Tia Nur Haq, Nikmati Setiap Langkah, Syukuri Setiap Detik dan Fokus Pada Tujuan Hati
Iniloh.com Jakarta- Tia Nur Haq, seorang perempuan tangguh asal Indonesia, membuktikan bahwa hidup bukanlah perlombaan, melainkan perjalanan untuk menemukan keseimbangan.
Dari karier di perusahaan besar hingga menjadi ibu rumah tangga yang menjalankan bisnis dari rumah, perjalanannya penuh liku, namun diwarnai rasa syukur dan kebijaksanaan.
Awalnya, Tia bekerja di SGG Energi Prima, perusahaan di sektor batu bara.
Selama lima tahun berikutnya, ia pindah ke Swabina Gatra, terus mengukir karier di dunia profesional seperti di Bank BNI juga Telkomsel.
Namun, segalanya berubah ketika ia memutuskan resign untuk fokus pada kehamilan dan persiapan menyambut buah hati.
“Aku ingin mengasuh anakku sendiri hingga usia dua tahun. Saat itu, aku sadar mereka lebih membutuhkan kehadiranku daripada sekadar materi,” ujarnya.
Dan setelah anak-anak bisa mandiri, kemudian ia bisa untuk berkarya dan bekerja sesuai passion nya lagi.
Ia mengenang, setelah dua tahun itu meninggalkan dunia kerja, Tia mengakui bahwa adaptasi tak mudah.
“Aku terbiasa dengan rutinitas kantor: berdandan rapi, bertemu kolega, punya jadwal terstruktur.
Tiba-tiba, aku harus berdamai dengan peran baru sebagai ibu rumah tangga,” tuturnya.
Namun, tekadnya tak pudar. Ia memulai bisnis jastip (jasa titip) dari rumah, membantu teman-teman yang membutuhkan barang dari Bangkok, Jepang, atau event besar di Jakarta dan Surabaya.
Usaha ini tak hanya memberikan penghasilan, tapi juga mengajarkannya kesabaran.
“Aku belajar menurunkan ego. Tugas utamaku sekarang adalah membersamai anak-anak,” katanya.
Di balik keteguhannya, Tia bersyukur memiliki suami yang mendukung penuh.
“Dia selalu bilang, ‘Lakukan apa pun yang kamu suka, asal tidak mengabaikan peran sebagai istri dan ibu’,” ungkapnya dengan senyum.
Dukungan ini memberinya keberanian untuk tetap produktif tanpa merasa tertekan.
Kini, Tia menikmati hidup sebagai ibu rumah tangga yang bahagia: mengurus anak, berkumpul dengan teman, memulai olahraga rutin, dan memperdalam ibadah.
“Aku kini lebih khusyuk dalam berdoa. Ini cara aku berdamai dengan diri sendiri,” tambahnya.
Pengalaman hidup mengajarkan Tia bahwa musuh terbesar seringkali berasal dari dalam diri.
“Menurunkan ego itu tantangan terbesar. Kita tak perlu berlari kencang, cukup berjalan perlahan dengan fokus. Semua akan sampai di tujuan,” pesannya.
Ia juga menekankan pentingnya menyelesaikan urusan pribadi sebelum memasuki jenjang pernikahan.
“Berdamai dengan diri sendiri adalah kunci sebelum membangun hubungan serius,” ucapnya.
Di penghujung perjalanan, Tia berharap tahun 2025 menjadi tahun penuh berkah.
“Semoga keluarga kecil kami diberikan kesehatan, rezeki berlimpah, anak-anak tumbuh menjadi pribadi saleh dan bahagia, serta silaturahmi dengan teman-teman tetap erat,”
“Juga hubungan dengan kolega dan sahabat berjalan baik.” imbuhnya
Ia juga berkomitmen untuk terus memperbaiki diri, baik secara fisik maupun spiritual.
Tia Nur Haq adalah contoh nyata bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan menyeimbangkan tanggung jawab dan passion.
Dari bidang perbankan hingga meja jastip di rumah, ia membuktikan bahwa setiap fase hidup adalah guru.
Pesannya sederhana: “Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan dengan berlari.
Nikmati setiap langkah, syukuri setiap detik, dan fokuslah pada tujuan hati.”
Source image: Tia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










