Yashinta Putri Dwi A: Sukses Jalani Profesi Sebagai Dosen Sekaligus Pengusaha
Iniloh.com Salatiga– Yashinta Putri Dwi A, berprofesi sebagai dosen program Bisnis Digital Politeknik Bhakti Semesta. Selain mengajar, Yashinta sibuk dengan menjalankan dan mengembangakan usaha kecil dibidang fashion retail @myriseindo.
Yashinta berasal dari kota kecil Salatiga, Jawa Tengah. Menurut Yashinta, Salatiga adalah kota yang bersuhu udara sejuk, tetapi tidak terlalu ramai, dikelilingi beberapa gunung. Bagi Yashinta, Salatiga juga merupakan kota yang damai dan masuk jajaran kota dengan toleransi tinggi.
Kota Salatiga yang damai itu menurut Yashinta telah mempengaruhi pola pikirnya. Ia menjadi sosok yang selalu dapat mensyukuri kehidupan.
“Saya dapat bekerja, merawat anak, keluarga, melakukan hobi, dan lain-lain. Meskipun belum sepenuhnya life balance saya dapatkan, tetapi tidak pernah berhenti mengupayakan hal tersebut,” ungkap Yashinta.
Bagi Yashinta, kebahagiaan hidup dalam segala aspek merupakan tujuan. Oleh karenanya, Yashinta selalu berusaha berubah ke arah yang lebih baik dalam segala hal. “Hidup dengan baik fokus ke depan memiliki tujuan jelas berpegang pada Allah, begitulah hidup yang saya jalani,” kata Yashinta.
Yashinta memerinci harapan dan doanya agar kebahagiaan hidup itu terwujud. Banyak hal ingin dicapai oleh Yashinta di antaranya keluarga yang sehat, dapat membahagiakan keluarga, orang tua, dan saudara.
Selain itu, diharapkan juga bisa memperoleh finansial freedom. Terkait dengan bisnis, Yashinta berharap usaha kecilnya bisa menjadi besar dan bermanfaat untuk sekitr dengan minimal bisa membuka lapangan pekerjaan. Yashinta pun masih memiliki keinginan untuk bisa melanjutkan studi ke negara lain.
“Meski terkadang dengan banyaknya doa, harapan dan keinginan cukup membuat saya merasa gemas untuk segera mencapainya tetapi kok belum sampai-sampai,” ujar Yashinta lalu tertawa. Akan tetapi, meskipun terlihat sulit, ia yakin dengan sikap optimis pasti bisa meraihnya.
“Berpegang pada keyakinan Allah Swt pasti mampukan, maka saya selalu mengafirmasikan positif semua doa saya. Tentu agar energi positif masuk ke diri saya, semamgat saya tidak padam,” imbuh Yashinta.
Kepada pembaca Nosel, Yashinta menyampaikan pemikirannya bahwa kita sebaiknya bisa menjadi manusia yang menghargai hidup, memaknai hidup, mensyukuri hidup. “Jangan mudah menyerah. Tetapkan tujuan berjalanlah kearahnya, Tuhan pasti tuntun mana yang terbaik,” kata Yashinta.
Yashinta menyampaikan hal itu karena ia memiliki trauma di masa kecil. Ia tidak suka melihat orang tuanya diremehkan. Maka, Yashinta pun bekerja keras dan mencapai profesinya sekarang yakni menjadi dosen. “Jujur profesi dosen tidak pernah tertulis dibucket list hal yang harus saya capai, tentu bukan merupakan cita-cita saya. Saya teringat cita-cita saya waktu itu hanya ingin agar orang tua saya tidak diremehkan lagi,” ujar Yashinta.
Orang tua Yashinta adalah seorang sopir kantor. Ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Keduanya tidak melanjutkan profesi tersebut di usia tertentu dan memilih menjadi pedagang bakso keliling.
“Tetapi saya memiliki keinginan untuk bersekolah. Orang tua saya hanya berani menyekolahkan saya dilevel D3 karna takut jika nanti tidak dapat membayar semesteran. Maka D3 dengan harga paling murah menjadi pilihan saya.
Pun saya mulai berjualan online menjadi reseller. Qodratullah, orang tua saya baksonya laris menjadi dikenal, akhirnya saya mampu melanjutkan S1. Hasil online shop saya bisa terkumpul, saya bisa membuka 1 toko di sekitar kampus saya berada.
Alhamdulillah keadaan hidup mulai baik. Sampai pada akhirnya saya dapat melanjutkan ke jenjang Magister S2. Lulus pun menjadi dosen belum terfikirkan. Karena cita-cita utama saya masih tetap ingin menjadi pengusaha,” kenang Yashinta.
Perkembangan usaha kecilnya ternyata tidak mengecewakan. Sambil mengajar sebagai dosen, Yashinta sampai sekarang masih melanjutkan usaha retail fashionnya.
“Allhamdulillah wa syukurillah toko saya lancar, pegawai saya sudah dapat dipercaya. Kemudian saya mencoba mengaktualkan diri saya dengan merambah pada profesi yang longgar, bisa tetap mengurus usaha. Saya mencoba mendaftar disatu kampus dan diterima. Allhamdullilah sampai sekarang.
Terkadang kita memiliki tujuan, tetapi Allah akan tuntun yang tepat. Allhamdulillah usaha saya tetap ada juga,” tutup Yashinta.
Image source: yasinta

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










