Syifa Annisa, Menjadi yang Terbaik di Mata Manusia Tidak Akan Ada Habisnya!

Iniloh.com Jakarta- Lahir dan dibesarkan di Serang, Banten, Syifa Annisa menyimpan kenangan indah masa kecil yang erat dengan tanah kelahirannya.

Kesan di kampung keinget masa masa sekolah ku dulu,” ujarnya dengan nada rindu.

Suasana kota kecil, kebersamaan masa sekolah, dan kehangatan komunitas masa lalu itu menjadi bagian tak terpisahkan dari jiwanya.

Kini, kehidupan barunya terbentang di Jakarta, di mana ia membangun rumah tangga bersama sang suami.

Peralihan dari tenangnya Serang ke dinamisnya Ibu Kota bukan sekadar pindah alamat, melainkan perjalanan memasuki babak baru sebagai istri dan ibu.

Syifa adalah lulusan S1 Ilmu Komunikasi, bekal akademis yang sempat ia jalani di dunia profesional.

Namun, hidup memberinya kejutan manis sekaligus tantangan baru: kehamilan anak kedua tahun lalu.

Dengan penuh kesadaran dan cinta, Syifa membuat keputusan besar: “Resign di kerjaanku kemarin“.

Pilihannya jelas dan tegas: “skrg waktunya untuk anak dirumah saja jadi IRT“.

Ini bukan pengunduran diri, melainkan realokasi energi dan prioritas.

Baginya, mendampingi tumbuh kembang buah hati di masa-masa emasnya adalah investasi tak ternilai yang tak bisa ditunda.

Namun, jiwa komunikator dalam dirinya tak pernah padam.

Di tengah kesibukan mengurus rumah tangga dan dua anak, Syifa menemukan saluran kreatif dan produktif: “sambil aku ngonten“.

Dunia konten kreator menjadi jembatan baginya untuk tetap terhubung dengan dunia luar, mengekspresikan ide, dan mungkin juga berbagi cerita tentang keibuan, keluarga, atau hal-hal ringan yang dekat dengan kesehariannya.

Menjadi IRT baginya bukan berarti berhenti berkarya; ia mendefinisikan ulang peran itu dengan memasukkan dimensi digital dan kreativitas konten ke dalam rutinitas domestiknya.

Menjaga keharmonisan rumah tangga sambil mengurus anak dan berkonten tentu membutuhkan kunci utama.

Syifa merumuskannya dengan sederhana namun mendalam: “Tips sama keluarga yg penting komunikasi lancar & selalu percaya.

Dua pilar ini  komunikasi yang jujur dan terbuka ditambah pondasi kepercayaan yang kokoh adalah resepnya membangun keluarga yang kuat dan memahami di tengah segala kesibukan dan perubahan peran.

Harapannya untuk masa depan pun dipenuhi doa-doa baik yang menyentuh semua aspek: “Dilancakan untuk rezeki, kesehatan keluarga dan karir semuanya.”

Kesederhanaan kata-katanya menyiratkan harapan universal: kelancaran rezeki untuk memenuhi kebutuhan .

Kesehatan sebagai nikmat utama, dan karir yang dalam konteksnya sekarang bisa berarti kesuksesan perannya sebagai ibu, istri, dan konten kreator, atau mungkin juga peluang di masa depan.

Pesan yang ingin Syifa sampaikan kepada siapapun yang membacanya adalah dua bijak penuh kekuatan yang mencerminkan kedalaman permenungannya:

“Saat kamu ingin menyerah ingatlah kembali ke alasan kamu dulu, mengapa ingin tetap bertahan sampai saat ini.

Menjadi yang terbaik dimata manusia tidak akan ada habisnya.”

 

Source image: syifa

You May Also Like

Annisa Ramadhanty, Your Life Isn’t Your’s If You Always Care What Others Think.
Annisa Ramadhanty, Your Life Isn’t Your’s If You Always Care What Others Think.
Annisa Rahmadita, Jauhkan dari Lingkungan atau Person Toxic Agar Hati dan Jiwa Damai
Annisa Rahmadita, Jauhkan dari Lingkungan atau Person Toxic Agar Hati dan Jiwa Damai
Viar Annisa, Perjuangan Kita Hari Ini Akan Bangun Kekuatan yang Dibutuhkan Esok Hari
Viar Annisa, Perjuangan Kita Hari Ini Akan Bangun Kekuatan yang Dibutuhkan Esok Hari
Yashinta Dyah Annisa, Impian Tak Terwujud Tanpa Keyakinan dan Usaha
Yashinta Dyah Annisa, Impian Tak Terwujud Tanpa Keyakinan dan Usaha
Nurul Annisa Pristia, Jangan Iri Dengan Pencapaian Orang Lain, Allah Kasih yang Terbaik Untuk Kita
Nurul Annisa Pristia, Jangan Iri Dengan Pencapaian Orang Lain, Allah Kasih yang Terbaik Untuk Kita
Nur Hass, Selalu Sisakanlah Ruang Ikhlas karena Manusia Hanya Bisa Merencanakan Tuhan yang Menentukan
Nur Hass, Selalu Sisakanlah Ruang Ikhlas karena Manusia Hanya Bisa Merencanakan Tuhan yang Menentukan