Wulandari, Jadilah Diri Sendiri dan Syukuri Setiap Prosesnya
Iniloh.com Jakarta- Wulandari, perempuan berdarah Betawi asli yang lahir dan besar di Depok, adalah bukti bahwa passion bisa tumbuh subur di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga.
Dengan senyum khasnya, ia membagikan cerita: “Aku lahir di tanah Betawi, tapi Depok adalah rumah yang membesarkanku.
Di sini aku belajar arti keluarga dan keteguhan.”
Latar belakang budaya Betawi yang kental mewarnai kepribadiannya, ramah, blak-blakan, dan penuh semangat.
Sejak kecil, Wulandari sudah tertarik pada dunia kecantikan.
Hobi makeup dan editing konten ia geluti sejak remaja, meski awalnya hanya sekadar iseng.
“Dulu aku cuma suka bereksperimen dengan bedak dan lipstik milik mama.
Lama-lama, aku mulai rekam proses makeupku dan edit pakai aplikasi sederhana,” kenangnya.
Kini, hobi itu telah menjelma menjadi profesi sebagai beauty content creator. “Aku nggak nyangka bisa sampai di sini. Ternyata, konsistensi itu kunci!” ujarnya.
Menjadi kreator konten kecantikan bukan tanpa tantangan. “Nggak mudah bikin konten yang menarik.
Butuh effort besar, dari pencahayaan, angle, sampai editing. Kadang sambil masak atau nemenin anak belajar, aku masih mikirin ide konten,” ceritanya sambil tertawa.
Namun, bagi Wulandari, proses itu justru menjadi pelepas stres.
“Pas lagi jenuh ngurus rumah, makeup dan editing bikin mood aku langsung reset. Kayak dapat me-time gratisan!”
Sebagai ibu rumah tangga, Wulandari piawai membagi waktu. Pagi hingga siang ia fokus pada keluarga, sambil sesekali menyiapkan konsep konten.
Sore hari, ia menyisihkan 2-3 jam untuk produksi konten. “Aku nggak mau keluarga terbengkalai.
Jadi, waktu buat konten harus quality time juga, efisien tapi hasil maksimal,” tegasnya.
Ia mengaku, dukungan suami dan anak-anak menjadi motivasi terbesarnya. “Mereka selalu bilang, ‘Mama keren!’ Itu bikin aku semangat terus.”
Kreativitas Wulandari tak lepas dari prinsipnya:
“Coba hal baru! Kalau stuck, aku eksperimen dengan teknik makeup atau konsep konten yang belum pernah dicoba. Dari situ, ide-ide segar muncul.”
Ia juga bergabung dengan management creator untuk menambah wawasan.
“Dari komunitas ini, aku belajar teknik branding sampai negosiasi dengan brand.
Alhamdulillah, mulai ada tawaran kolaborasi, meski aku masih pemula,” ucapnya bersyukur.
Di balik kesibukannya, Wulandari punya ritual self-care yang unik: memberikan afirmasi positif pada diri sendiri.
“Setiap pagi, aku berkaca sambil bilang, ‘Kamu bisa, Wan! Hari ini pasti baik.’
Bersyukur itu wajib. Aku ingatkan diri: nggak perlu iri sama pencapaian orang, fokus sama progres sendiri.”
Pesan ini ia sebarkan ke sesama ibu melalui kontennya.
“Aku ingin perempuan tahu: jadi ibu rumah tangga bukan halangan buat berkarya. Kita bisa multitasking, asal ada kemauan!”
Harapannya ke depan sederhana: “Aku ingin konsisten dan terus berkembang. Semoga bisa kolaborasi dengan brand besar, sekaligus tetap jadi ibu yang baik untuk anak-anak.”
Ia juga berencana membuat konten edukatif seputar balance antara keluarga dan karir.
“Banyak ibu muda yang ragu mulai berkarya. Aku mau tunjukkan, kita bisa!”
Melalui akun Instagram @nwulndr, Wulandari membagikan tutorial makeup simpel, tips editing, serta cuplikan kesehariannya yang penuh tawa.
“Aku nggak mau terlihat sempurna. Justru keasikan blunder saat makeup kadang jadi konten paling relate buat followers,” katanya.
Dengan gaya down-to-earth dan energik, ia berhasil menarik perhatian 15 ribu lebih pengikut yang mayoritas ibu muda.
“Jadilah diri sendiri, syukuri setiap proses. Nggak perlu jadi orang lain buat bisa bersinar.”
Source image: wulandari

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










