Windy Erna Butarbutar, Semua Bisa Dibeli Tetapi Otot Tetap Harus Dilatih

Iniloh.com Jakarta- Windy adalah seorang perempuan yang lahir dan besar di Tangerang. Meskipun berdarah Batak, Windy tumbuh dalam keluarga yang berkomunikasi dalam bahasa Indonesia sehingga hanya memahami sedikit bahasa Batak.

Ia mewarisi dua karakter kuat dari orang tuanya: disiplin dari sang ayah dan sifat rapi serta bersih dari sang ibu.

Kombinasi nilai ini membentuk kepribadian Windy yang terorganisir dan konsisten.

Perjalanan Windy menuju gaya hidup sehat dimulai setelah ia melahirkan pada tahun 2020.

Selama masa kehamilan, berat badannya naik 27 kilogram, dan banyak orang meragukan kemampuannya untuk kembali ke bentuk tubuh semula.

Namun, Windy menggunakan komentar tersebut sebagai motivasi untuk membuktikan bahwa ia bisa.

Hanya tiga bulan setelah melahirkan, ia memulai rutinitas olahraga, mengandalkan tutorial dari YouTube.

Dengan konsistensi, ia bahkan tetap berolahraga di rumah saat pandemi, menggunakan treadmill dan mulai mendalami latihan beban.

Suami Windy memainkan peran penting dalam perjalanannya. Dukungan penuh dari suami memberinya waktu untuk melakukan me time berupa olahraga, bahkan di tengah kesibukan mengurus anak.

Latihan beban yang Windy lakukan menghasilkan transformasi tubuh yang signifikan, dan teman-temannya mulai tertarik untuk dilatih olehnya.

Melihat antusiasme ini, Windy mengambil sertifikasi dari Rai Institute dan belajar langsung dari Ade Rai.

Pada tahun 2020, ia memulai inisiatif kelas zoom dengan nama @fitbarengwindy, khusus untuk perempuan, terutama para ibu rumah tangga yang kesulitan meninggalkan rumah karena harus menjaga anak.

Ia memahami tantangan tersebut karena pernah mengalaminya sendiri. Dengan membuka kelas daring, Windy ingin membantu para ibu tetap aktif dan sehat tanpa harus meninggalkan rumah.

Walau awalnya peminat kelas zoom sangat sedikit, Windy terus berjuang. Saat ini, ia merasa bangga karena banyak perempuan yang terbantu oleh program olahraganya, terutama dalam melawan obesitas dan meningkatkan kesadaran pentingnya latihan beban.

Baginya, latihan ini bukan hanya tentang membentuk tubuh tetapi juga menjaga kesehatan untuk masa depan, agar tetap bugar dan tidak merepotkan anak di masa tua.

Windy percaya bahwa kesehatan adalah investasi terbesar. “Semua bisa dibeli, tetapi otot harus dilatih dan tidak bisa dimiliki secara instan,” katanya.

Ia ingin menginspirasi lebih banyak orang untuk menjaga tubuh mereka dan memberikan yang terbaik sebelum datangnya sakit.

Bagian favorit tubuhnya adalah glutes, yang ia bentuk dengan usaha keras hingga akhirnya terlihat proporsional.

Dengan semangatnya untuk terus berbagi, Windy berharap semakin banyak perempuan memahami manfaat latihan beban dan menjadikannya bagian dari rutinitas hidup sehat.

Pesan Windy untuk kita semua di akhir perjumpaannya,

“Pada saat tubuh sehat, impian-impian besar dapat diraih. Tapi saat sakit, impian satu-satunya adalah sembuh. Jangan tunggu sakit untuk mulai hidup sehat,”

 

Source image: windy

You May Also Like

Early Agustina, Bukan Kita Hebat Tetapi Allah Permudahkan Semua Urusannya
Early Agustina, Bukan Kita Hebat Tetapi Allah Permudahkan Semua Urusannya
Juleee Zii, Sang Pemenang Tak Bercerita Tetapi Memberi Bukti
Juleee Zii, Sang Pemenang Tak Bercerita Tetapi Memberi Bukti
Novi Sagita Triyanti, Keberhasilan Bukan Milik Orang Pintar Tetapi Mereka yang Senantiasa Berusaha
Novi Sagita Triyanti, Keberhasilan Bukan Milik Orang Pintar Tetapi Mereka yang Senantiasa Berusaha
Pangestika Nadiararas, Hidup Itu Bukan Lomba Lari Tetapi Lomba Berbagi
Pangestika Nadiararas, Hidup Itu Bukan Lomba Lari Tetapi Lomba Berbagi
Dhea Regita, Bukan Aku yang Hebat, Tetapi Doa Orang Tuaku yang Kuat
Dhea Regita, Bukan Aku yang Hebat, Tetapi Doa Orang Tuaku yang Kuat
Windy Luciandri Didarwish, Jadilah Versi Terbaik Kita, Bukan Versi Kelas Dua Orang Lain
Windy Luciandri Didarwish, Jadilah Versi Terbaik Kita, Bukan Versi Kelas Dua Orang Lain