Valentina Siagian, Dengan Memakai Batiktak Kita Sudah Jadi Duta Budaya Indonesia

Iniloh.com Profiler | Valentina Siagian adalah sosok perempuan yang penuh semangat dalam melestarikan budaya Batak melalui Batik Batak.

Lahir di Makasar pada 24 Juli 1964, ia merupakan putri pertama dari Alm. Marsekal L.E. Siagian dan Almarhumah Bunga Enna Hutasuhut.

Sejak kecil, hidupnya berpindah-pindah mengikuti tugas sang ayah sebagai perwira TNI-AU, sehingga ia tidak pernah menetap lama di satu tempat, bahkan tidak sempat tinggal di Sumatera Utara.

Kini, Valentina adalah istri dari Brigjen Pol (P) Drs. Johny Rotua Hutajulu, ibu dari tiga anak, serta Opung dari empat cucu.

Perjalanannya dalam dunia seni dan budaya dimulai dari kecintaannya terhadap musik dan fashion hingga akhirnya mendirikan Batiktak, sebuah brand yang memadukan keindahan motif Batak dalam batik.

Valentina memiliki darah seni yang kuat dari ibunya yang seorang sopranis gereja.

Ia pun mendalami seni dengan menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta dan menyelesaikan studi sarjana di Fakultas Sastra Prancis Universitas Indonesia.

Minatnya dalam seni tidak berhenti di musik, ia pernah menjadi guru piano dan pianis gereja, tetapi juga berkembang ke dunia fashion dan tekstil tradisional.

Inspirasi besar datang pada tahun 2008, saat ia ikut suaminya bertugas di Polda Bangka Belitung.

Di sana, ia melihat Batik Cual, batik khas Bangka yang diwajibkan dikenakan oleh pegawai negeri dan pelajar pada hari-hari tertentu.

Saat itu, Valentina menyadari bahwa fashion Batak masih belum berkembang seperti sekarang. Ulos masih dianggap sakral dan tidak umum dijadikan pakaian sehari-hari.

Ia pun mulai berpikir bahwa motif-motif ulos dan ukiran khas rumah Batak sangat indah dan sayang jika tidak lebih dikenal luas.

Baginya, batik adalah media yang sempurna untuk memperkenalkan motif Batak ke dalam dunia fashion.

Namun, kesibukannya dalam kegiatan Bhayangkari membuatnya belum bisa langsung mewujudkan impian itu.

Barulah pada tahun 2012, ia mulai merintis Batik Batak dengan brand Batiktak. Setelah melalui berbagai tantangan, pada 2014, Batiktak resmi mendapatkan sertifikat hak merek dari Kemenkumham RI.

Memulai Batiktak bukanlah hal yang mudah. Valentina menghadapi kesulitan dalam mencari pengrajin yang cocok dan memahami keinginannya.

Produksi pun mengalami banyak kegagalan di awal.

Namun, titik balik terjadi ketika temannya, Lita, memesan produksi dalam jumlah besar karena menganggap desainnya unik dan bernilai seni tinggi.

Sejak saat itu, rasa percaya diri Valentina meningkat, dan ia semakin bersemangat mencari motif ulos Batak dan gorga yang cocok untuk dijadikan corak Batik Batak.

Bagi Valentina tidak ada usaha yang instan. Semua butuh proses, kegagalan harus dijadikan pelajaran, dan jatuh harus diiringi dengan bangkit kembali.

Harapannya, Batiktak bisa sejajar dengan Batik Jawa, menjadi kebanggaan tidak hanya bagi masyarakat Batak tetapi juga untuk seluruh Indonesia dan dunia.

 

Valentina ingin generasi muda lebih mencintai Batik Batak sebagai identitas bangsa.

Ia percaya bahwa batik adalah warisan budaya yang harus dilestarikan, terlebih setelah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2 Oktober 2009.

“Mari kita memakai produksi dalam negeri, terutama batik.

Dengan memakai Batiktak, kita sudah menjadi duta budaya Indonesia.

Bangga berbatik, bangga ber-Batiktak. Horas!!!

 

Source image: valentina siagian

You May Also Like

Sarah Salsabila, Hidup Tak Perlu Sempurna yang Penting Penuh Syukur dan Makna 
Sarah Salsabila, Hidup Tak Perlu Sempurna yang Penting Penuh Syukur dan Makna 
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri