Wiqey Christine, Jangan Jadikan Usia Sebuah Batasan untuk Tetap Berlari
Iniloh.com Jakarta- Butuh motivasi untuk tetap konsisten sebagai pelari? Yuk simak potret Wiqey Christine, pelari yang sudah mengikuti beragam race marathon. Ia berbagi trik jaga performa dan kesehatan agar tetap tampil prima di sini.
Wiqey Christine lahir di Malang, tapi dibesarkan di Magelang. Ia menjalani pendidikan dari SD sampai SMA di Magelang. Saat kuliah, Wiqey baru kembali ke Malang.
Wiqey masih memiliki kenangan selama tinggal di kota Magelang. Menurutnya, meski Magelang itu kota kecil tapi suasananya enak banget. Tidak ada hiruk pikuk seramai di Jakarta dan hawanya adem.
“Orang-orang di sana juga ramah, masih yang ewuh pakewuh kalau orang Jawa bilang. Beda sama ibukota karena aku sempat tinggal di Jakarta juga selama sembilan tahun. Orangtua masih disana jadi kalau pulang kampung ya ke Magelang. Cinta banget sama Magelang karena semua kenangan masa kecil aku ada disana,” tutur Wiqey memulai perkenalan.
Wiqey berprofesi sebagai senior arsitek di salah satu konsultan arsitek di Denpasar. Proyek yang dihandle oleh Wiqey selama ini condong ke hospitality, seperti resort dan hotel besar. Meskipun sibuk, Wiqey tetap meluangkan waktu. Ia tetap bisa lari karena memang berkomitmen untuk jaga kesehatan. Kalau ada waktu luang, Wiqey akan memilih memanfaatkannya untuk lari.
“Karena ya udah yang kebiasaan dan bikin happy. Kerjaan emang full apalagi handle beberapa proyek di Indonesia dan luar negeri tapi tetep harus disempatkan, tujuannya juga untuk jaga stamina,” kata Wiqey.
Wiqey mulai memilih rutin berolahraga lari diawali dari ingin menurunkan berat badan. Wiqey sempat memiliki berat badan yang tidak ideal setelah melahirkananakdi tahun 2013 dan 2015.
“Karena cara yang bagus menurunkan berat badan adalah banyak-banyak lakukan kardio. Lari itu kardio kan jadi ya mencoba. Lama kelamaan malah menikmati trus jadi hobi. Apalagai pas di Jakarta mulai kenal komunitas, dari situ mulai lebih giat. Ikut race pertama kali Jakarta Marathon yang masih 5K,” ungkap Wiqey.
Ketertarikan Wiqey mengikuti race berlanjut ke Fun Run Milo Run, One Run, kemudian mencoba Half Marathon Borobudur Marathon. Berlanjut sampai ke Maybank Marathon, Trail Run di Bali Trail Run. Terbaru, ia mengikuti Full Marathon di Jogja Marathon.
“Suka dukanya, sisi menyenangkannya ialah jadi memiliki banyak teman. Terus bisa merasakan solidaritas para pelari itu tinggi, banyak yang support. Itu hal yang luar biasa banget. Sementara sisi dukanya, hampir di bilang ga ada. Karena emang bikin happy. Kecuali kuku kaki copot deh, belum sah jadi pelari kalo kuku kaki belum copot,” ungkap Wiqey seraya disusul tawa.
Wiqey merasakan banyak manfaat dari berlari. Tak hanya benar-benra bisa menurunkan berat badan, tapi tubuh jadi lebih fit. Perkembangan positif itu juga meningkatkan kepercayaan diri Wiqey.
“Ternyata aku mampu loh dari yang 5k lalu jadi 10K lanjut ke 21K sampai akhirnya 42K. Di usia aku yang sekarang 42 itu ga mudah lari jauh kan. Apalagi aku udah bukan anak ABG lagi, aku 42 tahun. Orang bilang aku masih seperti 30an, ya itu bonus karena rajin olahraga. Perawatan ya aku hanya sekedarnya bukan yang rajin ke salon untuk treatment ini itu.
Karena dengan olahraga dan berkeringat itu udah detoks alami badan, keluarin hormon dopamine yang bikin kita happy, efek nya ya jadi keliatan awet muda, karena kulit jadi lebih kenceng, otot kaki, core, semuanya juga makin kuat otomatis bodi jadi makin oke juga,” papar Wiqey yang makin bangga dengan diri sendiri.
“Nah pesan aku, lari itu adalah olahraga paling sederhana yang bisa kita lakukan. Kalau belum bisa jauh gapapa, dicoba dulu 30 menit lalu tingkatin jadi 1 jam. Teruslah konsisten, karena itu kunci utama dan nikmati proses untuk bisa lebih kuat. Karena untuk bisa lari jauh dan benar itu perlu waktu,” imbuh Wiqey berbicara kepada pembaca yang mungkin sudah ada niatan jaga kesehatan tubuh.
Demikian itu profil Wiqey Christine, perempuan berusia 42 tahun yang bisa taklukkan rute full marathon. Untuk menutup perjumpaan ini, Wiqey menyampaikan quotes untuk semua pelari.
“Tetaplah berlari lalu jangan lupa katakan pada diri sendiri kalau kita bisa dan kita kuat. Dan jangan jadikan usia sebuah batasan untuk tetap berlari. Salam sehat,” tutup Wiqey.
source image: wiqey

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










