Tamimi Nur Alifah, Jangan Ikuti Gaya Hidup Orang Lain,  Ciptakan Ciri Khasmu Sendiri!

Iniloh.com– Lahir dan besar di Jakarta, Tamimi Nur Alifah  atau di sapa Tamy tumbuh di tengah gemerlap dunia rias pengantin.

Keluarganya memiliki sanggar rias yang telah berdiri lebih dari 30 tahun, bahkan sebelum ia lahir.

Saya seperti terlahir di antara kuas makeup dan glitter. Sanggar ini adalah warisan yang mengalir dalam darah saya,” ujarnya.

Kini, di usianya yang masih muda, Tamy tak hanya menjadi penerus bisnis keluarga, tapi juga bukti bahwa passion dan dedikasi bisa mengarungi gelombang persaingan di industri kecantikan.

Ketertarikan Tamy pada dunia makeup dimulai sejak ia masih duduk di bangku SD.

Setiap hari, ia memperhatikan orang tuanya mendandani pengantin dengan detail memukau.

Saya sering ikut ke acara pernikahan, membantu mengangkat tas makeup, atau sekadar melihat teknik riasan yang diajarkan orang tua saya,” kenangnya.

Bakatnya mulai terasah secara alami. Saat lulus SMA, ia memutuskan mengisi kekosongan waktu sebelum kuliah dengan serius membantu di sanggar keluarga.

Namun, jalan hidupnya berubah drastis ketika orang tuanya sakit. Sebagai anak pertama, Tamy harus mengambil alih tanggung jawab.

Saat itu, saya baru lulus dan sedang mencari pekerjaan. Akhirnya, saya memutuskan melanjutkan sanggar ini.

Ini bukan sekadar bisnis, tapi juga bentuk cinta pada warisan keluarga,” ucapnya.

Tanpa kursus formal, ia mengandalkan ilmu turun-temurun dari orang tua dan eksplorasi mandiri.

Saya belajar langsung di lapangan, mencoba teknik di wajah sendiri, lalu praktik ke klien.”

Bagi Tamy, menjadi Makeup Artist (MUA) adalah panggilan hati.

Sukanya, saya bisa mengekspresikan kreativitas dan membuat orang percaya diri di hari bahagia mereka.

Alhamdulillah, saya tidak perlu keluar biaya besar untuk kursus karena sudah dibekali ilmu keluarga,” tuturnya.

Namun, ia mengakui bahwa industri ini penuh dinamika. Setelah pandemi COVID-19, tantangan semakin berat.

Banyak MUA baru bermunculan, persaingan ketat, dan preferensi klien yang terus berubah,” tambahnya.

Meski begitu, Tamy tak kehilangan semangat. Idolanya tak lain adalah orang tuanya sendiri.

Mereka guru pertama saya. Tapi, saya juga mengagumi Marlene Hariman dan MUA lain yang punya ciri khas unik,” ujarnya.

Di tengah gempuran tren makeup digital dan MUA berbasis social media, Tamy berharap sanggar keluarganya tetap bertahan.

Saya ingin bisnis ini tidak hanya survive, tapi juga bisa berinovasi.Mimpi saya, suatu hari bisa membuka cabang atau kolaborasi dengan desainer lokal,” ungkapnya.

Ia juga berdoa agar karirnya sebagai MUA semakin diakui, tidak hanya di Jakarta, tapi juga secara nasional.

Kunci keberhasilannya adalah konsistensi dan adaptasi.

Sekarang, saya aktif promosi lewat Instagram. Foto hasil riasan saya di-upload agar lebih banyak orang tahu keunikan gaya kami,” jelasnya.

Kepada mereka yang ingin terjun ke dunia makeup, Tamy berpesan:

 “Jangan pernah meragukan kemampuan sendiri! Mungkin di mata orang lain kita belum sempurna, tapi selama kita mau belajar, pasti bisa berkembang.”

Ia juga menekankan pentingnya autentisitas.

Jangan ikuti gaya hidup orang lain. Ciptakan ciri khasmu sendiri. Di industri ini, keunikan adalah nilai jual tertinggi.”

Tak lupa, ia mengingatkan untuk tetap realistis.

Ekonomi sedang sulit, tapi selama kita tekun dan kreatif, pasti ada jalan. Yang penting, jangan takut memulai dari kecil.”

 

Source image: tamy

You May Also Like

Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Beatrice Shannon Halim, Jangan Menunggu Momen Sempurna Untuk Ciptakan Perubahan, Ciptakan Momen Sendiri
Beatrice Shannon Halim, Jangan Menunggu Momen Sempurna Untuk Ciptakan Perubahan, Ciptakan Momen Sendiri
Lisa Luai, Ikuti Alur dan Prosesnya Yakini Semua Adalah Berkah dari Yang Di Atas
Lisa Luai, Ikuti Alur dan Prosesnya Yakini Semua Adalah Berkah dari Yang Di Atas