Tina Pairi, Enjoy The Process!
Iniloh.com Jakarta- Di Rantepao, Toraja Utara, sebuah kota kecil yang memikat dengan adat istiadat teguh, budaya kaya, dan hamparan alam memesona.
Tina Pairi menjalani hidupnya dengan semangat yang meresap ke setiap langkah.
Sebagai putri dari keluarga petani sederhana namun sarat cinta, Tina tumbuh dengan keyakinan bahwa kebahagiaan bermula dari rasa syukur.
“Keluarga adalah segalanya,” ujarnya, matanya berkaca-kaca mengingat almarhumah sang bunda.
“Tawa Papa dan doa Mama dari surga adalah kekuatan yang mengalir di nadiku.“
Kini, sebagai pengajar di Institut Toraja Raya Indonesia, ia tak hanya membagikan ilmu, tapi juga filosofi hidup yang dalam.
Awalnya, lari hanyalah hobi kecil di sela rutinitas.
Namun kabut pagi Toraja yang membungkus bukit-bukit menjadi saksi transformasinya: dari sekadar pelarian menjadi gaya hidup yang ia pegang teguh.
Konsistensi adalah kuncinya. Setiap pagi pukul 05.30, saat Rantepao masih terlelap, sepatu larinya sudah menyapa aspal.
“Langit Toraja saja tak marah ditembus kabut, kita pun harus setia pada proses,” gumamnya, mengutip kebijakan lokal yang mendalam.
Ritmenya tak tergoyahkan: 30-60 menit berlari sebelum mengajar, disesuaikan dengan menu pelatihan dari pelatihnya dan target yang ia incar.
Lintasan hidup Tina pun berkelok layak rute lari di kampung halamannya.
Ia telah menaklukkan beragam event, dari Makassar Half Marathon, Maybank Marathon, hingga Project Adidas dan Virtual Pocari Sweat.
Tapi baginya, finish line terindah justru pulang ke hangatnya pelukan keluarga.
“Ikut race adalah cara aku berlibur sekaligus mengisi jiwa,” ucapnya tersenyum.
Setiap kilometer ia tempuh bukan sekadar untuk medali, melainkan untuk menghormati dukungan saudara-saudaranya yang tak pernah padam.
Bagi Tina, lari lebih dari sekadar olahraga, ia adalah investasi jiwa dan raga.
“Dengan berlari, kita belajar mencintai diri sendiri lewat disiplin positif,” tekannya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia, terutama pemuda Toraja, untuk menjadikan lari sebagai ritual harian:
“Nikmati prosesnya! Hidup ini seperti trek lari, ada tanjakan melelahkan, turunan membahagiakan, dan garis finish.
Tapi yang terpenting adalah kita menghirup arti di setiap tarikan napas hari ini.”
Di balik akun Instagram @tinapairi yang penuh semangat, tersimpan pesan abadi:
Kebahagiaan sejati lahir dari konsistensi memelihara tubuh, merawat ingatan pada keluarga, dan mencintai setiap detik perjalanan.
Seperti kabut pagi yang justru memperindah langit Toraja, Tina Pairi membuktikan bahwa hidup yang dijalani dengan kesetiaan pada proses, akan selalu berujung pada garis finish bernama syukur.
Source image: tina

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










