Sulaiman: Pak Mahfud Itu Orang Baik, & Berintegritas, Semoga Mampu Benahi Negeri Ini, Kata Gus Dur.

“Hari ini, saya melihat harapan yang dikatakan Gus Dur kepada Pak Mahfud memang terbukti.” (Sulaiman)

 

“Dan mudah-mudahan Gus Dur bisa tersenyum melihat Pak Mahfud sekarang..lanjut ajudan kesayangan dari Presiden NU yang dekat dengan semua kalangan ini.

Pak Mahfud MD menganggap Gus Dur selain mentor politik, guru juga kakak yang lahir batin memberikan ia semua pengalaman dan jejak seperti sekarang ini. Mahfud MD begitu dalam dan selalu berkaca-kaca saat menceritakan riwayat  Gus Dur.

Gus Dur berharap lewat kedua tokoh yang ditunjuknya bisa  untuk membantu penegakan hukum di negeri ini, yakni selain Mahfud MD ada juga Baharuddin Lopa.

Pak Mahfud, dimata Gus Dur seseorang yang baik, jujur, berani dan pintar sehingga ada harapan besar dari sosok Gus Dur untuk Mahfud memberantas korupsi di negeri ini dan hukum yang tegak.

Sepak terjang Pak Mahfud MD mumpuni sampai detik ini, beliau sudah mengemban amanah dari Menkopolhukam, Menkumham, Menhan, anggota DPR sampai dengan Ketua MK, sehingga beliau sangat mengetahui seluk beluk perihal korupsi di Indonesia.

Dan harapan yang diberikan Gus Dur kepada beliau, Pak Mahfud memang terbukti. Mudah-mudahan Pak Mahfud terus bergerak dan berjuang memperbaiki negara ini.

Yang saya ketahui, dulu Gus Dur sering sekali berdiskusi, intim dengan Pak Mahfud MD. Sampai dengan Gus Dur tidak menjabat sebagai Presiden.

Gus Dur sering bertanya dan interaksi bab hukum dengan Pak Mahfud MD, walau dalam hati mungkin ada sedikit perbedaan, Gus Dur selalu mengikuti saran-saran hukum dari beliau, karena Pak Mahfud sangat ber-intergritas.

Gus Dur selalu antusias dan lekas berikan waktu tatkala Pak Mahfud yang minta waktu mau menghadap. Gus Dur, melihat Pak Mahfud begitu mengikuti jejak-jejak Gus Dur.

Dalam memperjuangkan negara ini, seperti dalam salah satu wawancara televisi Gus Dur pernah berkata “Negara ini memang penakut, penakut ketika menghadapi para koruptor, maling. Sehingga negara yang begitu besar dan kaya ini  terlihat seperti miskin.”

Saya melihat Pak Mahfud dalam mengungkap sesuatu pasti berbasis data, termasuk sekarang yang lagi panas ini. Sehingga manakala ada yang mencoba menyerang beliau, biasanya Pak Mahfud semakin berani, dan itu tipikal beliau.

Semakin di tekan semakin berani. Dan ini juga Gus Dur lakukan di masa orde baru, tidak tunduk dan takut dengan kekuatan.

Insya allah Pak Mahfud selalu ikuti wejangan dan prinsip-prinsip Gus Dur, selain mentor politik , Gus Dur juga di anggap guru agama bagi Pak Mahfud.

Saya pernah tanya sesekali ke Gus Dur, “ Pak Mahfud itu gimana Gus?”. Dan lagi-lagi jawaban Gus Dur sama, Pak Mahfud itu orang baik, berani, berintegritas dan nanti  mudah-mudahan bisa berbuat untuk negara ini. Memerangi korupsi, dan benahi hukum.

Biasanya, ketika ada persoalan, dan Pak Mahfud lalu melontarkan ide dan sikap, Gus Dur juga memberikan masukan, atau wejangan. Ini yang sering saya lihat.

Ada juga cerita, pasti sudah yang tahu. Tatkala Gus Dur jatuh dari kursi Presiden, dan Pak Mahfud memebrikan pandangan, yakni secara hukum tidak salah, Gus Dur harus mundur karena proses politik.

Dan mundurnya Gus Dur karena beliau tak ingin ada pertumpahan darah sesama anak bangsa, ini ya yang barangkali menambah hormat Pak Mahfud kepada Gus Dur. Jabatan bukan segala-galanya bagi Gus Dur, saya fikir Pak Mahfud juga sama.

Dengan pengalaman yang panjang, saya lihat sampai saat ini Pak Mahfud tetap sosok yang sederhana. Sehingga saya lihat, tidak ada perubahan kepada diri Pak Mahfud ketika beliau menjabat,ketika tidak menjabat,ketika ada Gus Dur dan sebagainya.

Gus Dur yang saya lihat dan mampu saya tangkap, beliau semua lakukan tindakan dan upayanya agar negara ini menjadi maju dan besar ya.

Sampai ada proses politik yang menjatuhkan beliau, dan tuduhan-tuduhan apapun tiada bukti sampai saat ini. Gus Dur sudah selesai dengan dunianya, semua ini beliau lakukan karena begitu besar cintanya kepada negeri ini.

Saya juga sedih pastinya, saat beliau lengser ya saat itu, apa yang beliau cita-citakan belum terwujud untuk Indonesia, negara ini dikelola dengan baik, sesuai dengan UU.

Tapi saya juga melihat saat Gus Dur jatuh sebagai Presidenpun, tidak terlalu menjadi pikiran buat beliau. Gus Dur tetap eksis, rumahnya beliau jadikan rumah rakyat, sehingga beliau bisa mendengar keluhan-keluhan rakyat yang datang di sana.

Jadi Presiden atau tidak, tak masalah sekali buat beliau, yang penting beliau sudah berusaha. Dan hari ini kita lihat, banyak sahabat dari Gus Dur, kader dan lainnya yang mungkin melanjutkan apa yang Gus Dur perjuangkan. Saya lihat ada Pak Mahfud MD, Kyai Said,  Pak Luhut, Mas Syaiful, Bu Khofifah, Gus Yahya dan kader-kader yang lain.

Beliau-beliaulah orang yang saat Gus Dur tak menjabat, juga masih menemani Gus Dur. Biasanya Ramadan seperti ini Gus Dur selalu menemani Ibu Shinta Nurriyah untuk sahur keliling, walau porsi tetap besar untuk mengisi pengajian beliau di beberapa daerah.

Beberapa kali ya adakan sahur, atau buka bersama kemudian siang mengaji kitab kuning di depan rumah ya. Di masjid Al Munawaroh.

Kerinduan-kerinduan itu sudah tidak ada, aktifitas Ramadhan bersama beliau begitu terkesan, sangat padat dan religius. Sehingga menjalankan puasa dengan ringan, karena setiap waktu pasti ada acara, ada tamu.

Gus Dur selalu bilang kepada saya, “ Nanti setiap ada tamu, wartawan dll di PBNU, kamu siapin takjil, makanan dll ya Man.” Sehingga setiap bulan puasa, Ramadhan saya sudah pesan seperti es, kolak dll. Dan kita buka bersama dengan Gus Dur. Apa yang dimakan wartawan, tamu ya itu yang di makan Gus Dur. Sederhana sekali ya.

Terakhir, tentu saya sangat bangga dan berharap, salah satu kader, santri, sahabat dari Gus Dur, yakni Prof Mahfud selalu melakukan apa yang Gus Dur selama ini perjuangkan dan belum selelesai.

Tentu banyak sekali persoalan di negara ini yang belum selesai ya, seperti kepastian hukum, penindakan koruptor dll yang jadi masalah dan menghambat pembangunan.

Penegakan hukum yang tegas, ialah cita-cita Gus Dur, dan kini harapan itu ada di sahabatnya Pak Mahfud MD ya. Dengan segala kapasitas beliau, mudah-mudahan beliau bisa melanjutkan apa yang belum selesai diperjaungkan oleh Gus Dur.

Saya menaruh hormat kepada Pak Mahfud, contoh ketika hari ini saya ketemu beliau, biasanya Pak Mahfud selalu menyapa dan menegur.

Seperti di pertemuan G 20, beliau di kawal ketat karena bersama Kapolri, Panglima TNI dll, beliau melihat saya dari jauh kemudian memanggil saya. Walau hanya sekedar menanyakan kabar, bersalaman dan merangkul tapi ini yang saya kagumi dari Pak Mahfud. Tetap tidak berubah.

Dan sama ketika bukan acara formal, seperti di pernikahan dll saat bertemu saya, beliau selalu memberitahukan dengan antusias. “ Bu, bu ini ada Sulaiman.”

Dan Gus Dur juga pernah bilang, nanti Pak Mahfud jadi saksi nikah saya ya, tetapi karena ada jatah mengajar di Yogyakarta, kemudian Pak Mahfud lalu menitipkan batik kepada saya. Sampai hari ini, batik dari Pak Mahfud saya simpan, karena istimewa bagi saya.

Dari sahabat yang sangat dekat dengan Gus Dur, dan saya tahu betul Pak Mahfud dengan kesederhanaanya dan sikap lainnya, seperti kalau jadi Menteri pasti beliau menempati rumah dinas, karena rumah pribadi yang di Jakarta, tak layak kondisinya untuk seorang pejabat ya. ( IE).

Source: Padasuka TV, Raka W.

 

 

 

 

 

 

 

 

You May Also Like

Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Cahaya Khazanah Mawar, Ikutilah Kata Hati Jika Itu Positif Buat Semangat Bahagia Teruskanlah!
Cahaya Khazanah Mawar, Ikutilah Kata Hati Jika Itu Positif Buat Semangat Bahagia Teruskanlah!
Mutiara Karunia Sinaga, Tetap Bertahan Apa yang Terjadi di Hidup Kita dan Percaya Mampu Melewatinya
Mutiara Karunia Sinaga, Tetap Bertahan Apa yang Terjadi di Hidup Kita dan Percaya Mampu Melewatinya
Mieke Shahir, Semoga Kita Selalu Dikelilingi Hal Baik dan Jangan Gampang Menyerah
Mieke Shahir, Semoga Kita Selalu Dikelilingi Hal Baik dan Jangan Gampang Menyerah
Margareth Dian Natasha, Tiada Kata Menyerah Sebelum Melangkah Jauh!
Margareth Dian Natasha, Tiada Kata Menyerah Sebelum Melangkah Jauh!
Mamawi Dwi, Tak Ada Kata Terlambat Memulai Hal Baru
Mamawi Dwi, Tak Ada Kata Terlambat Memulai Hal Baru