Widya Sekar Pratiwi, Jangan Takut Memulai Lagi!

Iniloh.com Jakarta- Dari Kota Serang, Banten yang tenang, datang sebuah cerita tentang ketangguhan yang lahir dari kehancuran.

Widya Sekar Pratiwi, seorang perempuan yang dengan bangga menyebut dirinya sebagai ibu tunggal, membawa kita dalam perjalanan hidupnya yang penuh liku namun diwarnai dengan penerimaan dan kekuatan yang luar biasa.

Bagi Widya, Kota Serang bukan sekadar tempat kelahiran.

Kota kecil yang mungkin tak semua orang tahu, tapi buatku, kota ini sangat istimewa,” ungkapnya.

Di sinilah seluruh fondasi kehidupannya dibangun, dari kenangan manis masa kecil hingga pelajaran hidup pertama yang membentuknya menjadi pribadi yang ia banggakan hari ini.

Fondasi ini kelak menjadi penopangnya saat menghadapi gelombang terbesar dalam hidupnya.

Kini, Widya menjalani hidup dengan peran yang begitu kompleks namun ia lakoni dengan penuh kesadaran.

Ia adalah segalanya bagi anak semata wayangnya yang cantik dan berharga.

Sebagai seorang karyawan swasta, ia harus pandai menyeimbangkan peran sebagai pencari nafkah, kepala keluarga, dan sahabat bagi anaknya.

Dalam kepadatan aktivitasnya, ia tetap dengan sadar menjaga hubungan dekat dengan teman-temannya, yang ia anggap sebagai keluarga kedua yang selalu menguatkannya.

Ini adalah strategi survival-nya, memastikan dirinya tidak sendirian.

Dalam menjalani karier dan hidup, Widya memilih untuk mengambil sisi positif dari setiap pengalaman, bahkan yang paling menyakitkan sekalipun.

Bagiku, duka adalah guru yang paling jujur,” ujarnya dengan bijak.

Cara ia bertahan adalah dengan bersyukur atas apa yang dimiliki hari ini dan tidak memaksakan diri untuk hal-hal yang berada di luar kendalinya.

Sebuah filosofi yang sederhana namun membutuhkan kekuatan batin yang besar untuk dijalani.

Harapannya untuk masa depan tertuang dalam kata-kata yang sederhana namun penuh tekad.

Ia ingin bahagia bersama anaknya, tanpa bergantung pada siapa pun.

Widya ingin kariernya terus menanjak untuk memberikan kehidupan yang lebih baik. Dan yang terpenting, ia ingin tetap sehat, karena ia tidak mau anaknya kehilangan sosok ibu.

Harapan-harapan ini mencerminkan jiwa seorang pejuang yang memahami bahwa segalanya berawal dari kemampuan untuk berdiri tegak dengan kekuatan sendiri.

Pesan yang ingin disampaikan Widya kepada pembaca se-Indonesia berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam, sebuah testimoni dari pengalaman pribadi yang menghancurkan sekaligus membangunnya kembali:

“Aku pernah dihancurkan sehancur-hancurnya oleh orang yang paling aku andalkan. Tapi dihancurkan bukanlah akhir segalanya.

Justru dari situ, aku membangun kembali diriku, lebih kuat, lebih tenang, dan lebih tahu siapa yang benar-benar layak untuk dipertahankan.

Jangan takut memulai lagi, karena versi terkuat dari dirimu sedang menunggu untuk kamu temukan.”

 

 

Source image: Widya

 

You May Also Like

Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja