Theresia Selly, Carilah Tempat Ternyaman untuk Pulang!
Iniloh.com Jakarta- Dalam hidup yang kadang tak terduga, ada kekuatan tenang yang lahir dari rasa syukur dan terima kasih.
Theresia Selly, seorang perempuan dengan akar kuat dari Kalimantan Barat, adalah perwujudan dari kekuatan itu.
Perjalanannya mengajarkan kita bahwa di tengas segala ketidaktentuan, kunci kebahagiaan terletak pada rasa syukur, orang-orang baik di sekitar, dan menemukan tempat untuk pulang.
Selly membuka ceritanya dengan memperkenalkan asalnya, sebuah tempat yang mungkin tidak familiar bagi banyak orang: Kabupaten Ketapang, Kecamatan Tumbang Titi, Provinsi Kalimantan Barat.
Dari sanalah ia berasal, sebuah daerah yang telah membentuknya menjadi pribadi yang menghargai hubungan dan kekeluargaan.
Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Selly belajar tentang tanggung jawab sejak dini.
Sebuah babak pilu dalam hidupnya adalah kepergian almarhum ayahnya.
Namun, yang menarik dari sudut pandang Selly adalah bagaimana ia memilih untuk melihatnya.
Alih-alih berfokus pada kesedihan, ia justru bersyukur karena Tuhan terus mengelilinginya dengan orang-orang baik.
“Walau alm. Bapak sudah gak ada, orang-orang baik tak putus terus berdatangan,” ujarnya.
Kalimat ini mencerminkan ketabuhan hati dan kemampuannya untuk melihat cahaya di tengah kegelapan.
Saat ini, Theresia Selly menjalani rutinitas sebagai seorang karyawan swasta.
Ia mengakui dengan jujur bahwa untuk urusan endorsement, jumlahnya masih bisa dibilang sedikit.
Namun, ada satu hal yang bersinar dari dirinya: hobinya terhadap fotografi.
Dalam dunia yang serba terukur dengan angka dan pencapaian material, hobi foto ini menjadi saluran kreativitas dan cara baginya untuk menangkap keindahan dalam momen-momen sederhana.
Ini menunjukkan bahwa di balik rutinitasnya, ada jiwa yang tetap haus akan keindahan dan ekspresi.
Ketika ditanya tentang suka duka dalam pekerjaannya, Selly tidak banyak bercerita panjang lebar. Responnya sederhana namun powerful: “ada, tapi bersyukur aja sih.”
Frasa ini seperti ringkasan dari filosofi hidupnya. Ia memilih untuk tidak terpaku pada kesulitan, melainkan pada rasa terima kasih atas apa yang telah ia miliki dan jalani saat ini.
Harapannya untuk masa depan pun terdengar sederhana, tetapi sarat dengan makna sehat, rejeki terus mengalir, dan dikelilingi orang-orang baik.
Di antara semua fakta dan harapan, ada satu pesan dari Selly yang paling menusuk kalbu:
“Carilah tempat ternyaman untuk pulang.”
Pesan ini jauh lebih dalam dari sekadar alamat fisik.
Ia berbicara tentang sebuah ruang, bisa berupa orang, komunitas, keadaan pikiran, atau keyakinan di mana kita bisa sepenuhnya menjadi diri sendiri, melepaskan semua topeng dan lelah, serta menemukan kedamaian.
Bagi Selly, yang telah mengalami kehilangan sosok penting dalam hidupnya, pesan ini lahir dari pengalaman yang sangat personal.
Ia memahami bahwa hidup adalah sebuah perjalanan, dan setiap pejalan membutuhkan sebuah “pelabuhan” untuk kembali.
Source image: selly

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










