Thia Miranthi, Bersyukur Buatmu Merasa Cukup, Bahkan Di Saat Hidup Terasa Kurang
Iniloh.com Jakarta- Thia Miranthi, perempuan enerjik asal Denpasar, Bali, adalah sosok yang percaya bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana: dari mengelola kos-kosan hingga menyelesaikan lari dengan penuh semangat.
Bagi Thia, hidup adalah perpaduan antara kerja keras, disiplin, dan rasa syukur.
“Ketika kamu bersyukur, apapun yang kamu miliki saat ini akan membuatmu merasa cukup,” ujarnya, mengutip filosofi hidup yang dipegang teguh.
Denpasar, kota kelahiran Thia, digambarkannya sebagai tempat yang unik: padat penduduk namun tetap memberi kesan lapang bagi penghuninya.
“Di sini, kita bisa merasakan harmoni antara kesibukan kota dan ketenangan khas Bali. Meski ramai, hati tetap adem,” tuturnya.
Sebagai orang yang lahir dan besar di Denpasar, Thia mengaku bahwa nilai-nilai kearifan lokal Bali, seperti keseimbangan dan syukur, sangat memengaruhi cara pandangnya dalam menjalani hidup.
Selain dikenal sebagai pemilik kos-kosan, Thia adalah pecinta olahraga lari.
“Lari itu hobiku, lebih tepatnya olahraga sih sukanya. Tapi lari punya tempat spesial karena finish-nya selalu bikin bahagia,” ungkapnya.
Mengelola kos-kosan yang padat aktivitas tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap berlari.
Justru, ia menjadikan olahraga ini sebagai escape dari rutinitas.
“Setelah ngurusin penghuni kos, lari jadi waktu untuk me time. Saat finish, rasanya semua lelah terbayar,” tambahnya.
Bagi Thia, setiap kilometer yang berhasil ia lewati adalah pencapaian tersendiri.
“Sukanya ketika bisa finish strong, tahu bahwa usaha selama latihan tidak sia-sia,” katanya.
Namun, ia juga pernah merasakan duka: cedera akibat latihan terlalu intens.
“Kadang semangat berlebihan malah bikin cedera. Tapi itu mengajariku untuk lebih listen to my body,” ujarnya.
Pengalaman ini membuatnya lebih bijak mengatur jadwal latihan, tanpa mengorbankan kecintaannya pada lari.
Di luar kesibukan bekerja dan berlari, Thia adalah seorang istri dan ibu yang berkomitmen penuh pada keluarga kecilnya. Harapannya sederhana:
“Semoga keluarga kami selalu dikelilingi kebahagiaan dan bisa bersyukur atas setiap nikmat Tuhan.”
Baginya, keluarga adalah sumber kekuatan sekaligus alasan utama untuk terus berkembang.
“Mereka yang membuatku semangat bangun pagi, baik untuk mengurus kos atau lari,” ungkapnya.
Pesan Thia untuk para pembaca sarat makna:
“Bersyukur membuatmu merasa cukup, bahkan di saat hidup terasa kurang.”
Ia meyakini bahwa kunci kebahagiaan bukan terletak pada pencapaian besar, melainkan pada kemampuan menghargai hal-hal kecil.
“Aku bersyukur punya kos yang selalu ramai, kaki yang masih kuat untuk lari, dan keluarga yang mendukung. Itu lebih dari cukup,” katanya.
Ke depan, Thia ingin terus mengembangkan kos-kosannya sembari aktif mengajak masyarakat sekitar hidup sehat melalui olahraga.
“Aku mau buat komunitas lari kecil-kecilan di Denpasar. Biar makin banyak orang yang merasakan joy-nya lari,” ucapnya.
Ia juga berencana membagikan tips seputar mengelola bisnis properti dan menjaga keseimbangan hidup melalui Instagram pribadinya.
Source image: thia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










