Tyty Armi, Tetaplah Berbuat Kebaikan!
Iniloh.com Jakarta- Di jantung Kota Pekanbaru, Riau, yang tenang dan kental dengan budaya Melayu, tumbuh sebuah inspirasi bisnis yang bermula dari kecintaan sederhana.
Dia adalah Tyty Armi, seorang perempuan yang namanya kini identik dengan dunia fashion dan semangat kewirausahaan.
Bagi Tyty, Pekanbaru bukan sekadar tempat pulang, melainkan kanvas yang penuh dengan kenangan masa kecil, pembelajaran, dan kehangatan keluarga.
“Keluarga tempat kita pulang, tempat yang penuh ketenangan dalam pelukan satu sama lain,” ujarnya, menggambarkan akar kuat yang membentuknya.
Perjalanan Tyty ke dunia bisnis fashion bermula secara organik. Awalnya, ia hanyalah seorang ibu rumah tangga dengan hobi fashion dan fotografi.
Kegemarannya mengupload foto outfit yang ia kenakan perlahan-lahan menarik perhatian.
Beberapa online shop mulai meliriknya untuk endorsement, dan bakat alamiahnya itu pun mulai membuahkan hasil.
Keseriusannya di dunia ini semakin terpacu ketika, saat berlibur di Bangkok, Thailand, ia mencoba membuka jasa titip (jastip) pakaian. Sambutan dari follower-nya sangat positif dan mendukung.
Namun, Tyty bukanlah pribadi yang setengah-setengah. Ia percaya bahwa sesuatu yang dikerjakan harus diseriusi.
Dengan keyakinan penuh, di tiga bulan pertama, ia memberanikan diri membangun butik kecilnya yang pertama. Lokasinya? Di sisa garasi rumah berukuran 3×3 meter.
“Saat itu mikirnya bukan karena kecilnya, tapi kapan mau dimulainya.
Karena sesuatu yang besar berasal dari yang kecil,” kenangnya penuh semangat.
Kalimat penyemangat untuk dirinya sendiri, “yukkk aku bisa!”, menjadi mantra yang mendorongnya terus melangkah.
Konsistensi dan kepercayaan diri itu akhirnya menuai hasil manis.
Hanya dalam waktu dua tahun, Tyty berhasil mewujudkan impian yang lebih besar: membuka butik baru di Jalan Jenderal Sudirman, salah satu jalan pusat kota di Pekanbaru.
Butiknya, @bestieweardaily, kini menjadi destinasi fashion yang dikenal banyak orang.
Setiap perjalanan pasti ada suka dukanya. Tyty memilih untuk menyukai setiap pekerjaan yang dilakukannya, sehingga sukanya lebih banyak.
“Sukanya dapat hasil yang puas sesuai dengan kinerja,” katanya.
Duka terbesarnya adalah banyaknya waktu yang hilang untuk berkumpul dengan keluarga, terutama ketika ia harus ke luar negeri untuk belanja barang selama 2-3 minggu.
Namun, ia pandai membagi waktu. Dengan menjadikan butik sebagai tempat konten, ia tetap bisa menyapa customer sambil menyisihkan waktu untuk makan malam bersama keluarga atau sekedar merilekskan diri.
“Tubuh kita sendiri juga butuh disayang-sayang, kan dia udah capek kerja untuk kita,” candanya.
Ke depannya, Tyty berencana meluncurkan brand fashionnya sendiri.
Harapannya tidak hanya untuk membahagiakan keluarga, tetapi juga untuk bermanfaat bagi orang lain dengan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak lagi, serta dikelilingi oleh teman-teman yang saling mendukung.
Doa terpentingnya adalah agar selalu dilindungi Allah SWT dan diberikan kesehatan.
Pesan Tyty untuk semua sederhana namun mendalam:
“Tetaplah berbuat baik dan memilih jadi baik, sedikit banyaknya kebaikan itu akan kembali ke diri kita sendiri lagi. Be happy.”
Source image: tyty

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










