Wina Alicia Vikander, Never Give Up on Anything!
Iniloh.com Jakarta- Dari tanah Kalimantan, tepatnya Samarinda tempat kelahiran dan Bontang tempat tumbuh kembangnya, Wina Alicia Vikander mengukir kisah hidup yang penuh ketangguhan dan harapan.
Kehidupannya diwarnai perpindahan mengikuti dinas sang ayah, namun masa kecilnya tak sepenuhnya cerah.
“Masa kecilku honestly penuh luka yang membekas, banyak bullying waktu itu,” akunya dengan jujur.
Namun, di balik luka itu, ada benteng kokoh bernama keluarga.
“Aku tumbuh di keluarga yang penuh cinta, tegas, bijaksana, dan ngajarin aku buat mandiri,” kenang Wina tentang kedua orang tuanya yang kini telah mendahuluinya.
Fondasi cinta, kedisiplinan, dan kebijaksanaan inilah yang menjadi bekal berharganya menghadapi dunia.
Hari ini, semangat Wina terus menyala, disulut oleh cita-cita mendiang orang tuanya.
“Sekarang aku fokus nerusin cita-cita mendiang kedua orang tua,” tekadnya kuat.
Salah satu jalannya adalah melalui dunia konten kreatif.
“Konten itu salah satu pemasukan yang aku enjoy banget, karena sesuai passion & hobi aku,” jelasnya.
Aktivitas ini bukan sekadar pekerjaan, tapi sumber kebahagiaan yang selaras dengan jiwanya.
Begitu pula dengan perjalanan. Impian masa kecil itu kini menjelma menjadi hobi yang menghidupkannya.
“Travel? Awalnya cuma dream, sekarang udah jadi hobby yang bikin aku happy banget,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Setiap petualangan adalah bentuk syukur dan pencarian kebahagiaan.
Ketika ditanya tentang suka duka menjalani hobi yang dicintainya, jawaban Wina sederhana namun dalam.
“Suka-nya? Karena ini pure hobby. Duka? Honestly, none so far.”
Baginya, kunci menikmati hidup terletak pada perspektif.
“Aku nikmatin banget hidup ini karena Tuhan ada di hidupku dan aku dibesarin sama orang tua yang hebat. Life’s too short, jadi jalanin dengan hati dan bersyukur setiap hari.”
Filosofi bersyukur dan menjalani hidup dengan sepenuh hati inilah yang menjadi tamengnya, terutama setelah menghadapi ujian terberat: kehilangan kedua orang tua tercinta dalam dua tahun terakhir, termasuk sang ayah dan ibu.
Harapan dan doa Wina untuk masa depan jelas terpahat.
“Aku pengen jadi wanita sukses di karir dan pendidikan,” cita-citanya tegas.
Lebih dari itu, ia ingin mewujudkan impian besar mendiang orang tuanya: “punya usaha yang besar & berhasil.”
Kesehatan juga menjadi prioritas utamanya, sebuah kesadaran yang muncul setelah mengalami duka kehilangan yang mendalam.
“Tapi aku tetap tegar karena bekal kekuatan yang papa tanamkan sejak kecil,” ujarnya, menunjukkan ketegaran yang diwarisi dari ayahnya yang tegas dan bijaksana.
Semangat untuk terus maju, menghormati perjuangan dan cita-cita orang tua, menjadi motivasi utamanya.
Untuk para pembaca, khususnya perempuan Indonesia yang mungkin sedang berjuang, Wina menyampaikan pesan yang hangat dan penuh kekuatan, diakhiri dengan simbol dandelion yang bermakna:
“Never give up on anything. Especially buat para perempuan di luar sana yang udah patah berkali-kali, Tuhan punya plan yang lebih indah dari yang kita kira.
Masalah itu bukan buat ngejatuhin kita, tapi buat bikin kita strong, wise, and mature. And remember, keep blooming wherever you are, just like a dandelion.”
Source image: wina

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










