Winda Aprilia, Kita Usahakan Menjadi Wanita yang di Hatinya ada Kebaikan!

Iniloh.com– Kehidupan Winda Aprilia diwarnai oleh sebuah kontras yang membentuknya sejak dini: tumbuh dalam keadaan “dingin dan hangat secara bersamaan”.

Masa kecil ini, meski tak dijelaskan detailnya, mengisyaratkan pengalaman yang kompleks.

Mungkin perpaduan disiplin dan kelembutan, tantangan dan dukungan, atau lingkungan yang menuntut adaptasi konstan.

Kontras inilah yang mungkin mengasah ketangguhan dan fleksibilitasnya, bekal berharga untuk fase kehidupan yang dijalaninya sekarang: seorang ibu rumah tangga sekaligus wanita yang berkarya.

Ibu rumah tangga pekerjaan juga ya?” ujar Winda dengan nada khas yang menggambarkan realitas kesehariannya.

Kalimat sederhana ini menyimpan beban sekaligus kebanggaan.

Sebagai ibu rumah tangga, tanggung jawabnya tak pernah benar-benar usai – mengurus anak, mengelola rumah, memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi.

Namun, gelar “pekerjaan juga“,  mengungkapkan bahwa di luar peran domestik itu, Winda juga aktif berkontribusi secara ekonomi, entah melalui bisnis, pekerjaan sampingan, atau karier profesional.

Ini adalah peran ganda yang menuntut energi luar biasa.

Dan konsekuensinya jelas: “Ga ada liburnya”.

Kalender Winda dipenuhi tuntutan tanpa jeda, di mana hari “libur” seringkali hanya berarti pergeseran fokus pekerjaan, bukan benar-benar istirahat total.

Ini adalah pengakuan jujur tentang ritme hidup yang padat dan melelahkan yang dijalani banyak wanita modern.

Di tengah kesibukan yang tiada henti, satu harapan mengemuka dengan sangat kuat dari Winda: “Semoga selalu diberikan sehat.”

Baginya, kesehatan bukan sekadar keinginan pribadi, melainkan fondasi absolut bagi segala aspek kehidupan.

Ia melihatnya dengan sangat pragmatis dan penuh kesadaran: “Karena uang (ekonomi) juga ga akan ada artinya kalo sakit, orang-orang (keluarga,sosial) bakal merasa direpotkan, karir juga pasti hancur.

Perspektif ini lahir dari pengalaman atau pengamatan mendalam.

Winda memahami bahwa sakit tidak hanya merugikan diri sendiri secara fisik, tetapi juga menjadi beban finansial dan emosional bagi keluarga serta lingkaran sosial.

Lebih jauh, penyakit bisa menghentikan laju karier atau usahanya secara tiba-tiba.

Kesehatan, bagi Winda, adalah investasi utama, modal tak ternilai untuk bisa terus menjalankan peran gandanya secara optimal, berkontribusi pada keluarga, dan mandiri secara finansial tanpa merepotkan orang lain.

Filosofi hidup Winda terangkum indah dalam sebuah quotes yang paling ia sukai:

“Kita usahakan jadi wanita yang di hatinya ada kebaikan, di kepalanya ada ilmu dan didompetnya ada uang”

 

 

 

Source image: winda

You May Also Like

Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Bella Netania Alvarez, Jadi Wanita Tak Hanya Berani Bermimpi Tapi Mengejarnya
Bella Netania Alvarez, Jadi Wanita Tak Hanya Berani Bermimpi Tapi Mengejarnya
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Arum Wibowo, Jadilah Pribadi yang Positif dan Selalu Tebar Kebaikan Kebahagiaan Ke Sesama
Arum Wibowo, Jadilah Pribadi yang Positif dan Selalu Tebar Kebaikan Kebahagiaan Ke Sesama
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Dila Manik, Dengan Semangat Positif Masa Depan Kita Kan Bawa Kebaikan Bagi Banyak Orang
Dila Manik, Dengan Semangat Positif Masa Depan Kita Kan Bawa Kebaikan Bagi Banyak Orang