Tiara Lutfah Ayuningtyas, Jangan Pernah Putus Asa Dan Ragu!
Iniloh.com Jakarta- Kabupaten Tegal bukan sekadar titik koordinat bagi Tiara Lutfah Ayuningtyas; ia adalah ruh ketenangan yang membentuknya.
“Tempat ternyaman,” ujarnya, menekankan keistimewaannya yang dekat dengan pegunungan dan pantai.
Di tengah kesederhanaan keluarga, ia dan dua adiknya tumbuh dalam limpahan cinta.
“Sangat beruntung memiliki keluarga yang penuh dengan cinta,” ungkapnya, menjadikan rumah sebagai fondasi kekuatan psikologis yang kokoh.
Namun, statusnya sebagai anak pertama menanamkan rasa tanggung jawab yang dalam sejak dini.
“Tidak ingin menjadi beban keluarga,” tekadnya itu menjadi pendorong utama.
Semangat kemandirian itu berkobar sejak masa SMA. Tiara tak hanya bermimpi, ia bertindak: mencari penghasilan sendiri selagi masih berseragam putih abu-abu.
Langkah ini bukan sekadar coba-coba, tapi komitmen awal menuju kemandirian finansial. Setelah lulus SMA, tekadnya semakin konkret.
Ia mendaftar ke berbagai pekerjaan, memulai karir, dan terus bekerja keras hingga kini.
Hasil jerih payahnya bukan hanya angka di rekening, tapi kebanggaan yang tak ternilai:
“Aku bersyukur untuk saat ini aku bisa membiayai kuliah ku sendiri dan bisa membuat bahagia orang tua dan adikku.”
Setiap keringat yang ia teteskan adalah investasi untuk kebahagiaan keluarganya, membuktikan bahwa kerja keras anak sulung bisa menjadi jembatan bagi impian bersama.
Di tengah padatnya rutinitas kerja dan kuliah, Tiara menemukan kunci menjaga kesegaran pikiran dan tubuh: olahraga.
Bagi dia, aktivitas fisik bukan sekadar hobi, tapi kebutuhan vital.
“Olahraga kunci buat tetep selalu fresh,” prinsipnya.
Ia menjadikan renang dan yoga sebagai ritual rutin.
“Menurutku efektif bisa menenangkan fikiran setelah seharian kerja,” jelasnya.
Kolam renang dan matras yoga menjadi tempatnya melepas penat, mengembalikan energi, dan menemukan keseimbangan di tengah tuntutan hidup yang serba cepat.
Ini adalah bentuk disiplin diri untuk menjaga kapasitas fisik dan mentalnya tetap optimal.
Harapan yang ia gantungkan ke depan sederhana namun penuh keyakinan: “Perubahan baik dari langkah- langkah kecil ku disetiap hari dapat mendatangkan hasil yang indah suatu hari nanti.”
Ia percaya pada kekuatan akumulasi dari tindakan konsisten. Selain itu, jiwa sosial dan kecintaannya pada alam juga menuntunnya.
Ia ingin terus menyisipkan kegiatan positif seperti kegiatan sosial dan traveling. Menjelajah tempat baru atau terlibat membantu sesama bukan hanya pelepas dahaga jiwa, tapi juga cara memperluas wawasan dan menabur kebaikan.
Pesan Tiara mengalir hangat, khususnya untuk para pejuang yang berstatus sama dengannya:
“Teruntuk anak perempuan pertama diluar sana. Jangan pernah putus asa dan ragu atas semua mimpi.
Berusahalah dengan sebuah harapan yang kamu impikan, dan dampingilah usaha tersebut dengan kesabaran dan keikhlasan. Jangan pernah takut untuk coba hal baru.
Peluk hangat untuk semua perempuan yang sampai hari ini selalu mengusahakan apapun. Semuanya kalian hebat.”
Source image: tiara

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










