Tiara: “Saya Menyesal, Kenapa Tak Kenal Free Dive Sejak Dulu!”
Nosel Jakarta- Tiara baru mengenal dunia free dive pada September 2022, dimana untuk pertama kalinya ia mencoba one breath di kolam sepanjang 50 meter dan berhasil!
Bisa jadi karena tahunan ia menggeluti dunia bersepeda, hingga ratusan kilometer dijajal dalam ajang Audax atau bahkan saat mencoba jalur all terrain menggunakan road bike. Hal itulah yang membuat finning-nya bisa kuat, karena kedua kakinya terlatih selama menggowes sepeda specialized kesayangannya.
Kecintaannya terhadap dunia bawah air sudah dimulai sejak dini. Saat SD ia mengikuti beberapa lomba di bawah asuhan klub Kuda Laut yang sering mengadakan latihan di kolam Simprug GOR Pertamina.
Saat itu dengan latihan pagi dan sore hampir setiap hari, Tiara harus memilih antara hobi olahraga renang yang digemarinya, atau fokus dengan pendidikannya di sekolah Katholik swasta yang cukup disiplin.
Akhirnya ia memilih untuk fokus bersekolah walau sesekali masih melakukan kegiatan olahraga renang. Beberapa cabang olahraga lain yang digelutinya pada saat SMP adalah menembak, panahan, atletik, kungfu dan scuba diving.
“Kalau tahu rasanya free dive seperti ini, agak menyesal rasanya baru kenal free dive September lalu. Relaksasi setelah moving meditation yang satu ini beda sekali rasanya. Mungkin kegiatannya anaerobic, tapi dampaknya seperti habis deep sleep atau meditasi yang begitu menenangkan.”
“Semua chaos keadaan pun fikiran yang terjadi sebelum menyelam, diredam oleh suara air dan bahkan denyut jantung yang sayup terdengar saat melakukan static.”
“Mungkin tidak ada latihan yang lebih tepat untuk aku hingga bisa menjadi chaos conductor yang lebih baik. Terutama ketika kita harus bertarung dengan ketakutan dan fikiran sendiri yang seakan berkata, “we are not enough”.”tambah dia.
Dengan mengantongi sertifikasi Pure Apnea Level 1, Tiara siap untuk berkelana ke pulau-pulau Indonesia yang menyuguhkan keindahan bawah laut dan bahkan juga bawah danau yang belum banyak mendapat perhatian dunia internasional khususnya.
Sedangkan untuk kompetisi dengan jadwal terdekat, sayangnya masih bentrok dengan kesibukannya sebagai Direktur FM World Indonesia untuk mengadakan global meeting pada hari kerja tersebut.
Apakah Tiara menyayangkannya?
Sepertinya tidak.
Ia yakin waktu yang tepat akan datang, pun ia merasa masih banyak yang harus dibenahinya sebelum ikut berkompetisi untuk pertama kalinya.
“Masih newbie banget lah, belum juga genap setengah tahun belajar free dive.”imbuhnya.
Dalam setiap latihan, menaruh next target atau menginginkan new PB (Personal Best) akan memberikan pressure yang merusak keindahan free dive.
Pasti para free diver sudah mengalaminya sendiri, kalau Personal Best dalam length ataupun depth malahan tercapai ketika kita tidak memiliki ekspektasi berlebih. Malahan ketika kita relaks dan mampu belajar dari setiap dive yang telah berlalu.
“To be underwater is the best thing for me. It feels like home. Kenikmatan hakiki paling mewah sekaligus gratis untuk setiap manusia, andaikata kita tidak perlu membayar tiket pesawat dan akomodasinya,” katanya sambil tertawa.
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
