Stefani Laura, Belum Tentu yang Kita Lihat Sesuai dengan Apa yang Kita Pikirkan!

Iniloh.com Jakarta- Dalam dunia yang seringkali terlihat sempurna di media sosial, Stefani Laura hadir dengan cerita yang lebih manusiawi dan mendalam.

Perempuan muda yang akrab disapa Stefani ini adalah contoh nyata bahwa di balik setiap unggahan, tersimpan kisah hidup yang tidak selalu seindah filter.

Stefani adalah seorang perantau dengan hati yang tetap terpaut pada kampung halaman.

Dia berasal dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sebuah tempat yang meninggalkan kesan mendalam dalam jiwanya.

Ciamis tidak akan terlupakan,” ujarnya.

Kenangannya tentang tanah kelahiran dipenuhi dengan kehangatan manusiawi: keramahan warga, semangat gotong royong para tetangga, dan udara sejuk yang menyegarkan.

Di sana, ikatan keluarga dan kerabatnya sangat kuat, penuh dengan rasa saling menyayangi yang tetap terjalin hingga saat ini.

Fondasi inilah yang membentuknya menjadi pribadi yang menghargai hubungan dan kekeluargaan.

Meski kini dia telah menetap di Bandar Lampung, nilai-nilai dari Ciamis tetap menjadi kompas dalam hidupnya.

Saat ini, Stefani sedang berada dalam fase transisi yang penuh semangat.

Baru-baru ini, dia memutuskan untuk resign dari posisinya sebagai staf pelayanan publik di Satuan Lalu Lintas Polres, tepatnya di unit SIM.

Namun, menganggur bukanlah pilihannya. Kini, waktunya diisi dengan kesibukan baru sebagai mahasiswa, mengejar gelar dan ilmu baru untuk masa depannya.

Tidak hanya itu, dia juga aktif mengisi hari-harinya dengan berbagai kegiatan positif seperti olahraga dan bermain musik, menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang secara pribadi dan profesional.

Ketika ditanya tentang suka duka dalam perjalanan kariernya di kepolisian, Stefani dengan jelas menyimpan kenangan manis.

Sukanya sangat banyak sekali,” katanya, “terutama kekeluargaan yang terdapat di dalam anggota SIM Polres tempat saya bekerja.”

Lingkungan kerja yang penuh rasa persaudaraan dan saling mendukung itu menjadi hal yang paling dia rindukan.

Namun, seperti setiap pertemuan, ada saatnya perpisahan datang.

Dukanya karena harus berpisah di saat saya masih ingin bekerja dengan mereka,” kenangnya.

Perasaan ini mengungkapkan betapa berharganya ikatan yang terbangun, bukan hanya sebagai rekan kerja, tetapi sebagai keluarga.

Melihat masa depan, harapan Stefani begitu tulus dan universal.

Dia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Doanya dipanjatkan untuk semua orang yang pernah berperan dalam hidupnya, besar maupun kecil.

Semoga mereka selalu mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidupnya,” harapnya.

Ditambah dengan doa untuk kesehatan, umur yang panjang, dan rezeki yang melimpah dari Allah SWT dari segala arah.

Ini mencerminkan sifatnya yang rendah hati dan penuh syukur, selalu mengingat kebaikan orang lain.

Dengan pengikut Instagram yang mungkin tidak sebanyak influencer lain, Stefani justru memiliki pandangan yang sangat dewasa tentang media sosial.

Dia menyadari bahwa puluhan ribu orang telah melihat profilnya. Dari sanalah, dia menyampaikan pesan yang sangat penting untuk kita renungkan.

“Belum tentu Belum yang kita lihat sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Bisa jadi kamu berpikir orang itu buruk tapi padahal orang itu baik, dan sebaliknya.

Sama seperti halnya ketika ada yang melihat profil saya dan berpikir bahwa hidup saya sangat enak, padahal realitanya hidup saya tidak seenak postingan-postingan saya.”

 

 

Source image: stefani

You May Also Like

Reizky Perdana, Hasil Kerja Sesuai dengan Usaha Kita!
Reizky Perdana, Hasil Kerja Sesuai dengan Usaha Kita!
Salma Adisya, Hidup Ini Milik Kita Jadi Pilihlah Sesuai Keinginan Kita
Salma Adisya, Hidup Ini Milik Kita Jadi Pilihlah Sesuai Keinginan Kita
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Marsha Simanjuntak, Hiduplah Sesuai Kehidupan Kita Sendiri!
Marsha Simanjuntak, Hiduplah Sesuai Kehidupan Kita Sendiri!
Rima Dhafin, Berpikirlah Baik Kita Kan Menjadi Apa yang Kita Pikirkan!
Rima Dhafin, Berpikirlah Baik Kita Kan Menjadi Apa yang Kita Pikirkan!
Vistra Septiyani, Jangan Pikirkan Perkataan Orang Lain Lurus Saja Insya Allah Ada Jalannya
Vistra Septiyani, Jangan Pikirkan Perkataan Orang Lain Lurus Saja Insya Allah Ada Jalannya