awalnya, ia berkonten tanpa dibayar dan berkolaborasi dengan influencer lain.

Namun, konsistensi dan kredibilitasnya akhirnya menarik perhatian banyak brand yang menawarkan kerjasama sebagai Brand Ambassador (BA). Sebuah impian yang kini menjadi kenyataan.

Kunci kesuksesan Soyba ternyata sederhana: percaya diri.

Baginya, kreativitas akan mengalir dengan sendirinya ketika seseorang sungguh-sungguh menekuni bidangnya.

Pesannya untuk semua orang yang ingin memulai, “Ingat goals kita kedepan apa, gak usah malu selagi yang kita lakuin positif.

Ia menekankan bahwa selama niat dan tindakannya positif, tak ada alasan untuk malu atau ragu. Yang terpenting adalah fokus pada tujuan dan terus melangkah.

Harapan Soyba untuk masa depan dipenuhi dengan rasa syukur dan keinginan untuk terus berkembang.

Ia berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari, rezekinya dilancarkan agar dapat meneruskan “ceklis satu-satu wishlist”-nya, serta memberikan dampak positif lebih besar bagi orang-orang di sekitarnya.

Di balik semua impian karirnya, doa terbesarnya adalah untuk kesehatan dan umur panjang orang tua serta keluarga, agar mereka dapat menikmati setiap hasil yang ia capai.

Ia juga bercita-cita menjadi inspirasi dan berguna bagi wanita-wanita lain, membagikan semangatnya agar mereka pun berani mengejar mimpinya.

Pesan penutup dari Soyba adalah sebuah peneguh hati yang dalam:

“Kehidupanmu hari ini adalah buah dari usaha dan doa-doa mu di masa lalu.

Capek boleh istirahat sebentar, tapi jangan pernah berhenti ya.”

 

 

Source image: soyba

You May Also Like

Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Amy Azza, Jangan Pernah Berhenti Belajar, Tanpa Ini Dunia Kita Menjadi Gelap
Amy Azza, Jangan Pernah Berhenti Belajar, Tanpa Ini Dunia Kita Menjadi Gelap
Adinda Meita Putri, Hidup Adalah Belajar Jangan Pernah Berhenti Belajar karena Semuanya Sangat Dinamis
Adinda Meita Putri, Hidup Adalah Belajar Jangan Pernah Berhenti Belajar karena Semuanya Sangat Dinamis
Elvira Engelica, Jangan Berhenti Bermimpi Lengkapi dengan Tindakan Nyata!
Elvira Engelica, Jangan Berhenti Bermimpi Lengkapi dengan Tindakan Nyata!
Grestin Laila Rizki Putri, Jangan Pernah Berhenti Mimpi dan Lelah Sampai Kita Gapai dan Mewujudkannya
Grestin Laila Rizki Putri, Jangan Pernah Berhenti Mimpi dan Lelah Sampai Kita Gapai dan Mewujudkannya
Fetsy Milachon, Kita Boleh Benci dengan Prosesnya Tapi Akan Bahagia dengan Hasilnya
Fetsy Milachon, Kita Boleh Benci dengan Prosesnya Tapi Akan Bahagia dengan Hasilnya