Wina Bugi Wijaya, SH: Raihlah Apa yang Dicita-citakan!

Iniloh.com Jakarta- Bayangkan sebuah rumah di Tangerang Selatan, di sebuah perumahan yang tenang.

Di sanalah Wina Bugi Wijaya dibesarkan, dalam naungan keluarga kecil yang hangat dan lingkungan yang baik.

Fondasi kasih sayang inilah yang kelak menjadi akar kokoh baginya untuk bertumbuh menjadi wanita yang mengenal arti keseimbangan.

Perjalanan musiknya dimulai sejak bangku SMP, dengan petikan gitar pertama yang mungkin masih canggung. Namun, bibit itu tak pernah mati.

Saat kuliah, sebuah undangan manis datang dari seorang sahabat: “Ayo kita ngeband!“, “Seru banget sih,” kenang Wina dengan semangat yang masih terasa hangat.

Di tengah riuh latihan dan gelak tawa, musik menjadi bahasa jiwa yang melengkapi pendidikannya.

Dunia akademik rupanya memiliki daya pikat yang kuat. Wina melanjutkan studi ke jenjang S2 dan akhirnya mengabdikan diri sebagai seorang dosen di sebuah kampus swasta di kotanya.

Namun, keputusan untuk berkarir di dunia edukasi bukanlah akhir dari petualangan musiknya.

Justru di sinilah orkestra kehidupannya mulai menemukan iramanya yang khas.

Ia membuktikan bahwa profesi yang serius tidak harus membunuh hobi.

Meskipun kerjaan saya di bidang edukasi, saya tetap menjalankan hobi saya, yaitu main musik,” ujarnya.

Seringkali, ia dan suami menciptakan momen-momen intim mereka sendiri—bermusik di rumah, menciptakan kenangan manis yang tak ternilai.

Tak hanya itu, kreativitasnya juga ia tuangkan dalam pembuatan konten kegiatan kampus, menjahit dua dunianya menjadi satu.

Kunci dari harmoni indah ini? Dukungan.

Tentunya ada support. Kami membesarkan anak-anak bersama-sama, jadi saya tetap bisa bekerja dan ngonten.

Kalimat sederhana ini adalah mantra yang powerful. Dukungan dari sang suami dalam mengasuh anak membuatnya tak harus memilih antara berkarya dan mengasuh keluarga.

Ketika ditanya tentang suka duka, jawabannya penuh syukur.

Alhamdulillah lebih banyak sukanya, karena saya ambil jam mengajar di beberapa hari saja, sisanya banyak waktu untuk keluarga.”

Keputusannya untuk mengatur jam kerjanya dengan bijak adalah strategi cerdas seorang ibu yang memahami skala prioritas.

Harapan Wina untuk para ibu di luar sana tulus dan menyentuh.

Ia berharap setiap ibu bisa merasakan kebahagiaan yang sama, mendapatkan dukungan dari keluarga, sehingga mereka tetap bisa menekuni hobinya.

Ia melihat potensi besar di era digital ini, “memanfaatkan sosial media, yang mungkin akan mendatangkan rejeki.”

Baginya, hobi bukan sekadar pelipur lara, tapi bisa menjadi sumber rezeki dan kepuasan batin yang menopang identitas dirinya.

Pesan penutupnya adalah sebuah lagu penyemangat untuk kita semua, terutama para ibu:

“Raihlah apa yang dicita-citakan, meski itu hal sederhana dan mungkin tidak mudah, tetapi yakinlah pasti ada jalan.”

 

 

Source image: wina

You May Also Like

Salsabila Wijaya, Tak Perlu Menjadi Paling dalam Beberapa Hal Cukup Jadi Orang Mau Belajar
Salsabila Wijaya, Tak Perlu Menjadi Paling dalam Beberapa Hal Cukup Jadi Orang Mau Belajar
Astrellita Trisnawati Wijaya, Setiap Orang Dapat Melatih Diri Untuk Fokus Hal Positif dan Terus Belajar
Astrellita Trisnawati Wijaya, Setiap Orang Dapat Melatih Diri Untuk Fokus Hal Positif dan Terus Belajar
Wina Wz Lybaz, Jalankan Pola Hidup Sehat Akan Buat Kita Kuat Dalam Menjalani Apapun Kedepannya.
Wina Wz Lybaz, Jalankan Pola Hidup Sehat Akan Buat Kita Kuat Dalam Menjalani Apapun Kedepannya.
Wina Lerina, Kenali Potensi Diri Kita, Tekuni dan Jadilah Orang yang Beri Manfaat Positif Bagi Orang Sekitar
Wina Lerina, Kenali Potensi Diri Kita, Tekuni dan Jadilah Orang yang Beri Manfaat Positif Bagi Orang Sekitar
RA. Alia Wijaya, Jangan Pernah Lelah Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat
RA. Alia Wijaya, Jangan Pernah Lelah Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat
Wina Linus, Mereka yang Berbahagia, Bukan Berarti Tidak Bermasalah!
Wina Linus, Mereka yang Berbahagia, Bukan Berarti Tidak Bermasalah!