Widia Arafah, Jangan Ragu Ambil Risiko, Asal Sudah Dipikirkan Matang.
Iniloh.com Jakarta- Pekanbaru, Riaukota yang menyimpan kenangan masa kecil Widia Arafah, meski hidupnya sempat berpindah-pindah mengikuti pekerjaan orang tua.
“Kami sering pindah, tapi rumah selalu terasa hangat. Kemanapun pergi, keluarga adalah home yang tak tergantikan,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Widia ini kemudian merantau ke Jakarta untuk mengejar mimpi menjadi dokter gigi.
Namun, jalan hidup membawanya pada babak baru: menjadi ibu rumah tangga penuh waktu yang bahagia, menjalani hari-hari dengan traveling, bernyanyi, dan menjaga kesehatan sebuah pilihan yang ia yakini sebagai “skenario terbaik dari Tuhan.”
Setelah menamatkan SMA, Widia meninggalkan Riau untuk kuliah kedokteran gigi di Jakarta.
Meski sempat aktif dalam lomba menyanyi sejak SD hingga SMA, ia memprioritaskan studi.
“Saya senang bisa menyelesaikan pendidikan di bidang kesehatan, tapi hati selalu rindu pada hal-hal sederhana: bernyanyi, kebersamaan keluarga, dan petualangan,” kenangnya.
Lulus sebagai dokter gigi, Widia membuat keputusan tak biasa: tak membuka praktik, melainkan fokus sebagai ibu rumah tangga.
“Ini pilihan yang saya pikir matang. Saya dan suami sepakat, momen tumbuh kembang anak tak akan terulang. Saya ingin hadir penuh untuk mereka,” tegasnya.
Keputusan ini ia jalani tanpa penyesalan, karena baginya, kebahagiaan adalah tentang memilih dengan kesadaran utuh.
Di tengah kesibukan mengurus rumah tangga, Widia menemukan kebahagiaan dalam tiga hal: traveling bersama suami dan anak, bernyanyi, serta berolahraga.
“Kami sering jalan-jalan ke tempat baru. Ini cara kami mempererat bonding sekaligus memperkenalkan anak pada keragaman dunia,” ujarnya.
Hobi menyanyinya yang sempat terpendam selama kuliah, kini kembali hidup.
“Dulu ikut lomba iseng, sekarang nyanyi lebih untuk diri sendiri di rumah sambil masak atau menemani anak main.”
Namun, olahraga lah yang menjadi rutinitas barunya. “Awalnya coba-coba, ternyata manfaatnya luar biasa: sehat, bugar, bonus tubuh lebih fit!” candanya.
Ia rutin melakukan latihan kardio dan angkat beban, menjadikannya ritual me-time yang tak tergantikan.
Widia dikenal sebagai pribadi yang sangat hati-hati dalam mengambil keputusan.
“Saya selalu pikirkan matang-matang. Kalau pilihan itu dari diri sendiri, saat ada masalah, saya tak bisa menyalahkan orang lain. Ini melatih tanggung jawab,” paparnya.
Prinsip ini ia terapkan dalam segala hal, dari pola asuh anak hingga mengatur waktu antara keluarga dan hobi.
Keyakinannya pada rencana Tuhan juga menjadi pondasi.
“Saya percaya, Tuhan tak akan memberi cobaan melebihi kemampuan kita. Jadi, jalani saja prosesnya dengan ikhlas dan usaha maksimal,” ujarnya.
Ia mengajak semua orang untuk tak takut gagal, selama niatnya tulus.
Sebagai ibu, harapan Widia jernih: tetap sehat dan kuat untuk mendampingi anak-anak hingga mereka tak lagi membutuhkannya.
“Saya ingin lihat mereka tumbuh mandiri, bisa mengambil keputusan sendiri seperti yang saya ajarkan,” ucapnya.
Ia juga berkomitmen menjaga kebahagiaan rumah tangga dengan cara sederhana: komunikasi terbuka dengan suami dan menciptakan momen berkesan lewat traveling.
Bagi Widia, hidup adalah rangkaian pilihan yang harus dihadapi dengan keberanian dan kejernihan hati. Pesannya untuk para pembaca:
“Teruslah berjalan sesuai skenario Tuhan. Jangan ragu ambil risiko, asal sudah dipikirkan matang. Percayalah, selama kita berusaha, Dia akan menjaga setiap langkah.”
Ia juga menekankan pentingnya bersyukur.
“Kesehatan, keluarga harmonis, dan kesempatan menikmati hobi itu semua anugerah yang harus dirawat dengan ikhlas.”
Source image: Widia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










