Yorisa Nanda Maulina, Jangan Pernah Berhenti Buat Bermimpi!

Iniloh.com Jakarta- Hidup Yorisa Nanda Maulina adalah sebuah mozaik yang indah tentang keseimbangan.

Di satu sisi, ia adalah seorang profesional yang disiplin, bekerja sebagai customer service di sebuah bank dengan jam kerja yang teratur.

Di sisi lain, ia adalah seorang pejalan jiwa yang menemukan ketenangan dan kekuatan di puncak-puncak gunung.

Domisilinya di Bekasi, kota yang ia tinggali sejak usia enam tahun setelah orang tuanya berpindah dari Jawa Tengah, menjadi basis baginya untuk menjalani kedua peran ini dengan penuh harmoni.

Bekasi adalah rumahnya, tempat di mana ia berakar dan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.

Kesibukan utama Yorisa sebagai customer service memberinya stabilitas dan waktu luang yang berharga di akhir pekan.

Jam kerjanya alhamdulillah enak,” akunya, memungkinkannya untuk beristirahat dan menekuni hobinya.

Namun, kisah di balik kecintaannya pada hiking justru dimulai dari sebuah momen yang pahit: patah hati.

Jujur ia mengakui, “Awal suka hiking, jujur karena patah hati .” Namun, di balik itu, ternyata ada keinginan lama yang tertunda sejak SMA.

Qodarullah baru terwujud saat ini,” ujarnya.

Jadi, hiking baginya bukan sekadar pelarian, melainkan juga realisasi dari sebuah impian masa muda yang akhirnya menemukan waktunya.

Bagi Yorisa, hiking adalah sebuah metafora kehidupan. Banyak hal yang secara logika terasa “tidak enak” dalam prosesnya: trek yang terjal, cuaca yang tak menentu, dan daerah yang asing. Namun, justru di situlah letak nilainya.

Tantangan-tantangan itu mengajarkannya untuk mempersiapkan mental yang lebih kuat dan peralatan keselamatan yang lebih matang.

Aku menyukai proses itu karena melihatnya in a positive way,” tuturnya.

Ia biasanya mendaki pada akhir pekan untuk perjalanan satu hari atau mengambil cuti untuk berkemah, menunjukkan komitmennya untuk selalu menyisipkan petualangan dalam rutinitasnya.

Harapan Yorisa untuk masa depan tidak hanya bersifat personal, tetapi juga sangat ekologis.

Dengan prihatin, ia menyoroti berbagai isu alam yang marak belakangan ini, dari proyek geotermal di Raja Ampat, gunung yang penuh sampah, hingga isu pelelangan kawasan alam.

Menurutku sudah banyak hal yang terlalu ngawur,” ucapnya dengan keprihatinan.

Harapannya sederhana namun mendalam: ia berharap lebih banyak orang yang aware terhadap kebersihan sampah ketika berkunjung ke alam, dan lebih menghargai serta menjaga keindahan anugerah Tuhan tersebut.

Pesan hidup yang ingin Yorisa bagikan adalah sebuah nasihat bijak tentang mimpi dan ekspektasi.

“Jangan pernah berhenti buat bermimpi, namun jangan menaruh ekspektasi terlalu tinggi.”

 

 

Source image: yorisa

You May Also Like

Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja