Waluyo: Omah Anglo Tempat Silaturahmi, Seni Budaya & Mengkaji Makna Hidup

Nosel Bekasi- Perjalanan hidup manusia ialah untuk menjejak makna yang terdalam untuk hidup itu sendiri, sekaligus meninggalkan ingatan yang terbaik kepada orang terdekat dan lingkungan sosial. Baik mereka ke kita atau kita ke mereka. Tidak lebih.

Omah Anglo terlahir salah satunya untuk misi seperti itu. Menjadi medium silaturahmi dan menghirup aroma Jogjakarta di tengah hirup pikuknya kota satelit  Bekasi yang penuh sesak.

 Suasana hommy, atau seperti rumah sendiri saya rasa akan baik ya untuk keluarga kecil, kerabat dan para tamu yang kebetulan seperti saya sudah sepuh ini untuk menikmati aneka sajian di sini sembari mengobrol masa lalu, teman-teman lama, suasana kampung halaman dll.

Untuk ornamen dan hiasan di sini, sengaja saya pasang seperti adanya wayang kulit, wayang golek, poto-poto lama tentu saja untuk memperkuat rasa dan jiwa Jogjakarta yang terlebih dahulu sudah di wakili oleh Bakmi Jawanya yang berupa kuah dan goreng, serta Bubur Bakar Anglo yang juga menjadi salah satu favorit warga Bekasi.

Bakmi Jawa bukan sekedar bakmi biasa yang hanya terdiri dari beragam komposisi seperti  mie dilengkapi dengan isian seperti  telur bebek atau ayam, daging ayam suwir, kobis, daun bawang, tomat ditambah taburan daun seledri, bawang goreng,  cabe rawit dll.

Tapi terkandung nilai hidup, atau filosofisnya bagi daerah asal mie ini di Jogjakarta, Klaten, Solo dan sekitarnya.

Adakah yang tahu proses pembuatan Bakmi Jawa yang dengan cara memanaskan lewat arang yang merah menyala dan wajan serta tungku tebal terbuat dari baja ini?

Kemudian setelah panas merata siap untuk membuat bakmi Jawa. Siap disajikan.  Dan Bakmi Jawa tidak akan cepat dingin sebelum kita habis menyantapnya.

Ini artinya apa?

Ini artinya ialah kita bersama-sama dalam perjalanan dan pencarian akan makna hidup ini untuk terus menuju ke arah depan guna mencapai kematangan jiwa. Pribadi yang matang yang bersumber dari tiga aspek Pendidikan, yakni keluarga, sekolah dan lingkungan. Jika ini berhasil akan timbul sebuah karakter dan etika yang baik bagi seseorang, karena kematangan dan kedewasaan karena tempaan pendidikan tadi.

Selanjutnya yang kedua ialah mie yang khas dengan siraman kaldu panas, kemiri serta rempah khas aromatik dan disajikan dengan tungku atau anglo dari tanah liat ini juga sebagai manifestasi nusantara sangat ramah dan terbuka dengan adat dan tradisi dari wilayah atau negara lain.

Mie yang secara data otentik berusia 4000 tahun dari Dinasti Han ini juga menyebar ke nusantara, tepatnya dari daratan Cina Utara. Dan diserap, asimilasi yang terjadi, bumbu lokal atau bahan-bahan yang ada disekitarnya yang membedakannya dari daerah asal.

Kemudian Bakmi jawa ini juga menjadi simbol kegotong-royongan dan budaya dari masyarakat eks area wilayah Mataraman. Karena menjadi menu wajib di acara-acara seperti slametan, kenduren, dalam prosesi kematian untuk ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang membantu dalam suasana berkabung dll.

Di jaman Majapahit berkuasa, atau tahun 1200-1500an Masehi, mie juga sudah sangat populer, terbukti dengan di temukannya Piagam Biluluk bertarikh 1391, dimana tercantum kalimat hanglaksa atau lakhshah. Ini artinya ialah mie tipis.

Ini baru kita membahas Bakmi Jawa saja ya di Omah Anglo Bekasi. Belum puluhan menu lainnya seperti bubur bakar, tongseng ayam, rica-rica dan banyak menu lainnya. Dan di Rumah Anglo Bekasi ini resepnya turun temurun, dari tiga generasi keluarga kami di Yogyakarta tentu saja.

Di kroscek dari jejak digital, rata-rata testimoni dari pengunjung dan komentar pengunjung yang sudah mencoba aneka menu di Omah Anglo Bekasi ini bernada positif, seperti tempat nyaman, harga ramah di kantong, teh poci dari tanah liat berasa nikmat, bubur bakar itu unik, vibes serasa di Yogyakarta, estetis dan banyak komentar lainnya.

Sebagai penutup, Waluyo Sukadiman pemilik dari Omah Anglo Bekasi yang berlatar belakang seorang profesional dibidang manajemen, tapi juga sangat mencintai tradisi dan kutu buku ini mengatakan ” Mari datang ke Omah Anglo Bekasi dengan hati yang sabar, riang gembira dan semoga setelah datang ke sini tidak hanya terpuaskan dengan menu-menunya tapi bisa bersama-sama berbincang hangat akan nilai-nilai filosofis yang terkandung di sajiannya dan bisa meniru watak wong Jogja yang sabar, nerimo, murah senyum, gotong royong dan sikap baik lainnya.”

Untuk noselian yang berniat mencoba dan mampir di Omah Anglo Bekasi bisa langsung datang dengan alamat Omah Anglo Bekasi, Jl Jatiluhur Raya No DB9, Bekasi Selatan, ( 082122659588), dengan jam buka 06.00 pagi-23.00 malam. ( Waluyo).

You May Also Like

Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Iis Kurnia, Hidup Ini Tempat Belajar, Kita Tak Bisa Jadi Orang Sempurna
Iis Kurnia, Hidup Ini Tempat Belajar, Kita Tak Bisa Jadi Orang Sempurna
Restu Ayu Fridayanti S.Tr. Sn: Bangga Lewat Seni Bisa Sampai Mancanegara Kenalkan Budaya Nusantara
Restu Ayu Fridayanti S.Tr. Sn: Bangga Lewat Seni Bisa Sampai Mancanegara Kenalkan Budaya Nusantara
Febri Eka Rahmawati, Jangan Jadikan Kesedihan Kita Sebagai Tontonan Orang Lain, Cukup Allah Tempat Bersandar
Febri Eka Rahmawati, Jangan Jadikan Kesedihan Kita Sebagai Tontonan Orang Lain, Cukup Allah Tempat Bersandar
Lhia Hajriah, Lari Selain Buat Bugar Sehat Juga Menambah Silaturahmi
Lhia Hajriah, Lari Selain Buat Bugar Sehat Juga Menambah Silaturahmi
Lestari, Lari Bisa Buat Sehat Juga Menjaga Silaturahmi dengan Kerabat dan Relasi
Lestari, Lari Bisa Buat Sehat Juga Menjaga Silaturahmi dengan Kerabat dan Relasi