Tyas Lisningtia, Bukan Bahagia yang Jadikan Kita Bersyukur Tetapi dengan Bersyukur Buat Kita Bahagia

Iniloh.com Jakarta- Tyas Lisningtia lahir di Bandung, sebuah kota yang terkenal dengan kesejukannya dan keramahan warganya.

Namun, pada tahun 2001, ketika ia berusia sekitar sembilan tahun, keluarganya pindah ke Cilegon karena mutasi kerja sang ayah.

Beradaptasi dengan kota baru yang jauh lebih panas dibandingkan Bandung tentu menjadi tantangan tersendiri.

Sayangnya, tidak lama setelah kepindahan mereka, ayahnya meninggal dunia.

Sejak saat itu, ibunya menjadi tulang punggung keluarga dan berjuang menghidupi keempat anaknya.

Tyas pun menghabiskan masa sekolahnya di Cilegon hingga SMA sebelum akhirnya kembali ke Bandung untuk menempuh pendidikan di bidang kebidanan.

Meski berlatar belakang kebidanan, Tyas kini bekerja di bidang yang berbeda. Ia bertugas di bagian tata usaha di salah satu sekolah menengah pertama di Cilegon.

Tugasnya lebih berfokus pada administrasi guru dan manajemen sekolah, yang ternyata tetap membawanya menggunakan ilmu ekonomi dan akuntansi yang pernah ia pelajari semasa SMA.

Kesibukan di dunia administrasi tidak menghalangi Tyas untuk tetap aktif secara sosial dan fisik.

Ia selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatnya, sebuah kebiasaan yang telah terjalin sejak masa kuliahnya di Bandung.

Lebih dari itu, olahraga menjadi bagian penting dalam hidupnya. Kecintaannya terhadap olahraga juga membawa dampak positif bagi orang-orang di sekitarnya.

Banyak teman-temannya yang ikut termotivasi untuk mulai berolahraga setelah melihat dedikasi Tyas dalam menjaga kebugaran tubuh.

Tentu saja, ada suka dan duka dalam menekuni hobi ini.

Bagi Tyas, duka terbesar adalah ketika ia tidak memiliki cukup waktu luang untuk berolahraga.

Oleh karena itu, ia selalu berusaha menyempatkan diri untuk beraktivitas fisik setidaknya seminggu sekali, entah itu dengan pergi ke sanggar atau berjalan kaki minimal 10.000 langkah pada akhir pekan.

Baginya, olahraga bukan hanya tentang menjaga kesehatan fisik, tetapi juga menjadi cara untuk mengurangi stres akibat kesibukan di kantor.

Dalam setiap langkah hidupnya, Tyas selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Ia percaya bahwa dengan selalu melibatkan Allah SWT dalam setiap keputusan dan tindakan, ia akan selalu diberi kekuatan dan kesehatan untuk menjalani kehidupannya.

Harapannya sederhana, yaitu agar ia dan keluarganya selalu dalam lindungan-Nya, serta diberikan kesehatan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sebagai pesan bagi siapa saja yang membaca profilnya, Tyas memiliki sebuah kutipan yang menjadi prinsip dalam hidupnya:

“Bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tetapi dengan bersyukurlah yang akan menjadikan hidup kita bahagia.”

Bagi Tyas, kunci kebahagiaan bukanlah sekadar memiliki apa yang diinginkan, melainkan bersyukur atas segala hal yang telah dimiliki.

 

Source image: tyas

You May Also Like

Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Zahira Syafitri, Lakukan Hal Positif Sekecil Apapun, Ini Lebih Bermakna dalam Hidup!
Zahira Syafitri, Lakukan Hal Positif Sekecil Apapun, Ini Lebih Bermakna dalam Hidup!
Syarah Alfiani, Kualitas Seseorang Terlihat dari Ucapan Tindakan dan Karyanya 
Syarah Alfiani, Kualitas Seseorang Terlihat dari Ucapan Tindakan dan Karyanya 
Nurul Mufidah, Hidup Adalah Proses Belajar Menerima Sekaligus Berusaha
Nurul Mufidah, Hidup Adalah Proses Belajar Menerima Sekaligus Berusaha
Kenya, Jangan Biarkan Orang Lain Mencuri Kebahagiaan Kita!
Kenya, Jangan Biarkan Orang Lain Mencuri Kebahagiaan Kita!