Trista, Lebih Cintai Diri Sendiri!

Iniloh.com Jakarta- Jakarta bukan hanya sekadar latar belakang bagi Trista; ia adalah bagian dari identitasnya.

Sebagai anak asli ibu kota yang tumbuh besar di lingkungan yang hangat, kenangan masa kecilnya diwarnai oleh kedekatan dengan tetangga dan petualangan bersama nenek yang merawatnya.

Dulu aku dikenal tomboy dan berani,” kenangnya dengan senyum, menggambarkan hari-harinya yang diisi dengan bersepeda bersama teman-teman dan bahkan berani menggunakan area masjid di depan rumahnya sebagai arena petak umpet.

Ikatan emosionalnya dengan masa kecil begitu kuat, hingga kini, meski telah memiliki rumah sendiri, tradisi untuk pulang ke kampung halaman setiap Lebaran tetap ia lestarikan, sebuah bukti kesetiaan pada akar dan kenangan yang membentuknya.

Memasuki usia dewasa, kehidupan Trista berputar pada tiga poros utama: keluarga, pekerjaan, dan kesehatan. Sebagai seorang content creator, ia aktif mengekspresikan kreativitasnya.

Ditambah, ia juga sesekali turun tangan membantu usaha makanan delivery online milik saudaranya ketika orderan sedang membludak.

Namun, peran utamanya sebagai ibu yang mengantar-jemput anak sekolah menghadirkan tantangan unik.

Waktu menunggu anak pulang sekolah, yang sering kali menjadi “jebakan” untuk ngemil tak terkendali, justru ia ubah menjadi momentum produktif.

Bersama komunitas “ibu-ibu TK” yang memiliki concern sama naiknya Berat Badan akibat jajan, Trista membentuk rutinitas olahraga yang impressive.

Dari badminton lima kali seminggu, mereka berkembang ke pilates, dan kini sedang bersemangat untuk mencoba padel.

Jadi super happy bgt punya teman-teman,” ujarnya, menekankan betul arti komunitas dan dukungan sosial dalam menjalani gaya hidup sehat.

Seperti dua sisi mata uang, kesibukannya yang produktif ini juga memiliki tantangan. Suka yang ia rasakan adalah hidupnya menjadi lebih terarah dan berisi.

Namun, dukanya nyata: pengeluaran membengkak, waktu istirahat berkurang drastis, dan jadwal yang padat karena harus mengatur antar-jemput sekolah dan les anak

Di balik semua kesibukan itu, ia dituntut untuk pandai-pandai mengelola energi dan waktu.

Harapan dan doa Trista mencerminkan jiwa yang bersyukur dan penuh kasih. Untuk keluarganya, ia berharap kesehatan, kelancaran rezeki, serta karirnya dan suaminya semakin baik.

Ia juga berdoa untuk Indonesia, semoga semakin banyak masyarakat yang peduli dan mampu menjaga kesehatan keluarganya, sebuah harapan yang lahir dari kepeduliannya terhadap gaya hidup sehat.

Pesannya untuk para pembaca, terutama para ibu yang juga menjalani rutinitas antar-jemput anak, begitu praktis dan menyentuh.

“Yuk bisa bikin diri lebih produktif. Atur juga pola makan. Intinya sih lebih cintai diri sendiri.”

 

 

Source image: trista

Tags:

You May Also Like

Veronica Bunga, Bahagia Dimulai Dari Cara Kita Melihat dan Cintai Diri Sendiri
Veronica Bunga, Bahagia Dimulai Dari Cara Kita Melihat dan Cintai Diri Sendiri
Retno Rahmawati, Cintai Diri Kita Terlebih Dahulu Sebelum Ingin Dicintai
Retno Rahmawati, Cintai Diri Kita Terlebih Dahulu Sebelum Ingin Dicintai
Anggita Permata, Jadi Diri Sendiri, Lakukan yang Kita Cintai dan Hargai Setiap Momennya
Anggita Permata, Jadi Diri Sendiri, Lakukan yang Kita Cintai dan Hargai Setiap Momennya
Bonita Christine, Jangan Ragu Kejar Apa yang Kita Cintai, Setiap Usaha Pasti Ada Hasilnya
Bonita Christine, Jangan Ragu Kejar Apa yang Kita Cintai, Setiap Usaha Pasti Ada Hasilnya
Dwi Indah Setyowati, Cintai Profesi Kita Libatkan Tuhan Dalam Prosesnya, Insya Allah Semua Jadi Indah dan Mudah
Dwi Indah Setyowati, Cintai Profesi Kita Libatkan Tuhan Dalam Prosesnya, Insya Allah Semua Jadi Indah dan Mudah
Erlin Herlina, Cintai Diri Dulu Baru Tebar Cinta Ke Orang-orang Terkasih
Erlin Herlina, Cintai Diri Dulu Baru Tebar Cinta Ke Orang-orang Terkasih