Syahnia R.S, Jadi Pramugari Harus Mau Belajar Hal Baru dan Pantang Menyerah
Iniloh.com Surabaya- Kalau kamu tumbuh tanpa peran orang tua secara penuh dan sedang mencari jati diri, mungkin kamu bisa belajar dari Syahnia R.S berasal dari kota Tulungagung, Jawa Timur. Sebuah kota kecil disebelah selatan kota Surabaya. Ia adalah anak tunggal yang hidup terpisah dengan orang tuanya.
“Aku adalah anak tunggal dari keluarga yang kurang harmonis. Orangtua ku berpisah sejak aku masih berusia belasan tahun, aku lupa usia pastinya. Aku tinggal bersama nenek dan kakekku sampai aku SMA. Dari situlah aku punya banyak mimpi.
Menjadi seorang anak tunggal tanpa peran orangtua adalah hal yang tidak pernah diinginkan anak manapun. Jadi aku bercita-cita ingin merubah nasibku sendiri,” kata Syahnia.
Saat duduk dibangku SMA, Syahnia mulai punya mimpi sebagai seorang pramugari. Awalnya orangtuanya tidak setuju, tapi akhirnya mereka melihat tekad kuat Syahnia menjadi pramugari dan merestui keputusannya.
“Setelah lulus SMA, aku melanjutkan ke sekolah penerbangan. Saat lulus, aku tidak bisa mencapai mimpi itu karena semua lapangan pekerjaan ditutup karena Covid. Aku menunggu selama dua tahun sampai akhirnya ada salah satu maskapai Indonesia need a flight attendant,” papar Syahnia.
Pada kesempatan pertama ternyata Syahnia tidak langsung berhasil. Syahnia mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut.
Aku mulai vakum dan meninggalkan cita citaku untuk beberapa saat. Aku mulai bekerja di bidang F&B selama satu tahun. Disitu aku bertemu banyak orang baru dan karakter baru yang pada akhirnya menyadarkan aku bahwa pekerjaan ini tidak bisa merubah nasibku kedepannya. Hingga suatu hari seorang atasanku mengatakan
“Kamu tidak akan bisa menjadi seorang pramugari jika menjalankan tanggungjawab begini saja kamu mau mundur”. Hal itu membuka mataku dan membuat aku kembali pada cita citaku,” papar Syahnia.
Syahnia memutuskan resign dari pekerjaannya di bidang F&B itu. Ia mengumpulkan tekad baru, visi baru, dan kepercayaan diri yang baru. Syahnia memaksimalkan potensinya pada kesempatan kedua, tepatnya tanggal 27 Desember 2021, di hari ulang tahunnya ia mencoba lagi.
“Aku mencoba keberuntunganku. Ternyata aku gagal-lagi. Kegagalan kedua ini membuat aku meragukan kemampuanku. Hingga merasa bahwa perkataan orang-orang di luar sana semuanya benar. Benar bahwa mungkin mimpiku terlalu tinggi, mustahil seorang anak yang bukan siapa-siapa ini akan dapat mengubah nasibnya,” tutur Syahnia.
Meskipun begitu, Syahnia tidak berhenti mencoba. Pada kesempatan ketiga, Syahnia berserah diri kepada Tuhan. Ia mengutarakan segala mimpi dan tujuannya.
“Sebelum berangkat aku hanya berkata, Tuhan, bantu aku. Alam semesta ini milik-Mu begitupun aku dan mimpiku”. Dan keajaiban terjadi, aku berhasil,” ungkap Syahnia.
Syahnia pun berkarir sebagai pramugari sudah dua tahun lamanya. Ia berhasil merubah nasib dan membanggakan kedua orang tuanya. Syahnia bekerja di Wings Air.
“Wings Air ini adalah maskapai pertamaku. Sejak dua tahun yang lalu aku sudah melihat banyak kota, banyak pulau, banyak adat istiadat, banyak tradisi, banyak seni, dan banyak bahasa. Dari wilayah besar hingga wilayah yang sangat terpencil,” ujar Syahnia.
Syahnia masih punya mimpi besar. Berharap bahwa di masa depan nanti, ia punya kesempatan menjelajah lebih banyak lagi kebergaman Nasional dan Internasional. Syahnia ingin bisa mengenal lebih banyak orang, membantu, dan selalu bermanfaat untuk orang lain.
“Pesan untuk pembaca. Jika kamu menginginkan sesuatu dengan keyakinan penuh, maka alam semesta akan senantiasa membantumu untuk mewujudkannya. Hanya percaya pada dirimu dan Tuhan, maka kamu akan mencapai semuanya,” tutup Syahnia untuk perjumpaan ini.
Demikian itu profil sosok luar biasa bernama Syahnia. Semoga kamu juga semakin bersemangat mewujudkan cita-cita setelah membaca profilnya.
Source image: syahnia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










