Tyas Saria, Usia Bukan Penghalang untuk Terus Bertumbuh dan Berkarya

Iniloh.com Jakarta- Tyas Saria, seorang perempuan multitalenta yang lahir dan besar di Jakarta, adalah sosok yang mencerminkan harmoni antara warisan budaya dan kehidupan modern.

Terlahir dari keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah, Tyas tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan nilai-nilai tradisional.

Ayahnya berasal dari Jawa, sementara ibunya berdarah Minangkabau dari Sumatra Barat.

Perpaduan budaya ini tidak hanya membentuk identitasnya, tetapi juga menumbuhkan kecintaannya terhadap seni dan tradisi Indonesia sejak kecil.
Sejak masa kanak-kanak, Tyas telah terpapar dengan berbagai bentuk seni.

Ia mengikuti les piano, tari Bali, dan tari Jawa, yang menjadi bagian penting dari pendidikannya di luar sekolah.

Kecintaannya pada tari Bali bahkan membawanya hingga tampil di Anjungan Bali, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Namun, seiring dengan tuntutan akademis, Tyas memutuskan untuk berhenti menari dan fokus pada pendidikannya.

Setelah menyelesaikan sekolah, Tyas melanjutkan ke perguruan tinggi, bekerja, dan kemudian membangun keluarga.

Ia menikah dan dikaruniai dua orang anak. Selama puluhan tahun, Tyas hiatus dari dunia tari, tetapi api kecintaannya terhadap seni tari tidak pernah padam.

Keinginan untuk kembali menari terus menggelora dalam hatinya, terutama karena latar belakang keluarganya yang kuat dalam dunia batik tulis.

Eyang dan keluarga besar dari pihak ayahnya adalah pengusaha batik tulis di Laweyan, Solo, yang semakin memperkuat ikatannya dengan budaya tradisional.

Setelah menjadi ibu rumah tangga sejak anak pertamanya berusia satu tahun, Tyas memutuskan untuk fokus mengurus keluarga.

Meski begitu, ia tetap aktif sebagai pemegang saham di salah satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bekasi.

Namun, pada pertengahan tahun 2024, Tyas memutuskan untuk kembali ke dunia tari.

Meski harus memulai dari awal dan menghadapi tantangan fisik karena lama tidak menari, ia yakin bahwa dengan latihan rutin, ia dapat mengembalikan keterampilannya.

Bagi Tyas, tari Bali bukan sekadar hobi, melainkan sebuah fokus dan tujuan yang ia harap dapat berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar.

Selain menari, Tyas juga memiliki hobi bermain piano, gitar, dan berenang. Kegiatan-kegiatan ini menjadi cara baginya untuk mengisi waktu luang dan menyeimbangkan kehidupan pribadi serta keluarga.

Tyas selalu berharap agar dirinya dan keluarganya diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan keterampilan untuk terus bertumbuh bersama.

Tyas juga memiliki pesan inspiratif bagi perempuan Indonesia, terutama mereka yang seusianya atau lebih tua.

Ia mengajak para perempuan untuk tidak menutup diri atau malu menjadi ibu rumah tangga.

Menurutnya, usia dan latar belakang bukanlah penghalang untuk terus bertumbuh dan berkarya.

Yang terpenting adalah fokus, gigih, dan menjadi pribadi yang bermanfaat dalam setiap proses yang dijalani.

Untuk generasi muda Indonesia, Tyas berpesan agar mereka tidak melupakan jati diri sebagai bangsa yang kaya akan keragaman budaya tradisional.

Ia mendorong generasi muda untuk terus mencintai, melestarikan, dan memperkenalkan budaya tradisional Indonesia kepada dunia.

Source image: tyas saria

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan KesabaranÂ