Yuka Putri, Tetaplah Menjadi Baik Di saat Dunia Tidak Memperlakukanmu Tidak Baik!

Iniloh.com Jakarta- Setiap orang terlahir dengan keunikan dan jalannya masing-masing, namun hanya sedikit yang berani mengambil langkah berani untuk benar-benar mengikutinya.

Yuka Putri, seorang perempuan asal Denpasar, Bali, adalah contoh nyata dari keberanian tersebut.

Dibesarkan di pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, Yuka tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sangat supportif terhadap segala hal positif yang ia lakukan.

Namun, warisan terbesar yang ia terima dari orang tuanya bukanlah materi, melainkan ajaran tentang nilai-nilai kehidupan.

Bahwa takdir seseorang tidak ditentukan oleh title atau kasta, tetapi oleh bagaimana cara ia membawa diri, selalu welas asih, dan selalu berbagi bahkan di saat sendiri pun tidak memiliki banyak.

Prinsip selalu berbagi disaat kita tidak punya sekalipun adalah filosofi yang ia pegang teguh hingga saat ini.

Awal perjalanan karier Yuka justru dimulai dari dunia yang sangat berbeda.

Basic pendidikannya adalah di bidang farmasi, dan selama hampir sepuluh tahun ia mengabdikan diri sebagai tenaga kesehatan medis yang handal, meracik obat dan bekerja di salah satu rumah sakit pemerintah di Bali.

Namun, ada kerinduan yang lebih dalam yang terus membisikinya.

Jiwanya yang kreatif merasa “stuck” dan jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja. Ia merasa perlu keluar dari zona nyaman.

Bakat terpendamnya di dunia entertainment sebenarnya sudah terlihat sejak tahun 2013, ketika ia menjadi finalis Miss Internet Bali dan dinobatkan sebagai Miss Internet Terpopuler di Sosial Media.

Saat itulah pintu pertama ke dunia siaran terbuka, meski sempat vakum karena harus kembali ke profesinya sebagai farmasis.

Titik baliknya terjadi di tahun 2024. Dengan keberanian yang besar, Yuka memutuskan untuk menerima tawaran menjadi penyiar di Voks Bali, sekaligus mengambil peran sebagai Program Assistant dan Produser untuk program prime time pagi.

Keputusan untuk meninggalkan pekerjaan tetapnya di dunia farmasi bukanlah hal mudah, tetapi ia tidak menyesalinya.

Hobi yang dibayar,” katanya dengan riang, “hobi ngomong tapi digaji.”

Ketika ditanya tentang suka duka di kedua profesinya, Yuka dengan jujur mengakui bahwa keduanya memiliki tantangan.

Sebagai farmasis, ilmu yang dipelajarinya dari SMA hingga kuliah sangat terpakai dan ia bahkan pernah berhasil memiliki usaha apotek sendiri.

Kebanggaan terbesarnya adalah bisa diterima di rumah sakit pemerintah tanpa ‘orang dalam’, murni melalui tes tulis yang ketat.

Dukanya adalah rasa jenuh dan perasaan terpenjara dalam rutinitas. Sementara di dunia siaran, sukanya adalah ia akhirnya bisa bekerja sesuai passion.

Harapan Yuka untuk masa depan sederhana namun penuh makna.

Dengan latar belakang kesehatannya, ia berharap bisa menghasilkan setara tiga juta per hari, bukan melalui jalan instan, tetapi melalui usaha dan kerja keras.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri di tengah tekanan kerja, karena tubuh yang sakit tidak akan bisa bekerja dengan optimal.

Pesan motivasinya untuk pembaca di seluruh Indonesia sangat dalam:

“Tetaplah menjadi baik disaat dunia tidak memperlakukanmu tidak baik.

Biarkan semesta yang bergerak, yang km perlu lakukan adalah usaha dan manifest hal-hal baik.”

 

 

Source image: yuka

You May Also Like

Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Elys, Dunia Ini Tiada Jika Tak Ada Mimpi!
Elys, Dunia Ini Tiada Jika Tak Ada Mimpi!
Eka Puspasari, Tetaplah Bermimpi Tinggi Karena Kita Kan Dapatkan Hal Baik dari Ini
Eka Puspasari, Tetaplah Bermimpi Tinggi Karena Kita Kan Dapatkan Hal Baik dari Ini
Dayen Dian, Dunia Ini Tiada Kehabisan Orang Hebat Tapi Butuhkan Individu yang Sopan dan Beradab
Dayen Dian, Dunia Ini Tiada Kehabisan Orang Hebat Tapi Butuhkan Individu yang Sopan dan Beradab
Jessica Adryana, Jika Hari Berat Kita Dulu Tiada Kita Tak Sekuat Saat Ini
Jessica Adryana, Jika Hari Berat Kita Dulu Tiada Kita Tak Sekuat Saat Ini