Wendy Giantara, It’s Never Too Late To Start!
Iniloh.com Jakarta- Di balik senyum ramah dan energi positifnya, Wendy Giantara adalah seorang perempuan dengan dedikasi tinggi pada disiplin olahraga dan karier.
Meski orang tuanya berasal dari Bandung dan Tasikmalaya, Wendy adalah anak Jakarta seutuhnya.
Ia lahir dan besar di kawasan BSD, Tangerang, pada era ketika kawasan tersebut masih sangat sepi dan hijau.
Pertumbuhan BSD yang pesat memberinya pengalaman unik tumbuh di lingkungan yang baru berkembang, sekaligus membangun kedekatan yang solid dengan teman-teman sebayanya sejak masa sekolah.
Di dunia profesional, Wendy menjalani peran sebagai Developer Properti di area Cisauk dan Cicayur.
Fokusnya adalah membangun komunitas yang holistik, tidak hanya perumahan tetapi juga area komersial untuk F&B dan yang paling ia minati
Sebuah sport complex yang berorientasi pada wellness. Pilihannya ini sejalan erat dengan passionnya di dunia olahraga dan kesehatan.
Kecintaannya pada dunia aktif bergerak sudah ditanamkan sejak kecil oleh sang mama. Wendy kecil telah mencoba berbagai macam olahraga, mulai dari renang, wall climbing, squash, hingga bulu tangkis dan tenis.
Namun, ia kemudian menemukan keseriusannya di dunia balet, yang ia geluti selama 12 tahun lamanya.
Dari balet, ia pun merambah ke tipe dance lain seperti hiphop.
Titik baliknya ke dunia lari justru terjadi saat kuliah, ketika berat badannya naik drastis dalam waktu singkat.
Terbiasa menjaga bentuk badan untuk tuntutan menari, Wendy mencari solusi yang mudah dan fleksibel: lari.
Motivasi itu semakin menjadi setelah ia menyaksikan langsung World Major Marathon (WMM) di Berlin pada 2018.
Ia pun mulai terjun dalam berbagai fun race. Perjalanan olahraganya tidak linear; ia pernah aktif gym, mencoba triathlon, dan bahkan sangat fokus pada bersepeda saat COVID-19 melanda karena menemukan komunitas yang tepat.
Sayangnya, dua kali kecelakaan yang berujung pada patahnya tulang clavicula membuatnya memutuskan untuk kembali fokus pada lari hingga saat ini.
Sebagai seorang pelari yang juga pekerja kantoran, Wendy mengakui ada suka duka yang harus dihadapi.
Ia sering harus mengorbankan waktu nongkrong malam karena esok harinya ada jadwal lari pagi buta sebelum bekerja. Selain itu, ia dengan jujur mengakui bahwa hobi lari tidaklah murah.
Biaya transportasi ke event, pendaftaran race, sepatu rotation, coaching, hingga fisioterapi adalah beberapa pengeluaran yang harus diperhitungkan.
Namun, semua itu terbayar lunas dengan sukacita yang ia dapatkan.
Bagi Wendy, lari telah memberinya keluarga baru, komunitas yang saling memotivasi, dan pengalaman berharga traveling ke berbagai kota untuk mengikuti race.
Ia berada dalam lingkaran penuh vibes positif yang mendorongnya untuk hidup lebih sehat.
Wendy telah mencoba berbagai event, dari skala kecil seperti Run4You, Danamon Run, BFI Run, Pertamina Run, hingga event besar seperti Maybank Marathon.
Ia juga pernah mencoba tantangan lain seperti Palembang Triathlon dan menikmati keseruan event Pocari Sweat di Bandung dan Lombok.
Pesan terbesarnya untuk banyak orang adalah tentang kesadaran akan pentingnya berolahraga. Bagi Wendy, olahraga bukan sekadar tren atau ikut-ikutan. Ia meyakini bahwa olahraga adalah investasi kesehatan untuk masa tua yang harus ditabung sejak muda.
“Being healthy is priceless,” ujarnya.
Ia mendorong everyone untuk menemukan olahraga yang cocok, karena pilihan yang tepat akan membuat aktivitas ini menjadi kebiasaan yang menyenangkan dan berkelanjutan.
“It’s never too late to start. Start it small, and enhance it. Be discipline and stay consistent, because those are the keys to success.
And never compare yourself with other people, it’s always you against yourself.”
Source image: wendy
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
