Yudi Latif: “Warsa Cinta 2023”

Nosel Jakarta- Saudaraku, tahun baru sepatutnya ajang kelahiran ulang semua orang. Pijar kembang api dan terompet malam pergantian tahun menandai ritus peralihan. Mengeluarkan yang buruk ke masa lalu, memasukkan yang baik ke masa depan.

Dalam menyikapi yang lama dan yang baru, ada dua jenis kebebalan yang harus dihindari. Seseorang berkata, “Ini tua oleh karena itu bagus.” Yang lain kemudian menukas, “ Ini muda, oleh karena itu lebih baik.”

Padahal esensinya bukanlah yang tua atau yang muda, melainkan kebaikan apa yang di dapat dari yang lama dan yang baru. Dalam mengarungi masa depan, sikap terbaik adalah “ memepertahankan warisan masa lalu yang baik, seraya mengambil hal-hal baru yang lebih baik.”

Krisis berulang yang melanda bangsa terjadi karena langkah perubahan melalui salah jalan. Mempertahankan yang buruk dan membuang yang baik. Tradisi korupsi lebih giat dipertahankan, tetapi tradisi pelayanan publik lebih malas dikembangkan.

Mengimpor lebih dikehendaki daripada berswasembada, menghutang lebih dipilih daripada berswadana, dan menguras sumberdaya alam lebih diandalkan daripada meningkatkan nilai tambah.

Luput dari keinsyafan, bahwa nilai kehidupan tidaklah  ditentukan oleh tahun-tahun dalam kehidupan kita, melainkan oleh kehidupan kita dalam tahun-tahun itu. Bukan berapa lama berkuasa, melainkan nilai apa yang ditorehkan selama berkuasa.

Dalam situasi krisis yang merongrong keutuhan dan ketahanan bangsa, momen kelahiran kembali semua orang ditahun baru 2023 ini seharusnya dapat membangkitkan kekuatan jiwa mencintai ( the power of love).

Kekuatan mencintai itu terasa penting dalam menyongsong tahun-tahun padat politik ( 2023-2024). Politik yang sedianya merupakan seni mengelola republik demi kebajikan kolektif melalui perbaikan otoritas publik. Jangan sampai terjerumus menjadi seni menipu dan memecah belah rakyat dengan mengatasnamakan “ kebajikan publik”.

Memasuki tahun baru, seribu masalah menghadang kita, namun kekuatan cinta akan membuat setiap orang lebih besar dari dirinya sendiri. Membuka diri untuk berbakti, bersatu dan berbagi dengan yang lain.

Akhirnya, kekuatan cintapun tak mengenal putus asa. Siapa yang ingin memiliki mutiara harus ulet menahan-nahan nafas, dan berani terjun menyelami samudera yang sedalam-dalamnya. 

You May Also Like

Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Fitria Ichsani, Menjaga Kesehatan Ialah Bentuk Rasa Cinta Kepada Orang yang Kita Sayangi
Fitria Ichsani, Menjaga Kesehatan Ialah Bentuk Rasa Cinta Kepada Orang yang Kita Sayangi
Andria Sularto, Apapun Pekerjaan Harus Didasari Doa dan Cinta
Andria Sularto, Apapun Pekerjaan Harus Didasari Doa dan Cinta
Ifa Marifah, Ketika Kita Lakukan Sesuatu dengan Cinta, Semua Akan Mudah dan Hati Bahagia
Ifa Marifah, Ketika Kita Lakukan Sesuatu dengan Cinta, Semua Akan Mudah dan Hati Bahagia
Lia Agustini, Ikut Olahraga Lari Awalnya Cuma Ikut-ikutan, Kemudian Jadi Cinta karena Buat Happy dan Komunitas yang Support
Lia Agustini, Ikut Olahraga Lari Awalnya Cuma Ikut-ikutan, Kemudian Jadi Cinta karena Buat Happy dan Komunitas yang Support
Delly Clarissa, Berusaha Isi Tangki Cinta Anak dan Keluarga dengan Memori Perjalanan yang Berkesan
Delly Clarissa, Berusaha Isi Tangki Cinta Anak dan Keluarga dengan Memori Perjalanan yang Berkesan