Valencia Pramesty, Kamu Nggak Harus Selalu Kuat!

Iniloh.com Jakarta- Di balik senyum hangat dan energi positifnya, Valencia Pramesty atau yang akrab disapa Esty, menyimpan perjalanan hidup yang penuh liku.

Perempuan 32 tahun ini adalah seorang anak Jakarta yang menghabiskan masa kecilnya di Cibubur.

Jejak pendidikannya sempat membawanya ke Bandung selama empat tahun sebelum akhirnya kembali ke Jakarta untuk berkarir sebagai karyawan swasta.

Namun, catatan kehidupan pribadinya tidak semulus perjalanan profesionalnya. Esty adalah anak tunggal yang berasal dari keluarga broken home sejak ia berusia dua tahun.

Ia tumbuh besar hanya bersama sang ayah. Kini, kehidupan telah membawanya pada peran baru yang penuh cinta: sebagai seorang ibu rumah tangga dengan seorang suami dan dua orang anak perempuan.

Sebuah babak indah dalam hidupnya adalah rekonsiliasi keluarganya,

Puji Tuhan, sekarang Ayahku sudah berkeluarga kembali. Jadi aku sudah punya ibu sambung dan adik perempuan.

Tuturannya yang penuh syukur ini menunjukkan betapa ia memilih untuk melihat berkah di balik luka masa lalu.

Pada dasarnya, Esty adalah seorang yang menyukai olahraga dan tantangan sejak masa gadisnya.

Namun, seperti banyak ibu lainnya, peran barunya sempat membuatnya mengesampingkan hobi tersebut.

Pemicu untuk kembali berolahraga datang dari kondisi kesehatannya.

Berat badanku sempat 88 kg setelah melahirkan,” kenangnya.

Angka itu menjadi titik baliknya. Dengan tekad yang bulat, ia memulai perjalanan transformasi dirinya.

Ia mencoba berbagai jenis olahraga, dari lari, gym, pilates, golf, hingga basket.

Hasilnya sungguh luar biasa, “Sekarang setelah diet dan olahraga lagi, berat badanku sudah 60kg.”

Namun, di balik angka di timbangan, ada motivasi yang lebih dalam. Bagi Esty, olahraga adalah bentuk “me time” dan wujud kepedulian pada dirinya sendiri.

Karena anak2ku butuh seorang ibu yang sehat,” ujarnya, menyadari bahwa merawat diri sendiri adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai ibu.

Memulai kembali rutinitas olahraga setelah lama vakum bukanlah hal mudah.

Awalnya pasti berat banget,” akunya.

Tantangan terbesarnya adalah harus meninggalkan anak-anak di rumah. Bahkan, sang anak sempat merasa bingung melihat ibunya yang tiba-tiba aktif berolahraga.

Namun, ketekunannya tidak hanya mengubah dirinya, tetapi juga menginspirasi keluarganya.

Tapi sekarang, mereka selalu semangatin aku setiap mau olahraga dan anak-anakku juga sekarang suka olahraga.”

Sebuah warisan kesehatan dan semangat yang jauh lebih berharga daripada sekadar angka di timbangan.

Harapan Esty untuk kehidupan tertuang dalam doa yang begitu lengkap dan penuh makna.

Ia berharap Tuhan senantiasa memberi kelimpahan berkah dalam setiap langkah hidupnya.

Untuk keluarganya, ia rindu dipenuhi cinta, kehangatan, dan kebersamaan yang tulus. Dalam hal karir dan ekonomi, ia berdoa untuk kestabilan dan rezeki yang mengalir dari arah tak terduga.

Kesehatan adalah prioritas, dengan harapan tubuh yang kuat, hati yang tenang, dan pikiran yang jernih.

Dalam lingkup sosial, ia ingin dikelilingi oleh orang-orang baik dan energi positif.

Semoga semua yang sedang diperjuangkan satu per satu mendekat pada kenyataan,” tulisnya, percaya bahwa setiap proses akan berbuah pada waktunya.

Dari semua pelajaran hidup yang dilaluinya, Esty ingin membagikan sebuah pesan yang menenangkan dan memotivasi.

Kamu gak harus selalu kuat, cukup terus berani untuk bangkit,” katanya, memberikan ruang bagi kita untuk merasa lelah. Ia mengingatkan bahwa

Semuanya butuh proses. Nikmati setiap prosesnya. Tidak harus cepat, perlahan bukan berarti berhenti.

Pesan ini adalah anti-tesis dari budaya instan, sebuah penegasan bahwa

“Semua orang punya waktunya sendiri untuk bersinar.

Jalani hidup dengan hati yang ringan, niat yang baik, dan rasa syukur di setiap langkah.

Itu sangat cukup untuk membuat duniamu terasa lebih indah.”

 

 

Source image: esty

You May Also Like

Ery Rhomaya, M.Pd, QFE, LDP, AWP: Kita Besar Kita Kuat dan Kita Dewasa!
Ery Rhomaya, M.Pd, QFE, LDP, AWP: Kita Besar Kita Kuat dan Kita Dewasa!
Tarisna Darayani, Kita Lebih Kuat Dari yang Kita Bayangkan, So Sayangi Hargai Diri Kita Sendiri
Tarisna Darayani, Kita Lebih Kuat Dari yang Kita Bayangkan, So Sayangi Hargai Diri Kita Sendiri
Harlistyani Lynna Hartono, Jika Ingin Pencapaian Maksimal Kita Harus Berusaha Lebih Kuat dan Keras
Harlistyani Lynna Hartono, Jika Ingin Pencapaian Maksimal Kita Harus Berusaha Lebih Kuat dan Keras
Annesha Syuhada, Setiap Rintangan Adalah Kesempatan Untuk Tumbuh Lebih Kuat dan Bijaksana
Annesha Syuhada, Setiap Rintangan Adalah Kesempatan Untuk Tumbuh Lebih Kuat dan Bijaksana
Jesica Lin, Semua Bisa Dicapai Hanya Butuh Waktu dan Tekad Kuat
Jesica Lin, Semua Bisa Dicapai Hanya Butuh Waktu dan Tekad Kuat
Vickryah Ilma, Setiap Masalah Buat Kita Tumbuh Semakin Kuat dan Belajar Arti Bersyukur
Vickryah Ilma, Setiap Masalah Buat Kita Tumbuh Semakin Kuat dan Belajar Arti Bersyukur