Vera Yolanda Lubis, Berbagi Ilmu Adalah Bentuk Bersyukur

Iniloh.com Jakarta- Di antara gemerlap Kota Bandar Lampung yang terus berkembang, Vera Yolanda Lubis berdiri sebagai bukti bahwa passion dan profesionalisme bisa berjalan beriringan.

Perempuan multitalenta ini tak hanya menghidupkan nada-nada lewat suaranya, tetapi juga membagikan ilmu bisnis dan marketing, membuktikan bahwa setiap orang bisa berkembang di berbagai bidang asal ada kemauan.

Vera lahir dan besar di Bandar Lampung, kota yang ia sebut sebagai “saksi bisu” perjalanan hidupnya.

Di sini aku belajar jatuh bangun, merayakan keberhasilan kecil, dan menemukan jati diri,” ujarnya.

Kedekatannya dengan kota ini tak hanya soal tempat tinggal, melainkan ikatan emosional.

Setiap sudut Bandar Lampung punya cerita, mulai dari jalanan ramai di Tanjung Karang hingga senja di Teluk Lampung. Ini rumah yang selalu memelukku pulang,” tambahnya.

Tak heran musik menjadi napas hidup Vera. Ia terlahir dari keluarga yang menyukai seni suara.

Sang mama, papa, dan abang kerap mengisi waktu dengan bernyanyi atau memainkan alat musik.

Dulu, kami seperti family band dadakan. Mama main gitar, Papa nyanyi jazz, dan Abangku menabuh drum. Aku duduk di tengah, menyerap semuanya,” kenangnya.

Bakat itu kemudian berkembang. Secara otodidak, Vera belajar teknik vokal dan menulis lagu.

Kini, ia dipercaya menjadi vocal coach di salah satu SMK Negeri di Bandar Lampung.

Mengajar vokal bukan sekadar urusan teknik. Aku ingin muridku paham bahwa suara adalah medium bercerita,” jelasnya.

Tak hanya mengajar, ia juga mencipta lagu. Karya-karyanya, meski sederhana, menjadi sarana katarsis.

Lewat musik, aku bebas berekspresi tanpa takut dihakimi. Ini cara aku memaknai hidup,” ucapnya.

Di luar musik, Vera juga mahir di dunia bisnis dan marketing. Pengalamannya bekerja di perusahaan multinasional memberinya fondasan kuat.

Aku suka tantangan analisis pasar dan menyusun strategi. Rasanya seperti menyelesaikan puzzle,” tuturnya.

Ilmu ini tak ia simpan sendiri. Ia kerap diundang sebagai pemateri untuk berbagi tips bisnis dan pemasaran secara privat.

Bagiku, berbagi ilmu adalah cara bersyukur. Aku senang jika pengetahuan ini bisa membantu usaha kecil berkembang,” ujarnya.

Kedua bidang ini saling melengkapi. “Musik mengasah kreativitas, bisnis melatih logika. Kombinasi ini membuatku lebih fleksibel menghadapi masalah,” tambahnya.

Vera dikenal sebagai sosok yang disiplin mengatur waktu. Di sela pekerjaan utamanya, ia menyisipkan jadwal mengajar vokal, meeting klien bisnis, atau meramu ide lagu baru.

Setiap hari, aku selalu menyempatkan dengar lagu-lagu dari berbagai genre. Ini cara mengevaluasi diri dan mencari inspirasi,” ujarnya.

Ia juga tak pernah absen mencatat ide spontan.

Pernah dapat melodi bagus pas lagi antre beli kopi. Langsung aku rekam di HP!” candanya. Proses kreatifnya tak terikat waktu.

Kalau lagi mood, bisa begadang nulis lirik. Tapi aku juga belajar untuk rest saat tubuh butuh istirahat,” jelasnya.

Bulan depan, Vera akan merilis single terbarunya di seluruh platform musik digital

Ini lagu tentang proses menerima diri. Aku ingin pendengar merasa ditemani, bukan sekadar dihibur,” ungkapnya.

Ia tak berharap karyanya viral. “Yang penting bisa menyentuh hati satu dua orang. Itu sudah cukup bahagia,” tambahnya.

Harapannya sederhana: agar segala yang ia lakukan bermanfaat bagi orang lain.

Aku percaya, hal besar dimulai dari langkah kecil. Kalau aku bisa menginspirasi satu orang untuk tak takut berkarya, misi hidupku terpenuhi,” tegasnya.

Ia juga berpesan: “Jangan remehkan potensi diri. Kadang, kita baru sadar bisa terbang setelah memberanikan diri menjulurkan sayap.”

Kisah Vera Yolanda Lubis mengajak kita melihat bahwa hidup tak harus linear. Dari Bandar Lampung, ia membuktikan bahwa musik dan bisnis bisa berkolaborasi, selama dijalani dengan hati.

Jangan pernah merasa terbatas. Selama ada niat, kita bisa belajar apa pun dan jadi siapa pun,” pungkasnya.

Seperti lagu-lagunya yang penuh makna, perjalanan Vera adalah melodi tentang konsistensi, nadanya mungkin tak selalu tinggi, tetapi berirama jelas, mengalun penuh keyakinan.

 

Source image: vera

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran