Wira Hanum, Buatlah Diri Kita Berharga Dimanapun Berada
Iniloh.com Jakarta- Wira Hanum, seorang wanita asal Jakarta, memiliki kenangan masa kecil yang indah. Keharmonisan keluarganya membuat dirinya merasa hangat dan dicintai, terutama dengan kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tuanya, bapak dan mamah.
Namun, hidupnya berubah drastis ketika mamahnya meninggal saat Hanum masih kelas 4 SD.
“Kehidupan yang indah berubah jadi hampa setelah kehilangan orang yang paling aku cintai,” ungkapnya dengan sedih.
Kehilangan ini membuat Hanum menutup diri dari dunia luar dan menjadi lebih introvert, takut menghadapi hidup tanpa kehadiran ibunya.
Baginya, seorang ibu adalah sosok malaikat tanpa sayap yang selalu ada di sisi kita.
Meskipun hidupnya terasa berat tanpa mamah, Hanum terus berusaha bangkit. Ia tahu bahwa hidup harus tetap berjalan, dan ia bertekad untuk sukses, sehat, dan membahagiakan bapaknya.
Menjadi model busana dan ibu rumah tangga adalah cita-cita Hanum, dan bapaknya sangat mendukung hal tersebut.
Namun, takdir berkata lain. Tepat saat Hanum menyelesaikan skripsi di semester akhir, Allah memanggil bapaknya. Di usia 22 tahun, Hanum kehilangan kedua orang tuanya, menjadikannya anak yatim piatu.
“Bagaikan burung yang terbang di langit dengan sayap patah,” ungkap Hanum, menggambarkan betapa beratnya hidup tanpa kedua orang tuanya.
Hanum memulai kariernya di dunia modeling pada tahun 2017, saat masih kuliah. Bapaknya sangat mendukung, baik secara moril maupun materil.
Meskipun tidak memiliki dasar modeling, dengan bantuan sahabat dan keluarga, Hanum berhasil meraih juara 2 dalam lomba pertama yang diikutinya.
Dari situ, ia semakin banyak mengikuti event dan lomba hingga akhirnya memenangkan juara 1 di Tangcity Catwalk.
Namun, setelah Ayahanda meninggal, Hanum sempat vakum dari dunia media sosial. Ia kehilangan semangat dan merasa hidupnya runtuh. Namun, ia yakin bahwa suatu hari nanti ia akan bangkit kembali.
Pada tahun 2020, Hanum dilamar, dan di usia 25 tahun, ia menikah. Setelah menikah, Hanum kembali menemukan semangat hidupnya.
“Struggle demi struggle, tetapi setelah menikah, semangatku mulai kembali,” katanya. Ia mulai belajar membuat konten video pada tahun 2022 setelah kelahiran anaknya. Meski awalnya sulit, Hanum terus belajar secara otodidak, mengikuti webinar, dan mengasah kemampuannya. Meskipun menguras waktu dan energi, ia tidak menyerah. “Yang penting niat, usaha, dan langsung praktek,” tegasnya.
Dalam perjalanan kariernya sebagai content creator, Hanum belajar bahwa keberhasilan tidak datang begitu saja.
Kualitas dan kuantitas konten sangat penting, dan memiliki ciri khas adalah kunci untuk menarik brand kolaborasi.
“Buatlah diri kamu berharga di mana pun kamu berada,” pesan Hanum. Ia juga menekankan pentingnya berani mencoba dan terus berinovasi, karena rezeki bisa datang dari jalan yang tidak terduga.
Harapan Hanum adalah menjadi manfaat bagi keluarganya dan orang lain. Ia ingin memberikan semangat kepada orang-orang bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, namun setiap kesulitan yang kita hadapi adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. ”
Hadiah tak selalu dibungkus dengan indah, tapi di dalamnya selalu ada kejutan yang tak ternilai harganya,” tutupnya dengan penuh rasa syukur.
Source image: hanum

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










