Yeni Arianty, Semua Ada Masa dan Ceritanya. Lalui, Hadapi, dan Jalanilah
Iniloh.com Jakarta- Yeni Arianty, perempuan asal Denpasar, Bali, adalah bukti nyata bahwa ketangguhan lahir dari perjuangan.
Dibesarkan tanpa kehadiran orang tua, ia belajar mandiri sejak dini, menghadapi hidup dengan tekad baja.
Kini, sebagai ibu sekaligus pelari berdedikasi, Yeni membuktikan bahwa keterbatasan masa lalu bukan penghalang untuk meraih kebahagiaan dan merajut mimpi.
Yeni tumbuh di Denpasar, kota yang ia sebut “indah namun penuh ujian”. Tanpa sosok orang tua, ia harus cepat dewasa.
“Aku belajar mengurus diri sendiri sejak kecil. Rasanya, aku harus lebih kuat dari anak-anak seusia waktu itu,” kenangnya.
Meski berat, masa kecil itu membentuknya menjadi pribadi yang gigih. Denpasar, dengan budaya dan semangat komunalnya, memberinya kekuatan untuk terus melangkah, meski kerap sendirian.
Sebelum terjun ke dunia lari, Yeni bekerja di industri jasa sebagai head store. Ia juga menjalani peran sebagai ibu tunggal dari satu anak.
“Waktu itu, hidup hanya berputar antara kerja dan mengurus anak. Tapi ada rasa hampa,” ungkapnya.
Titik baliknya datang saat ia mengenal lari—sebuah hobi yang awalnya dilakukan untuk melepas stres.
“Awalnya coba-coba lari sendiri. Tapi setelah ketemu komunitas, semangatku makin berkobar,” ujarnya.
Bergabung dengan komunitas lari tidak hanya memberinya teman baru, tetapi juga tujuan.
Yeni mulai mengikuti berbagai event lari, meski harus berjuang menyeimbangkan waktu antara pekerjaan, latihan, dan keluarga.
“Aku sering begadang menyelesaikan tugas kantor agar bisa bangun pagi untuk lari. Tapi demi passion, semua terasa worth it,” tambahnya.
Bagi Yeni, lari adalah meditasi yang membebaskan. “Saat berlari, aku merasa semua beban hilang. Ini cara aku menghargai diri sendiri,” ucapnya.
Namun, tantangan kerap muncul. Ia harus pandai membagi waktu antara jadwal shift kerja yang padat, mengasuh anak, dan komitmen latihan.
“Kalau anak sakit atau ada meeting dadakan, latihan pasti tertunda. Tapi aku selalu kembali ke trek, sekalipun cuma lari 30 menit,” katanya.
Meski belum bisa berlatih seintensif pelari profesional, Yeni tak patah semangat.
Ia aktif mengikuti event lari, menjadikannya ajang mengukur progres diri.
“Tiap garis finish ku capai, itu pengingat bahwa aku bisa lebih dari yang kubayangkan,” ujarnya.
Di balik kesibukannya, harapan Yeni sederhana: ia ingin keluarga kecilnya sejahtera dan bahagia.
Untuk diri sendiri, ia berdoa agar tetap sehat dan kuat. “Aku mau lari makin kencang, fisik makin bugar. Biar bisa jadi contoh buat anakku: selama ada kemauan, pasti ada jalan,” tekadnya.
Yeni percaya bahwa hidup adalah serangkaian pilihan. Pesan motivasinya singkat namun penuh makna:
“Semua ada masanya, semua ada ceritanya. Lalui, hadapi, dan jalani.
Tidak ada yang tidak mungkin selagi kamu mau memulainya. Pilihannya adalah kamu mau Start atau Finish.”
Bagi dia, kunci keberhasilan bukan terletak pada kecepatan, melainkan keberanian mengambil langkah pertama.
Source image: yeni
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
