Vea Gabriel, Age Never The Measure of Life Well Lived!

Iniloh.com Jakarta- Di balik senyum menawan dan kehidupan barunya yang terlihat seperti dongeng di Prancis, tersimpan kisah Vea Gabriel yang penuh ketulusan, kerinduan, dan kekuatan untuk memulai dari nol.

Perjalanannya adalah sebuah mozaik indah tentang akar keluarga yang kuat, kedamaian sebuah kota kecil di Papua, dan keberanian untuk merangkul babak baru kehidupan.

Vea berasal dari Merauke, Papua, sebuah kota kecil di sudut paling timur Indonesia yang menjadi tempat kelahirannya.

Meski sempat berpindah-pandah karena sang ayah yang berprofesi sebagai tentara, masa kecilnya yang paling berkesan justru dihabiskan di Merauke, tepatnya sejak kelas 3 SD hingga SMP, di mana ia tinggal bersama ibunya.

Bagi Vea, Merauke adalah gambaran masa kecil yang ideal; jauh dari hiruk pikuk kota besar dan gemerlap teknologi.

Kehidupan sehari-harinya diisi dengan bermain di halaman bersama para sepupu dan teman-teman kompleks, yang kebanyakan masih merupakan keluarga besar.

Keluarganya, khususnya dari pihak ibu, sangatlah besar dan hangat.

Dengan lebih dari 15 orang sepupu, mereka tumbuh bersama dalam ikatan yang erat, saling mendukung, dan mengandalkan satu sama lain.

Meski kedua orang tuanya bekerja, Vea tidak pernah merasakan kurangnya kasih sayang.

Namun, yang paling melekat dalam ingatannya adalah kedamaian dan toleransi yang hidup di antara warga Merauke kala itu. Semua agama hidup berdampingan dengan harmonis.

Sebagai seorang Katolik, ia turut merayakan hari raya Lebaran, dan begitu pula sebaliknya.

Perasaan aman, tentram, dan damai adalah kenangan yang selalu menyertainya setiap kali mengenang kota kelahirannya itu.

Sebelum hijrah ke Prancis, Vea adalah seorang Sarjana Hukum dan pengusaha.

Ia mengelola bisnis keluarga di bidang grande distribution (ritel besar) bersama ibunya.

Tak hanya itu, kecantikan dan bakatnya juga ia salurkan dengan menjadi freelance talent dan model di Surabaya.

Segalanya berubah pada tahun 2021 ketika ia menikah dengan warga negara Prancis dan memutuskan untuk pindah.

Keputusan itu membawanya pada titik dimana ia harus memulai hidupnya dari nol.

Gelar Sarjana Hukumnya tidak disetarakan di Prancis, sebuah kenyataan yang bisa saja mematahkan semangat.

Namun, Vea memilih untuk percaya bahwa rencana Tuhan selalu yang terbaik.

Dengan semangat baru, ia kini kembali menjadi seorang pelajar di Prancis. Ia mengambil Diploma untuk dapat bekerja bersama anak-anak usia 0-6 tahun.

Rencananya setelah itu, ia ingin mengambil spesialisasi untuk menjadi Childcare Assistant atau suster untuk bayi baru lahir di rumah sakit. Sebuah peralihan karir yang menunjukkan ketangguhan dan cintanya yang besar pada anak-anak.

Vea memiliki harapan dan doa yang tulus untuk segala aspek kehidupannya. Untuk keluarga dan teman-teman, ia berdoa semoga semua selalu sehat, bahagia, dan berumur panjang agar dapat bertemu lagi.

Untuk karir, ia berharap studinya dimudahkan dan berjalan lancar selaras dengan kehendak Tuhan.

Tak lupa, ia juga menyimpan harapan besar untuk Indonesia. Vea berharap adanya keseimbangan antara pertumbuhan dan pelestarian.

Ia ingin negaranya terus berkembang, memberikan lebih banyak kesempatan bagi rakyatnya, dengan sistem pendidikan dan infrastruktur yang lebih baik, tanpa kehilangan kehangatan, kerendahan hati, dan kekayaan budaya.

Ia turut prihatin dengan berbagai kejadian di Indonesia belakangan ini dan berdoa untuk pemulihan dan tegaknya keadilan.

Perjalanannya memulai dari nol di luar negeri mengajarkannya satu hal:

“Usia bukanlah tolok ukur kehidupan yang baik. Di usia 25 tahun, kamu bisa sedang membangun karir, membina keluarga, atau sekadar memulai dari awal lagi.

Tidak ada yang terlambat, tidak ada yang terlalu cepat. Tidak ada tenggat waktu untuk permulaan baru.

Hanya ada jalanmu, waktumu, dan pilihanmu untuk menjalani hidup.”

 

 

Source image: vea

You May Also Like

Mulyati Hi Husein, Build Muscle For A Better Quality Of Life
Mulyati Hi Husein, Build Muscle For A Better Quality Of Life
Annisa Ramadhanty, Your Life Isn’t Your’s If You Always Care What Others Think.
Annisa Ramadhanty, Your Life Isn’t Your’s If You Always Care What Others Think.
Chloe Riyanti Maiolo, Enjoy The Life We Have, Even The Ups And Downs, We Just Need To Go Through It
Chloe Riyanti Maiolo, Enjoy The Life We Have, Even The Ups And Downs, We Just Need To Go Through It
AA. Sagung Ratih Pratiwi, Life Balance Karir dan Keluarga Tercapai dengan Komitmen Komunikasi dan Suport Keluarga
AA. Sagung Ratih Pratiwi, Life Balance Karir dan Keluarga Tercapai dengan Komitmen Komunikasi dan Suport Keluarga
Angelia Anggieta, Build Your Life, Not Just Your Career!
Angelia Anggieta, Build Your Life, Not Just Your Career!
Bella D. Nabilla, I Believe Everything In Life Happens For A Reason
Bella D. Nabilla, I Believe Everything In Life Happens For A Reason