Trisya, Stress Mending Healing Aja!
Iniloh.com Jakarta- Beberapa orang menemukan diri mereka dalam kesibukan dan ambisi, sementara yang lain menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan dan keindangan momen sehari-hari.
Trisya adalah contoh sempurna dari yang terakhir.
Perempuan asal Karangasem, Bali ini telah menghabiskan seluruh hidupnya di pulau dewata, tumbuh bersama dengan budaya, alam, dan kedamaian yang menjadi jiwa dari tempat tinggalnya.
Berbeda dengan banyak orang yang mengejar karir atau kesibukan yang padat, Trisya justru memilih untuk menikmati hidup dengan tempo yang lebih pelan dan berarti.
“Aku ga terlalu sibuk ya , aku suka traveling gitu,” ujarnya dengan santai, mencerminkan filosofi hidupnya yang tidak terburu-buru dan penuh kesadaran akan setiap detik yang dijalaninya.
Bagi kebanyakan orang, traveling adalah pelarian dari rutinitas atau sekadar hiburan.
Namun bagi Trisya, traveling adalah bagian dari cara ia memahami dunia dan dirinya sendiri.
Ia tidak melihatnya sebagai hobi yang membutuhkan perencanaan rumit atau tujuan yang jauh, tetapi sebagai kesempatan untuk merasakan langsung keindahan yang ada di sekitarnya.
Sebagai seseorang yang tinggal di Bali, ia dikelilingi oleh pemandangan alam yang memukau, dari pantai yang memesona hingga sawah yang menghijau.
Setiap perjalanan, baik itu ke sudut tersembunyi di Karangasem atau ke tempat wisata yang lebih terkenal, adalah kesempatan baginya untuk terhubung kembali dengan alam dan diri sendiri.
Ketika ditanya tentang suka duka dalam hidupnya, Trisya justru tertawa ringan.
“Suka dukanya sih ga ada ya, wkwkwk,” jawabnya.
Respons ini bukan berarti ia tidak pernah menghadapi tantangan, tetapi lebih menunjukkan sikapnya yang memilih untuk fokus pada hal-hal positif dalam hidup.
Daripada berlarut dalam kesulitan atau keluhan, ia lebih memilih untuk melihat setiap pengalaman sebagai sesuatu yang berharga.
Sikap ini mencerminkan kedewasaan dan kebijaksanaannya dalam menjalani hidup, di mana rasa syukur menjadi kunci utama kebahagiaannya.
Meskipun hidupnya tampak santai dan tanpa beban, Trisya tetaplah seorang pemimpi. Harapannya sederhana namun mendalam: ia ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa depan.
Bagi sebagian orang, “lebih baik” mungkin berarti lebih sukses secara materi atau karir, tetapi bagi Trisya, ini lebih tentang perkembangan diri secara spiritual dan emosional.
Ia ingin terus belajar, tumbuh, dan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri—seorang yang lebih sabar, lebih bijak, dan lebih penuh cinta.
Di dunia yang penuh tekanan dan stres, Trisya memiliki pesan yang sangat relevan untuk semua orang.
“Kalian kalo stres mending healing aja jangan kepikiran yang aneh-aneh.
Kalau dah liat alam yang indah tu rasanya masalah semuanya hilang.”
Source image: trisya

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










