Wian, If You Can’t Find the Sunshine, Be a Sunshine for Yourself and the Others!
Iniloh.com Jakarta- Bekasi, bukan sekadar tempat tinggal, tapi kanvas masa kecil yang membentuknya.
Meski lahir di Jakarta, Wian menghabiskan hidupnya di kota tetangga ini, dikelilingi teman sebaya yang tumbuh bersama dalam tawa dan air mata remaja.
“Kami bukan lagi sekadar tetangga, tapi keluarga,” kenangnya dengan hangat.
Bekasi menjadi panggung persahabatan yang mendalam, fondasi komunitas pertama yang mengajarkannya arti kebersamaan dan kedekatan – nilai yang terus dibawanya hingga kini.
Awal petualangan kreatif Wian dimulai dari dunia maya yang intim: sebuah blog pribadi di thehermawansjourney.com.
Awalnya, ini hanya ruang digital untuk curhatan hati, pengganti diary konvensional. Namun, segalanya berubah saat ia memasuki komunitas blogger.
Di sana, ia belajar menulis dengan baik, memonetisasi konten, bahkan mendapat undangan event dan job review.
Blog inilah yang menjadi jembatan alami menuju eksistensi Instagram. Hobi isengnya mencoba makeup dan skincare menjadi nilai tambah.
“Klo produknya aku suka, akan aku review secara sukarela,” ujarnya.
Semenjak pandemi, eksplorasinya makin liar: makeup karakter menjadi passion baru yang membuat akunnya terlihat.
Tak ketinggalan, hobi belanja dan mix and match baju pun diubahnya jadi konten fashion inspiratif.
“Sayang kaann baju-baju di rumah klo hanya menumpuk di lemari. Lebih baik dimanfaatkan untuk memberikan inspirasi ke orang lain.”
Ditanya rahasia dapat kolaborasi brand, jawabannya jujur dan bijak:
“Jangan pernah mengharapkan ini di awal… Orientasi awal bukan itu, tapi keinginan untuk memberikan inspirasi dan manfaat.”
Sukanya? Selain produk gratis dan fee, ia menikmati proses mencoba hal baru. Dukanya?
Effort besar: memikirkan cara memuaskan brand tanpa menyesatkan audiens, plus membagi waktu untuk konten berkualitas meski deadline mepet.
Kunci kreativitasnya pun sederhana namun powerful:
“Jangan pernah membatasi diri. Buka mata dan hati, bahkan masalah bisa jadi ide kreatif. Jangan tutup diri dari kritikan.”
Awalnya fokus di beauty, tapi filosofi “no limits” membawanya ke fashion.
“Dari hobby belanja dan mix and match outfit ternyata bisa dijadikan konten yang bermanfaat.”
Harapannya polos: “Semua yang baik-baik selalu hadir di hidup aku dan orang-orang sekitar.”
Pesan hidupnya pun memancarkan kehangatan yang konsisten:
“Menjalankan apa yang ada di depan mata dengan tulus, happy dan sungguh-sungguh.
Aku yakin segala sesuatu yang dijalankan dengan rasa happy, kesungguhan dan ketulusan, akan membukakan pintu peluang kemana saja.
If you can’t find the sunshine, be a sunshine for yourself and the others.”
Source image: wian

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










