Yenni Wahid Bahas KTT G20 Sampai Tantangan Politik Domestik Indonesia 2024 di ROF Singapura
Nosel Singapura- Zannuba Ariffah Chafsoh, atau populer dengan sapaan Yenny Wahid baru saja ikut serta hadir dan berbicara di acara bergengsi Asia bertajuk Regional Outlook Forum 2023 yang diselenggarakan oleh ISEAS Yusof Ishak Institue dan berlangsung di Hotel Shangrila, Orange Grove Rd, Singapura. ( 10/01/23).
Yenny memaparkan dalam orasinya dengan judul “ Indonesia, Policy Issues and Political Landcape in the Upcoming General Election”. Ia memaparkan banyak segi, sudut pandang dan elemen-elemen penting mengenai isu dan kebijakan yang keluar dalam landskape pemilu di Indonesia, ditahun 2023.
Berbagai subjek, mulai dari implikasi dan dampak hukum bisnis yang baru diperkenalkan dan hukum pidana, pengambilan KTT G20, hingga tantangan politik domestik yang ada di Indonesia. Juga beberapa tren dasar yang mempengaruhi pemilu 2024 mendatang.
Indonesia sebagai negara terbesar demokrasi di dunia dengan peringkat ketiga setelah Amerika Serikat dan India tentu saja menjadi bagian penting dan mendapatkan perhatian utama dari negara-negara di regional Asia Tenggara dan lainnya.
Indonesia berada di kategori “Flawed Democracy” dengan skor 6,71 menempati urutan ke-52 di dunia dari total 165 negara. Merangkum dari EIU Democracy Index dan Freedom in the World, sudah ada beberapa indeks demokrasi Indonesia yang dinilai sangat baik, yaitu fungsi pemerintah, partisipasi politik, proses pemilu dan pluralisme, kebebasan sipil, proses pemilu, pluralisme dan partisipasi politik, fungsi pemerintah, otonomi personal dan hak individu.
Yenni Wahid yang datang bersama Anies Baswedan ini hadir Bersama para tokoh-tokoh penting dari negara Asia Tenggara. Sedang dari ROF Singapura yang di inisiasi oleh ISEAS- Yusof Ishak Institute ini para susunan pengawas dan penasehat dari para pejabat utama Singapura seperti Menlu Singapura: Prof Chan Heng Chee, M Rajaram serta pejabat lainnya, sedang bertindak sebagai Penasehat seniornya ialah Tan Chin Tiong adalah Direktur ISEAS-Yusof Ishak Institute dari 1 Maret 2012 hingga 14 Januari 2018
Tema utama untuk tahun penyelenggaraan 2023 ini ialah “ Understanding The Drivers Of Change In A Disrupted World.” Tujuan diadakannya acara ini ialah untuk bersama-sama mengatasi beragam stimulan yang berpotensi mengganggu pertumbuhan dan kestabilan dari negara-negara di sebuah kawasan.
Karena yang berpotensi terganggu tidak hanya sebuah tatanan ekonomi secara global, tetapi juga lebih mendasar lagi sebuah sebuah nilai-nilai utama prinsip negara, paradigma dan kearifan dari masing-masing negarr, semisal seperti identitas khas, agama ataupun ideologi politik.
Dalam forum ini berupaya untuk mengeksplorasi kekuatan yang mendorong pergeseran tektonik global dalam urusan dunia dan membahas implikasinya terhadap Asia Tenggara.
Dampak luas pandemi Covid-19 pada kesehatan, perdagangan, keuangan, dan politik global masih berjalan dengan sendirinya, bahkan ketika guncangan baru invasi Rusia ke Ukraina terhadap energi global dan ketahanan pangan memperburuk tekanan ekonomi dan keuangan pada banyak negara yang sarat utang di seluruh dunia. ( ie)

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










