Syanti Soraya Pulungan, You’ll Never Know How Strong You Are Until Being Strong
Iniloh.com Jakarta- Dari Medan tempat kelahirannya, melalui Bogor masa kecilnya, disemai dalam nilai-nilai di Pesantren Ponorogo, hingga menimba ilmu di kampus Tangerang Selatan .
Syanti Soraya Pulungan adalah perempuan yang dibentuk oleh keberagaman geografis dan budaya Indonesia.
“Tumbuh di berbagai macam kota membuatku mengenal banyak karakter unik,” ujarnya.
Pengalaman berpindah-pindah ini bukan sekadar cerita, melainkan sekolah kehidupan yang mengajarkannya keahlian paling berharga: kemampuan beradaptasi yang luar biasa dengan beragam latar belakang manusia.
Keterampilan ini menjadi modal tak ternilai dalam perjalanan hidupnya yang penuh liku dan kejutan.
Di balik senyum dan semangatnya sekarang, tersimpan luka mendalam yang baru kali ini ia buka ke publik.
“Ini pertama kalinya aku ungkap ke publik,” ungkap Syanti.
Mengisahkan momen paling pahit dalam hidupnya: dipecat dari kantor lamanya tanpa sebab yang jelas, tepat setelah melahirkan anak pertamanya.
“Bahkan ketika aku bertanya kepada atasan, tidak ada yang bisa menjawab alasan pemecatan atas diriku.”
Bayangkan: kondisi tubuh masih pulih, jiwa sedang menyesuaikan dengan peran baru sebagai ibu, tiba-tiba dihantam kabar pemecatan.
“Obviously, itu titik terendah dalam hidup aku.”
Rasa sakit itu begitu dalam. “Menangis berbulan-bulan bahkan sampai sekarang rasa sakit itu belum hilang,” akunya dengan jujur.
Meski kini ia telah dikelilingi kebahagiaan berupa materiil maupun non materiiil yang jauh lebih baik.
Pengalaman diskriminasi ini meninggalkan bekas yang tak mudah terhapus.
Namun, dari reruntuhan itulah kekuatan sejatinya ditempa. Kehilangan pekerjaan konvensional memaksanya (dalam arti baik) untuk “menggali potensi minat dan bakatku”.
Ia mencoba jalur baru: menjadi Content Creator.
Kontennya berfokus pada lifestyle, traveling, mom & kids, mencerminkan dunianya sebagai ibu muda.
Ambisi pendidikannya tak padam. Beberapa bulan pasca pemecatan, ia nekat mendaftar S2 Linguistik di UGM dan berhasil mendapatkan LoA (Letter of Acceptance).
Sayangnya, “banyak pertimbangan” memaksanya menunda kuliah untuk sementara waktu.
Namun, siapa sangka, dari dunia konten kreatif itu, bakat bisnisnya bersemi.
Tak hanya menjadi kreator, Syanti melangkah lebih jauh dengan mendirikan usaha logam mulia bernama Everyday Fine Gold (@everydayfinegold).
Dari korban pemecatan tak adil, ia bertransformasi menjadi seorang Founder Everyday Fine Gold (@everydayfinegold) dan kreator mandiri.
Di tengah kesibukan, doa adalah napas harian Syanti.
“Setiap hari Aku selalu berdoa dengan isi doa yang sama,” ujarnya.
Ia memohon “panjang umur, kelancaran rezeki” bukan semata untuk kemewahan, tetapi dengan tujuan mulia: “agar bisa berbuat baik berbagi kepada yang membutuhkan.
” Visinya melampaui diri sendiri. Ia punya harapan besar untuk Indonesia, supaya semakin maju dan semakin tinggi angka pendidikanya, karena yakin pendidikan adalah “akar kunci dari kesuksesan suatu bangsa.“
Prinsip hidup yang menguatkannya, terutama di masa-masa terpuruk, terangkum dalam sebuah quotes penuh kekuatan yang terinspirasi dari lirik musisi Bob Marley.
“You’ll never know how strong you are until being strong is the only choice you have.”
(Kamu tidak akan pernah tahu seberapa kuat dirimu sampai menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan yang kamu miliki).
Kalimat ini bukan sekadar kata-kata, tapi esensi perjalanannya, dipaksa kuat oleh keadaan, dan menemukan kekuatan yang bahkan tak ia sangka ada dalam dirinya.
Source image: syanti

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










