Wardatul Hasanah, Jika Kita Ingin Dikenal Dunia Menulislah!
Iniloh.com Jakarta- Wardatul Hasanah, atau yang akrab disapa Warda, adalah seorang penulis muda berbakat yang berasal dari Banyuwangi, kota paling ujung Jawa Timur.
Lahir dari keluarga yang bahagia dan dididik dengan nilai-nilai mulia, Warda tumbuh dalam lingkungan yang agamis.
Latar belakang ini membentuknya menjadi pribadi yang bersemangat untuk berkontribusi melalui tulisan.
Pada awal 2017, Warda memberanikan diri untuk menulis di platform Wattpad, meskipun saat itu ia merasa kurang memiliki sumber daya dan dukungan yang memadai.
Namun, tekadnya tidak pernah surut, dan pada tahun 2020, ia berhasil menerbitkan novel pertamanya berjudul Surah Hafalan untuk Ustadz melalui penerbit RFM Pramedia Jember.
Novel setebal 1.112 halaman ini ditulis dalam kurun waktu dua tahun dan menjadi awal dari perjalanan literasinya yang gemilang.
Warda, yang berzodiak Scorpio, tidak berhenti di satu karya. Ia terus menulis dan bahkan mendirikan penerbitan sendiri bernama CV. Perkasa Satu.
Penerbit ini memiliki tagline Penerbit Gratis Banyuwangi, mencerminkan visi Warda untuk membantu penulis pemula menerbitkan buku mereka tanpa biaya.
Impian terbesarnya adalah agar buku-bukunya bermanfaat bagi banyak orang, terutama rekan-rekan penulis pemula yang memiliki mimpi serupa.
Hingga tahun 2024, Warda telah menyelesaikan 15 buku karyanya, dan penerbitannya telah mencetak lebih dari 700 judul dengan total cetakan mencapai 2 juta eksemplar sejak 2020.
Warda mengidolakan Habiburrahman El Shirazy, penulis senior Indonesia yang terkenal dengan novel Ayat-Ayat Cinta.
Karya-karya Habiburrahman menginspirasinya untuk terus menulis dan berkarya.
Namun, Warda tidak hanya fokus pada menulis. Ia juga aktif dalam gerakan literasi, berusaha meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia.
Menurutnya, literasi adalah kunci untuk membangun Indonesia yang mandiri dan berdikari.
Ia menyadari bahwa minat baca di Indonesia masih rendah, dan hal ini justru memotivasinya untuk menciptakan berbagai program inovatif, seperti aplikasi perpustakaan digital, program Penerbit Go to School, Penerbit Go to Campus, serta kegiatan Book Chapter dan Nulis Bareng Antologi.
Warda percaya bahwa teknologi dapat membantu menjangkau potensi penulis dari berbagai daerah, sekaligus memberikan penghasilan bagi mereka.
Pesan Warda kepada para penulis muda adalah,
”Jika kita ingin mengenal dunia, membacalah. Jika ingin dikenal dunia, menulislah.”
Baginya, menulis bukan hanya tentang mengekspresikan diri, tetapi juga tentang meninggalkan jejak untuk generasi mendatang.
Menulis telah membawa Warda ke banyak tempat, termasuk lima negara berbeda sebelum usianya mencapai 21 tahun.
Pada usia 20 tahun, ia sudah meraih penghasilan hingga 100 juta rupiah berkat karya-karyanya.
Hal ini membuktikan betapa literasi dapat meningkatkan taraf hidup dan memperluas relasi.
Selain menulis, Warda juga membangun jejaring bisnis yang beragam. Ia mendirikan kelas menulis, mengembangkan aplikasi perpustakaan digital, serta membuka bisnis di bidang travel haji dan umroh.
Ia bahkan membuka program magang di tiga negara (Malaysia, Thailand, dan Singapura) yang bekerja sama dengan kampus ternama.
Tidak hanya itu, Warda juga terjun ke bisnis fashion, makanan, dan jasa kontraktor.
Semua ini ia lakukan dengan semangat untuk terus berkontribusi dan menginspirasi.
Source image: warda

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










