Tanasyafira Libas Tirani, Kemandirian Adalah Kebutuhan Untuk Bertahan Berkembang dan Berbagi

Iniloh.com Jakarta- Tanasyafira Libas Tirani, atau yang akrab disapa Tanasya, adalah seorang perempuan asal Jombang, Jawa Timur.

Kota kecil yang menjadi tempat perlintasan ini selalu ia kenang sebagai tempat pulang yang penuh kehangatan dan rindu.

Meskipun kini ia merantau dan hidup mandiri, Jombang tetap memiliki tempat istimewa dalam hatinya.

Karier Tanasya di dunia digital bermula dari fotografi. Awalnya, akun Instagram miliknya hanya berisi karya-karya fotografinya.

Sebagai seorang fotografer, ia fokus mengabadikan momen dan menyajikannya dalam visual yang estetis.

Namun, kesadaran akan potensi media sosial mengubah arah perjalanannya. Ia mulai menampilkan sisi personalnya di platform ini dan menjadikan media sosial sebagai sarana untuk “memasarkan” dirinya.

Perjalanan Tanasya tidak berhenti di situ. Ia sempat menjadi vokalis sebuah band di Bogor, terjun ke dunia gaming, hingga akhirnya menemukan jati dirinya sebagai beauty dan lifestyle content creator.

Dalam prosesnya, ia mengembangkan pandangan bahwa setiap individu bisa menentukan nilai dirinya, namun pengakuan dari merek yang bekerja sama menjadi bukti atas kerja keras dan dedikasi.

Dalam menciptakan kontennya, Tanasya selalu memilih hal-hal yang dekat dengan kehidupannya.

Mulai dari skincare dan makeup yang ia gunakan sehari-hari, kopi yang selalu menemani harinya, hingga berbagai aspek gaya hidup yang relevan dengan banyak orang.

Filosofinya sederhana: belajar, mencoba, dan mengeksplorasi. Dengan pendekatan ini, ia tidak hanya membagikan pengalamannya, tetapi juga menjalin koneksi yang lebih autentik dengan audiensnya.

Sebagai perantau yang telah hidup mandiri selama lebih dari delapan tahun, Tanasya berharap semua perjuangan dan pengalaman hidupnya tidak sia-sia.

Ia juga mendoakan kebahagiaan untuk keluarganya, yang kini menjalani kehidupan masing-masing.

Dalam setiap rumah tangga keluarganya, ia berharap cinta, kebahagiaan, dan penyembuhan dari segala luka masa lalu selalu hadir.

Tanasya percaya bahwa hidup mandiri adalah sebuah keharusan yang perlu diterima.

Menurutnya, pada akhirnya, setiap orang akan berakhir sendirian. Tidak ada yang bisa benar-benar memahami dan menyelamatkan kita sesuai dengan harapan kita.

Oleh karena itu, ia mendorong diri sendiri dan orang lain untuk cukupkan semuanya dengan diri sendiri.

Kemandirian, bagi Tanasya, bukan hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah kebutuhan untuk bertahan dan berkembang.

Kisah Tanasyafira Libas Tirani adalah bukti bahwa perjalanan hidup tidak selalu lurus, tetapi penuh liku yang mengajarkan kita arti kegigihan.

Dari seorang fotografer hingga menjadi beauty & lifestyle content creator, ia terus belajar, berkembang, dan menciptakan dampak positif.

Pesannya tentang kemandirian, rasa syukur, dan penyembuhan adalah refleksi mendalam dari seorang perempuan yang terus berjuang untuk memberikan versi terbaik dirinya kepada dunia.

 

Source image: tanasya

You May Also Like

Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Shifa Nur, Jangan Pernah Biarkan Rasa Takut Menghalangi Impian Kita
Dewi Ariny Wulandari, SH. MK.n: Setiap Perbuatan Baik Kecil Apapun Tak Kan Sia-sia
Dewi Ariny Wulandari, SH. MK.n: Setiap Perbuatan Baik Kecil Apapun Tak Kan Sia-sia
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Abillo, Ketika Kita Hilang Harapan Ingatlah Tuhan Telah Ciptakan Rencana Indah di Hidup Kita
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin