Widdy Destyana Rulita, Kebahagiaan Sejati Datang dari Rasa Syukur

Iniloh.com Profiler | Widdy Destyana Rulita, atau yang akrab disapa Widdy, lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Bogor, kota yang dikenal dengan kesejukannya.

Namun, saat menginjak remaja, ia harus mengikuti orang tuanya pindah ke Sukabumi.

Awalnya, perasaan sedih dan cemas menyelimuti pikirannya karena harus memulai segalanya dari awal di lingkungan baru. Ia khawatir tentang pertemanan dan bagaimana bisa menyesuaikan diri.

Namun, ternyata semua kekhawatirannya tidak terbukti. Lingkungan barunya di Sukabumi sangat hangat dan pertemanan yang ia jalin di sana tetap langgeng hingga kini, bahkan sudah lebih dari 20 tahun.

 

Setelah menyelesaikan kuliah, Widdy sempat bekerja di salah satu kementerian. Namun, setelah menikah dan pindah ke Jakarta mengikuti suaminya, kehidupannya berubah drastis.

Kehamilan pertamanya tidak mudah, sehingga ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus pada kesehatan serta keluarganya.

Memasuki dua tahun pertama menjadi ibu rumah tangga, ia sempat merasa jenuh karena rutinitas yang monoton dan sosialisasi yang terbatas.

Untuk mengatasi kejenuhannya, ia mulai mencoba berjualan masakan secara online dan mengikuti berbagai bazar.

Beruntung, suami dan anaknya mendukung penuh kegiatannya, dan hingga kini usaha tersebut masih berjalan meskipun hanya dibuka saat ia sedang memiliki waktu dan suasana hati yang baik.

Tidak ingin berhenti di satu kegiatan saja, Widdy kemudian bergabung dengan komunitas pengasuhan keluarga (@keluargakitaid) sebagai relawan.

Ia merasa senang bisa menjadi bagian dari komunitas yang mendukung keluarga Indonesia dalam #MencintaiDenganLebihBaik.

Namun, pencarian jati dirinya tidak berhenti di situ. Ia juga bergabung dalam komunitas mompreneur (@senseiallstar @afcallstarsteam), tempat berkumpulnya para perempuan yang terus berusaha untuk berdaya.

Tidak hanya seputar bisnis, komunitas ini juga mendorong anggotanya untuk terus menggali potensi dan belajar hal-hal baru yang mereka sukai.

Dari perjalanan bersama komunitas-komunitas ini, Widdy akhirnya menemukan sesuatu yang benar-benar ia sukai, yaitu olahraga angkat beban.

Seiring dengan perubahan baik yang ia rasakan dalam dirinya, ia mulai menginspirasi keluarga dan teman-temannya untuk mencoba olahraga ini.

Kecintaannya terhadap angkat beban membawanya untuk mendalami bidang ini lebih jauh. Ia pun mengikuti sertifikasi di @apki_indonesia dan kini telah menjadi personal trainer khusus untuk perempuan.

Menjalani profesi sebagai personal trainer memberikan banyak kebahagiaan bagi Widdy.

Baginya, melihat perubahan positif dalam diri kliennya, baik secara fisik maupun mental, adalah sesuatu yang sangat berharga.

Meski di awal ada beberapa orang yang memandang profesinya sebelah mata, Widdy tidak ambil pusing dan tetap fokus pada apa yang ia sukai.

“Ibu bahagia, keluarga bahagia.

Widdy percaya bahwa seorang ibu harus menjaga kesehatan fisik dan mental, memiliki kegiatan untuk diri sendiri, tidak berhenti belajar, dan memiliki komunitas yang suportif.

Dengan begitu, seorang ibu bisa lebih bahagia dan mampu menyebarkan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya. Karena pada akhirnya, kita tidak bisa menuangkan kebahagiaan jika jiwa kita kosong.

“Temukan hal-hal yang bisa kita syukuri setiap harinya, karena kebahagiaan sejati datang dari rasa syukur.”

 

Source image: widdy

You May Also Like

Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses